Menikah itu untuk menyempurnakan apa yang menjadi ketidaksempurnaan kita
Happy Reading
Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Itulah yang dirasakan Vita sekarang. Sudah jatuh terpeleset, kini ia juga harus menumpu tubuh Kenzie. Entah siapa yang menaruh pewangi di tangga sampai menelan dua korban.
"Aduhhh Ken....gue udah kepeleset sekarang lo tubruk lagi. Tambah remuk badan gue," keluh Vita.
Kenzie bangun, "Yaa maaf, gue juga kepeleset. Untung ada lo di bawah, coba kalau nggak ada, udah patah lagi ini tangan,"
"Lo kira gue kasur?!"
Saat menuruni tangga untuk membantu Vita, Kenzie juga ikut terpeleset dan berakhirlah mereka berdua terkapar di lantai bawah.
"Astagfirullah, kalian ngapain disini?" tanya Mama Rifa.
Kenzie terkekeh, "Mama ya yang ngasih pewangi lantai itu?"
"Iya," jawab Mama Rifa polos.
"Kalian kepeleset?"
"Udah kepeleset ehh tiba-tiba kejatuhan orang dari atas tante," celetuk Vita sambil terkekeh.
"Astagfirullah....maaf Vit," ujar Mama Rifa.
Vita terkekeh, "Nggak apa-apa tante. Cuma tadi ada yang takut tangannya patah lagi," ujarnya sambil melirik Kenzie. Yang dilirik malah gantian melirik seseorang yang ada di lantai atas, yaitu Fauzan. Fauzan hanya memperhatikan ketiga orang di lantai bawah tanpa ada niat menolong.
Vita berusaha berdiri namun kaki kanannya malah tambah sakit.
"Vit, kaki kamu kayaknya keseleo deh. Diurut aja ya," ujar Mama Rifa melihat Vita kesakitan.
"Nggak kok tan. Biar nanti diurut di rumah aja," tolak Vita.
"Udah disini aja daripada telat penanganannya. Ken, kamu panggil Bu Inah ya biar dia ngurut kaki Vita," ujar Mama Rifa dengan tegas.
Kenzie mengangguk dan langsung keluar.
"Zan, kamu nggak ada niat buat bantuin Vita jalan?" lanjut Mama Rifa saat melihat Fauzan di lantai atas.
"Bukan muhrim ma," jawab Fauzan.
"Vita bisa sendiri kok tan," sahut Vita.
Vita berjalan tertatih sambil dipapah Mama Rifa.
"Kamu ada masalah sama Fauzan?" tanya Mama Rifa.
Vita tersenyum, "Lebih tepatnya cuma salah paham. Tante Rifa nggak perlu khawatir,"
Fauzan turun ke dapur dan mengambil minum, "Paling cuma akting," celetuknya.
Vita mendengarnya dengan jelas dan berusaha menghalau air matanya agar tidak jatuh.
"Kalau kamu memang nggak berniat menolong, lebih baik diam aja!" sentak Mama Rifa.
Bu Inah datang dan Vita mulai diurut. Fauzan melihatnya dari dapur.
"Awww....sakit bu," keluh Vita.
Kenzie mendekati Fauzan, "Lo tega lihat orang yang lo sayang kesakitan kayak gitu? Bukan sakit fisik tapi batinnya juga terluka karena sikap plin plan lo itu. Perbaiki sebelum terlambat bang," ujarnya sambil menepuk bahu Fauzan.
"Bukannya lo sama dia udah balikan? Nggak usah sok peduli sama gue," balas Fauzan.
"Lo nalar aja deh, mana mungkin Vita mau balikan sama gue?! Meski udah baikan, Vita nggak akan mau kembali sama orang yang udah menghancurkan hidupnya. Vita bukan cewek bodoh yang mau jatuh di lubang yang sama. Mana mau dia sama gue yang punya anak dari cewek lain? Di luar nikah pula. Lo itu dokter, tapi kenapa lo bego banget soal cinta?" ujar Kenzie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cintaku (Completed)
Fiksi RemajaSeburuk-buruknya manusia pasti ada sisi baiknya. Sebaik-baik manusia juga pasti ada sisi buruknya. Hanya Yang Maha Kuasa yang mampu membolak-balikkan hati manusia. Laki-laki yang baik pada akhirnya akan dipertemukan dengan perempuan yang baik pula...