Stay ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
Selamat membaca!
»»--⍟--««
Thea terdiam sambil menatap pemandangan matahari terbenam, sangat indah hingga menenangkan hatinya.
"Lo udah tenang?"
Thea menatap kesamping, kearah Marsegio yang menatapnya dengan raut datar. "Udah, makasih."
"Udah, jangan sedih lagi. Ada gue," ucap Marsegio sambil mengusap surai panjang Thea.
Thea tersenyum geli kearah Marsegio, masih tidak terbiasa dengan sikap Marsegio yang seperti ini. "Kalau lo bilang kayak gini ke cewek lain, mereka pasti baper."
"Terus lo baper?"
"Gue mah nggak terpengaruh sama yang beginian," ucap Thea acuh.
"Kalo Swara yang bilang, pasti lo baper."
Thea menatap masam Marsegio, baru saja dia tenang karena melupakan masalahnya tadi. Sekarang lelaki itu dengan gampangnya mengucapkan nama Swara. "Merusak suasana aja."
Marsegio mengangkat bahunya acuh, "setelah lo pulang, lo pasti juga bakal sedih. Mendingan lo keluarin semua yang lo rasain sekarang."
Marsegio memang diam dari tadi saat dia mengusulkan Thea untuk pergi dengannya, dengan alasan dia akan membuat Thea tenang. Dan berhasil dengan Thea yang mau pergi dan duduk dikursi dekat pantai ini bersamanya, dari tadi Marsegio juga menunggu hingga Thea mau terbuka kepadanya.
"Nggak tau ah! Gue cuma lagi sedih aja."
Marsegio menatap Thea lama dan Thea yang ditatap masih menatap langit yang perlahan menjadi gelap. "Lo sekarang berusaha buat kuatin hati lo yang perlahan-lahan mulai hancur. Lo mati rasa tapi karena adanya Swara, hati lo malah tambah hancur dan buat luka lo tambah besar."
Thea meringis kemudian tersenyum miris, merasa apa yang dikatakan Marsegio benar. "Lo benar, tapi lo juga salah.... Hati gue udah lama hancur. Gue bahagia ada Swara dan gue dari awal udah tau kalau Swara bakal pergi dari gue."
Mata Thea mulai memanas, air matanya mencoba untuk keluar. "Tapi kenapa Mars.... Kenapa sakit banget hati gue? Padahal hati gue," Thea tersendat di tengah ucapannya. "Hati gue kan udah siap, udah hancur banget. Terus kenapa gue harus rasain sakit sih."
Marsegio tertegun, dia tidak percaya jika Thea akan menangis sekarang. Dia bukannya ingin Thea menangis, sekarang apa yang harus dia lakukan.
"Tenang, gak pa-pa." Marsegio mulai mengusap pelan rambut Thea-mencoba menenangkannya.
"Harusnya lo ngebantah Kakek lo kalau akhirnya lo dan dan Swara jadi hancur kayak gini," lanjut Marsegio yang mendapatkan tatapan bingung dari Thea.
"Marsegio," panggil Thea pelan dan Marsegio hanya melepaskan tangannya dari Thea setelah gadis itu memberikan tatapan tajam kepadanya. "Gue gak pernah bilang hal ini sama lo. Kok lo bisa tau."
KAMU SEDANG MEMBACA
PACARAN YUK! (END)
RomanceUdah lengkap ceritanya 👌💯 [Tahap revisi] *** Perjuangan seorang Lakeswara untuk mendapatkan hati Thea. Lakeswara Prawija seseorang yang selalu cuek tentang gadis kini bisa bertekuk lutut dihadapan Thea. Thea Gabriella Anatasya, gadis manis yang s...