16. Mama Thea dan Papa Swara

32 9 0
                                    

Hallo semuanya😊
Apa kabarnya? Baik dong!! 😇
Jangan lupa vomentnya ya..🙃

Selamat membaca!

Selamat membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

»»--⍟--««


Thea menatap Pasha sambil menahan kesal karena Pasha yang begitu keras kepala. Pasalnya tiba-tiba saja dia menyita motor milik Thea dan menyuruh Thea untuk kesekolah membawa sepeda yang ia beli tadi malam.

"Ayok naik! Papa udah beliin kamu sepeda yang bagus kayak gini, kok kamu maunya naik motor sih."

"Pa, Thea naik mobil sama Theo aja ya. Kenapa juga harus naik sepeda, Thea udah dewasa, udah kelas 10 Pah."

Theo keluar dari rumah dengan tawa yang menggelegar membuat Thea ingin melempar sepatu padanya sekarang juga. "Kak gue sama lo ya."

Theo berjalan menghampiri Thea dan mengacak-acak rambutnya sehingga Thea berdecak kesal. "Gak, naik aja sepeda yang Papa kasih, kasihan tuh Papa udah cemberut."

Thea berbalik badan dengan pelan lalu menatap wajah ayahnya. "Iya deh Thea bawa sepeda ke sekolah."

Thea mengalah dan dengan cepat ayahnya mengubah ekspresi. "Gitu dong."

Kenapa coba gue harus naik ni sepeda kesekolah? Dikira gak lelah kali ya. Mama juga bukannya bantuin malah nonton pagi-pagi happy terus. Batinnya mengomeli sang ayah.

Thea berjalan menghampiri Pasha yang menyodorkan helm kepadanya dan dengan cepat dia menaiki sepeda itu kemudian mencium tangan Pasha.

"Iya Pa, Thea berangkat, Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Setelah berpamitan pada Pasha Thea bergegas menggoes sepedanya. Selama perjalanan Thea hanya diam sambil sesekali bergumam menyanyikan lagu yang diketahuinya, Thea begitu ahli dalam menaiki sepeda sehingga tidaklah susah baginya untuk membawa sepedanya menuju tikungan tajam.

Thea berhenti ketika melihat sosok yang dikenalinya sedang berjalan di depannya. "Woy, su sut."

Lelaki Kecil itu berbalik badan kemudian menatap Thea yang tersenyum dengan kedua alisnya yang dinaikan juga wajah yang begitu semangat.

"Kak, ngapain bawa sepeda?" tanyanya kemudian menatap Thea selidik.

Thea turun dari sepeda lalu menghampiri lelaki itu. Dia menatap seragam putih merah yang dipakai lelaki itu. "Udah SD aja, sejak kapan udah setinggi ini." Thea berkata seperti itu karena beberapa bulan yang lalu Jay hanyalah setinggi pahanya tapi sekarang dia sudah bertambah tinggi hingga sampai di pinggulnya.

Lelaki kecil itu menatap Thea yang lebih tinggi dari dirinya kemudian tersenyum tipis. "Memangnya Kakak mau Jay TK terus. Kakak juga kenapa gak tinggi-tinggi sih, Jay bakal lebih tinggi dari Kakak."

PACARAN YUK! (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang