11. Hari Minggu

34 9 0
                                    

Holla, apa kabar?
Sehat dong!! <3😗
Jangan lupa vote dan comentnya..

Selamat membaca!

Selamat membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

»»--⍟--««


Swara mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang datang ke matanya. Dia bangun dari tidurnya kemudian tersenyum lebar, dia melakukan sedikit peregangan otot tangannya lalu turun dari kasur.

Dia menatap kanvas besar yang telah dia gantung dinding, kanvas itu memperlihatkan sosok gadis cantik yang sedang tersenyum, Swara tersenyum penuh. "Makasih udah mampir dimimpi aku. Aku senang banget."

Swara mengusap pelan lukisan itu lalu berlalu pergi dari sana. Pada saat hari minggu kali ini dia harus nongkrong bersama lainnya.

Swara bersiap-siap, dia mandi juga memakai baju casual agar pergi. Jins berwarna hitam dan juga baju putih yang dilapisi dengan jaket jins berwarna hitam, dan sneakers berwarna putih. Swara adalah penyuka warna hitam, jadi jangan heran jika dia banyak memakai warna hitam. Swara turun ke bawah dan langsung berlalu keluar. Keluarganya telah pergi ke Amerika untuk urusan bisnis dan Rasya juga ikut. Swara jadi meringis ketika mengingat dia sendiri yang mengajukan diri untuk ikut, bahkan tidak ada hari libur untuknya.

Swara mengendarai motornya ke tempat dimana dia dan para temannya sering berkumpul. Swara berhenti ketika lampu lalu lintas berubah menjadi merah, keadaan jalan sekarang agak sepi tidak seperti biasanya.

Swara tampak serius menunggu hingga perhatiannya teralihkan oleh seorang gadis dengan masker hitam sedang berlari dan dikejar dengan dua orang pria berbadan besar. Swara tampak mengamati dengan seksama, dia seperti mengenal siapa gadis itu.

"Thea?"

Sekarang Swara tau, itu Thea. Dia bergegas melajukan motornya untuk menyusul.

"Naik!" titah Swara dan dengan cepat gadis yang diketahui Thea itu naik.

Swara melajukan motornya dan pergi dari sana, terlihat dua orang pria itu berhenti dan berbalik arah karena mereka tau tidak akan bisa mengejar Swara.

Swara berhenti ditaman. Dia membuka helmnya dan gadis itu turun.

"Lo lagi om, makasih," ucap gadis itu lalu membuka maskernya.

Swara menatap gadis itu dari bawah hingga atas. Sendal jepit, celana trening hitam, hoodie berwarna abu-abu yang kebesaran juga rambutnya yang dikuncir kuda, terlihat sangat sederhana. "Thea, kenapa lo dikejar-kejar terus sama orang-orang kayak tadi?"

"Gue terlalu cantik sampai banyak laki-laki yang ngejer gue. Gue capek banget tau gak cantik terus."

Swara menatap Thea geli. "Iya juga, ya. Nyesel gue tanya."

PACARAN YUK! (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang