13. Antimainstream

72 8 0
                                    

Kini ia mulai terbiasa dengan panggilan itu

Happy Reading

Nasib anak kelas 12 yang dipusingkan dengan segala rangkaian ujian. Membayangkannya saja sudah melelahkan karena menyita banyak waktu, tenaga, dan pikiran. Tetapi itulah yang harus dilalui demi meraih cita-cita dan masa depan yang cerah.

Bagi Fauzan, hari-hari yang ia lalui saat ini sungguh berat. Dalam waktu seminggu ini ia harus mengikuti latihan ujian nasional dan berlatih untuk mengikuti POPDA.

"Kak lo nggak kecapekan?" tanya Vita.

Fauzan menggeleng, "Ini kan baru latihan ujian, jadi gue selow aja belajarnya,"

"Yaa tapi kan meskipun baru latihan, lo tetap harus belajar. Apa kita mundur aja ya? Biar lo bisa fokus ujian," balas Vita.

"Janganlahh gila lo kita udah latihan lama, dengan enaknya mundur gitu aja. Ohhh atau pacar lo yang bucin akut itu cemburu? Gue udah bilang ya kalau dia nggak percaya kita beneran latihan, ya silahkan nemenin lo. Gue nggak keberatan kok lihat kebucinan kalian. Kalau masalah capek mah gue udah biasa. Capek kan bisa gue bagi sama lo," jelas Fauzan.

Vita terkejut, "Sumpah kak, baru kali ini gue denger lo ngomong panjang kali lebar. Lo sakit ya kak?" tanyanya sambil memegang dahi Fauzan.

Fauzan mengendikkan bahu. Mereka beristirahat sebentar karena sudah dua jam berlatih tanpa henti.

"Jo," panggil Fauzan.

Vita menoleh, "Lo panggil gue?" tanyanya.

"Menurut lo?! Emang ada siapa lagi disini selain kita berdua?!"

"Ihhh kak Ujannn jangan panggil gue Jojo dong," rengek Vita.

Fauzan terkekeh, "Lebih enak panggil Jojo sih. Biar antimainstream. Lagi pula nama lo kan Jovita, nggak masalah dong gue panggil Jojo,"

"Dasarrr Ujannnn,"

"Kok Ujan sih?" protes Fauzan.

"Suka-suka gue lah mau panggil apa. Lo aja panggil gue Jojo," keukeuh Vita.

Mereka terdiam sejenak dan kemudian tertawa bersama.

Di sisi lain ada sepasang mata yang memperhatikan gerak-gerik Fauzan dan Vita.

"Kenapa sih kak, sikap lo ke gue dan ke Vita beda jauh? Apa lo emang suka sama dia? Sampai lo nggak bisa melihat ke arah gue sama sekali?" ujarnya.

"Lo suka sama pengecut itu? Gue bisa bantu biar lo dapetin Fauzan dan Vita buat gue," ujar seorang cowok yang tiba-tiba ada di belakang si cewek tadi.

"Bukannya Vita......,"

"Kenapa? Gue nggak yakin Kenzie benar-benar suka sama Vita. Kalau lo terima kerjasama sama gue, gue pastiin Fauzan jatuh ke tangan lo,"

"Gue nggak tahu mau jawab apa,"

"Tenang aja, lo pikirin aja dulu. Kalau udah nemu jawabannya kasih tahu gue,"

***

"Semangat sayang buat tandingnya nanti. Maaf nggak bisa nemenin," ujar Kenzie.

Saat ini mereka tengah berada di aula sekolah untuk menerima pengarahan dari kepala sekolah sebelum berangkat untuk lomba POPDA. SMA Nusantara sendiri mengirimkan beberapa atletnya dari berbagai ekstrakurikulernya, seperti badminton, basket, futsal, voli, taekwondo. POPDA sendiri diadakan selama satu minggu tergantung dari babak yang dimainkan setiap cabor.

"Iyaa nggak apa-apa yank. Kamu juga semangat tandingnya ya," balas Vita. Bukan hanya Vita, tetapi Kenzie juga mengikuti POPDA melalui cabor basket.

"Nanti kalau pulang minta anter Fauzan aja ya. Takutnya kalau nunggu aku selesai bakal lama," ujar Kenzie.

Takdir Cintaku (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang