43. Last

57 7 0
                                    

Hallo semuanya
Apa kabar? Sehat selalu yaaa

Stay ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
Voment!

Selamat membaca

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

»»--⍟--««

Sepuluh tahun yang lalu, dimana awal pertemuan Thea dan Swara...

Thea kecil dengan senang menatap keluar jendela, dia dibawa oleh Kakeknya untuk berjalan-jalan. Ini adalah ulang tahun ketujuhnya dan Kakeknya berkata ingin memberikannya hadiah, Thea begitu bahagia sekarang.

Mobil berhenti dan hal tersebut membuat dahi Thea mengkerut pasalnya mereka berhenti ditempat yang memiliki banyak pohon seperti hutan.

Tiba-tiba saja mobil mereka diserang oleh beberapa orang dari depan, salah satu dari mereka memukul kaca mobil di depan, Surya yang berada disamping Thea bergegas membuka pintu mobil. "Lari," ucapnya datar.

Thea yang tau dia dalam bahaya pun bergegas lari kedalam dan orang-orang tadi mengikutinya. Karena Thea kecil dia bisa mengelabuhi mereka dengan bersembunyi pada lubang diakar pohon di sana.

Thea dengan cepat keluar dan lari kembali ketempat mobil tadi, tapi kaki mungilnya terhenti ketika tidak mendapatkan mobil sang Kakek. Karena merasa takut Thea berlari sekencang mungkin masuk kedalam hutan, sesekali dia terjatuh dan membuat beberapa bagian tubuhnya lecet.

Thea berhenti karena merasa kelelahan, perlahan-lahan air matanya mulai keluar dari kedua manik hitam miliknya itu.

"Kenapa nangis?"

Thea dengan cepat berdiri karena mendengar suara yang tidak dikenalinya dan saat dia ingin berlari, orang tersebut mencekal tangannya.

Thea menatap kebelakang, terlihat ada seorang lelaki kecil yang sedang melihatnya dengan pandangan bertanya-tanya.

Dia tersenyum menatap Thea, "gak usah takut, kamu juga tersesat kan." Dia tersenyum bangga pada Thea lalu menaikan kedua alisnya, "aku juga."

Perlahan Thea tenang, tapi matanya masih melirik kesana-kemari, anak lelaki itu-Swara juga mengikuti pandangan Thea. "Tenang aja, kita bakal selamat."

Thea perlahan mengangguk dan Swara tersenyum senang. Dia mendekat lalu mengusap air mata Thea, "kamu kotor banget, kayak kucing."

Thea menatap Swara tidak suka dan membuat Swara mencubit pipi Thea yang chubby itu, Thea tidak tinggal diam. Dia menepis kedua tangan Swara yang menyentuh pipinya, mata Thea beralih pada buku ditangan Swara.

"Ini buku gambar aku, sini aku tunjukkin." Swara menarik tangan Thea agar duduk.

Mata Thea berbinar melihat gambaran Swara yang benar-benar tidak seperti gambaran seorang anak diusianya, Thea bahkan insecure.

PACARAN YUK! (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang