15. Pasar Malam

33 8 0
                                    

Hallo guys
Apa kabar? Sehat selalu yaaaa
Jangan lupa vote dan comentnya...

Selamat membaca!

Selamat membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

»»--⍟--««

"Gimana kalau kesana aja," ucap Thea bersemangat. "Kalau di sana aja gimana?"

"Thea, bukannya hari ini cuma kita berdua," bisik Swara.

Thea menatap Swara yang berada di sampingnya dengan wajah datar. "Siapa yang bilang kalau kita berdua yang pergi? Gue bilang itu untuk Theo, lo aja yang mau jemput gue."

Swara terdiam di tempat, malam yang dia harapkan akan menjadi malam romantis baginya kini hanyalah harapan semata. Ternyata Thea bukannya menghabiskan waktu malam yang indah ini dengannya tapi dengan Theo Kakaknya.

Swara berjalan pelan mengikuti mereka yang terlihat bahagia bersama, mengobrol, bercanda dan Thea yang merangkul lengan Theo sambil Theo yang sesekali mengacak rambutnya. Swara ingin dia yang disana, harusnya aku yang disana dampingi mu dan bukan dia.

Flashback on.....

"Ayo jalan!" ucap Thea ketika sudah duduk dibelakang mobil Swara.

Swara yang terdiam menatap dengan terkejut kaca dashboardnya. Dia masih terdiam setelah beberapa menit menatap kearah yang sama.

"Lama banget om, ayo cepat jalan," Thea berbicara membuat Swara bangun dari lamunannya.

"Thea, kenapa lo bawa dia?" tanya Swara lirih.

Thea tersenyum, "gue mau berduaan sama dia dong, kan gue udah bilang ditelpon."

Swara mengerutkan dahinya sambil menatap Thea dengan bertanya-tanya. "Gue-"

"Kalau gak mau ya gak usah," ucap Theo lalu membuka pintu mobil ingin keluar.

"Iya, gue antarin kalian. Jangan keluar."

Thea tersenyum puas mendengar penuturan Swara. Thea menutup kembali pintu mobil dan Swara melakukan mobilnya.

Flashback off.

"Kak, mau makan bakso. Boleh ya!" ucap Thea bersemangat,

Theo menggeleng sebagai penolakan dan wajah Thea yang semula bersemangat kini cemberut, dia melepas tangan Theo dan berlalu dari sana.

Theo terkekeh kemudian mencekal tangan Thea agar berhenti. "Gak dibolehin sama Papa Thea, gue juga larang lo buat makan itu."

Swara mendengus melihat mereka, "kalian bisa gak ngajak gue bicara. Gak enak banget jadi nyamuk."

"Kalau mau bicara ya bicara aja, siapa yang nyuruh lo diem? Gak ada kan," ucap Theo ketus lalu merangkul Thea.

Drtttt...

PACARAN YUK! (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang