12. Acara Bisnis

33 7 0
                                    

Hallo semuanya👋
Apa kabar, sehat dong!! Yakan!! Harus sehat!!
Kalau gak sehat Jumphi do'ain semoga lekas sembuh, amin!!
Jangan lupa vote dan comentnya..

Selamat membaca!

Selamat membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

»»——⍟——««

"Iya Kakek, makasih untuk mobilnya."

"Sama-sama Angel, nanti kalau mau keluar tinggal nyuruh supir aja. Cucu Kakek kan belum bisa nyetir."

Sekarang Thea sedang makan malam keluarga di rumahnya, mereka terlihat sangat bahagia karena bercerita kehidupan sehari-hari mereka. Kecuali Thea, dia tidak diijinkan ikut berbincang oleh kakeknya. Dia hanya boleh menjawab iya dan tidak. Jika lebih maka ada hukuman yang menantinya.

"Terus Angel gimana home schooling? Lancarkan?" tanya Surya—sang kakek kepada Angel, dia tersenyum hangat kepada Angel. Sangat berbeda jika dia menatap Thea.

Angel mengangguk sambil tersenyum. "Baik kok kek, setelah ini aku mau kuliah di luar negeri. Boleh kan?"

"Apa sih yang gak boleh buat malaikatnya kakek, boleh dong. Terus Theo, gimana sekolah kamu?"

Theo dan Thea saling pandang lalu Theo mengangguk singkat. Disini mereka hanya tersenyum paksa jika ada kakeknya.

Pasha menatap Ayahnya. "Papa kesini buat apa?"

Surya meminum air lalu menatap anggota keluarga satu persatu. "Besok ada acara bisnis, jadi Kakek bawa pakaian baru buat semua cucu Kakek."

Thea tampak tersenyum lebar, dia berharap kakeknya juga memberikan pakaian kepadanya.

Surya memberi kode pada pelayannya agar membawa hadiah yang sudah ia siapkan. "Ini yang pertama untuk Angel dan ini untuk Theo."

Seketika senyum yang tadi diperlihatkan Thea kini perlahan memudar, walaupun begitu Thea tetap memaksa untuk tersenyum.

"Untuk Thea mana?" tanya Theo sambil menatap tajam sang kakek.

Seketika suasana menjadi kaku. Thea terkekeh. "Aku udah bilang sama kakek kalau baju aku udah banyaaaaaaak banget. Jadi gak pa-pa kok."

Surya menatap Thea dengan tajam. "Nanti kamu ambil sendiri di ruangan kakek, kamu juga gak akan ikut besok."

Thea salah bicara, sekarang dia harus siap-siap untuk dihukum. "Iya."

Pasha menatap Thea dengan sendu, anaknya itu telah mengalami banyak hal yang menyakitkan. "Maaf Pa, besok Thea ikut kita. Dia juga harus dikenalkan ke semua orang."

Surya menghela napasnya. "Saya tidak mengijinkan hal itu. Kamu mau ajak anak tidak berguna itu untuk apa, dia hanya akan nyusahin aja."

Thea menunduk dengan tangannya yang menggenggam erat sendok. Dia menggigit bibir bagian dalamnya menahan sesak yang ada.

PACARAN YUK! (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang