14. Kejutan

72 9 0
                                    

Mungkin itu yang terbaik untuk kami


Happy Reading

LULUS

Satu kata yang sangat melegakan bagi anak-anak kelas 12 SMA Nusantara saat ini. Tiga tahun sudah mereka menimba ilmu di sekolah ini dan saatnya mereka harus keluar dan melanjutkan di jenjang yang lebih tinggi yaitu universitas. Sorak sorai para siswa sontak membuat guru pun juga mengikuti euforia mereka.

"Jovita Kyra Tiffani," panggil seorang guru.

Saat ini tengah diadakan acara pelepasan untuk kelas 12 dan Vita diberi amanah untuk pidato mewakili kelas 10 dan 11, sedangkan perwakilan dari kelas 12 adalah Fauzan selaku siswa peraih nilai tertinggi.

Vita mulai membacakan pidato yang ia rangkai sendiri. Suasana pun menjadi sendu seolah mereka tak ingin ada kata pisah. Begitu pula pidato Fauzan yang dalam maknanya.

"Selamat kak Ujannn. Cieee habis ini mau jadi mahasiswa," ujar Vita setelah semua rangkaian acara selesai.

"Jojoooo uhhh jadi sedih kan pisah sama kamu," balas Fauzan tanpa sadar dan langsung memeluk Vita.

Kenzie yang turut serta dalam acara tersebut langsung menghampiri pacarnya yang tengah dipeluk kakak tirinya itu.

"Woiiii lepasin pacar gue!!" teriak Kenzie.

Fauzan yang ditatap pun semakin ingin menjahili adik tirinya.

"Emang kenapa? Dia kan nantinya jadi adik ipar gue," ujar Fauzan acuh.

"Sialannn,"

"Udahh udahh kalian tuh berantem mulu kerjaannya," sahut Vita.

Papa dan Mama Fauzan datang menghampiri.

"Tante Rifaaa," teriak Vita yang langsung menghambur ke pelukan Rifa, mama Fauzan.

"Haiii sayangg.....Tante kangen. Kamu kok nggak pernah lagi main ke rumah?" balas Mama Rifa.

"Yaaa habisnya Kenzie nggak pernah ngajak lagi Tan," celetuk Vita.

Kenzie yang merasa terpanggil langsung menoleh, "Kita kan sama-sama sibuk yank," elaknya.

Papa Arsa tertawa, "Ken, nanti ajak Vita ke rumah. Papa mau adain syukuran kecil-kecilan buat Fauzan. Wajib datang, Vita nanti ingatkan Kenzie ya,"

"Males ah Pa. Cuma makan-makan doang kan? Lain kali aja," balas Kenzie.

"Ada yang mau Papa bicarakan dan kamu wajib datang," ujar Papa Arsa tegas.

***

"Ken, kamu mau ya datang ke acara nanti malam. Itu kan acara Papa kamu juga," bujuk Vita.

"Aku malas sayang. Paling nanti aku cuma dibanding-bandingkan doang sama Fauzan. Dia yang lebih pinter, yang lebih nurut, yang segalanya lah pokoknya. Jadi, buat apa juga aku kesana kalau cuma mau dengerin Papa muji-muji tuh orang?" jawab Kenzie.

"Sayang, nggak ada salahnya juga datang. Ingat nggak, dulu kita pernah diminta datang pas acara ulang tahunnya Tante Rifa tapi kamu nolak dan Papa kamu nggak maksa kan? Tapi aku lihat tadi, emang ada hal yang mau Papa kamu bicarakan sama kamu," bujuk Vita lagi. Memang beberapa kali Vita diajak ke rumah Kenzie dan dari situlah Vita dan Rifa menjadi dekat.

Kenzie terdiam sejenak, "Cuma kamu yang bisa paksa aku buat datang ke rumah itu," ujarnya sambil terkekeh.

"Jangan terlalu membenci, bisa jadi orang yang kamu benci itu akan menolongmu ketika kamu dalam kesulitan," ujar Vita.

Takdir Cintaku (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang