Udah lengkap ceritanya 👌💯
[Tahap revisi]
***
Perjuangan seorang Lakeswara untuk mendapatkan hati Thea. Lakeswara Prawija seseorang yang selalu cuek tentang gadis kini bisa bertekuk lutut dihadapan Thea.
Thea Gabriella Anatasya, gadis manis yang s...
Apa kabar kalian semuanya, semoga sehat..... Jika ada typo atau apapun tolong dibilang di kolom komentar yaa, Terima kasih dan..
Selamat membaca!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
»»——⍟——««
"Lakeswara bangun!! Kamu mau tidur sampai jam berapa?!" suara ketukan juga panggilan menggema di dalam sebuah rumah mewah.
Sang cowok terbangun dengan perasaan begitu khawatir, jantungnya berdegup kencang. Teriakan seorang ibu memang alarm terbaik.
"Swara udah bangun dari tadi Mih," ucap cowok yang dipanggil Lakeswara tersebut lalu membuka pintu kamarnya.
"Terus kenapa kamu belum siap-siap?"
Lakeswara tersenyum kikuk. "Biasa lah Mi, tadi Swara main game," Lakeswara terkekeh kecil.
Sang Ibu menggeleng-gelengkan kepala lalu mengusap lembut puncak kepala Lakeswara, "jangan cuma main game aja pergi mandi abis itu sarapan, udah ditungguin tuh sama Papi dan Abang kamu."
Swara mengiyakan dan dengan segera ibunya pergi meninggalkannya. Dia langsung menutup pintunya. Swara menatap lukisan yang dia lukis dengan senyuman yang terukir sangat jelas.
"Pagi sayang, apa kabar? Kok tadi malem gak mampir dimimpi aku sih?"
Swara terkekeh kecil lalu menutup lukisan itu dengan kain merah. "Nanti ketemu lagi saat aku pulang, ya.
Swara bergegas pergi ke dalam kamar mandinya untuk bersiap-siap pergi berangkat ke sekolahnya.
Cukup beberapa menit Swara telah selesai dengan kegiatan paginya dan langsung menghampiri keluarganya yang sedang berbincang di ruang makan.
"Whatsapp bro!!" Swara tersenyum lalu bertos dengan Abang dan juga Papinya, sudah menjadi hal yang biasa jika Swara berkelakuan seperti itu.
"Swara sehabis sekolah kamu belajar sama Abang kamu tentang bisnis," perintah Radit Ayahnya Rasya dan Swara.
"Papi, Swara mau main keluar sama temen-temen," ucap Swara jengah karena setiap pulang sekolah dirinya harus belajar tentang bisnis dan bisnis. Dibandingkan dengan bisnis dia lebih suka jika menjadi gamer, youtuber, atau kalau bisa jadi pembalap. Dan yang paling dia inginkan adalah menjadi pelukis.
"Bebasin dia pih, masa dia dikekang terus," Mawar ibunya Rasya dan Swara menatap Radit dengan wajahnya yang sedikit ditekuk.
"Kemarin Swara udah bolos 'kan. Walaupun Swara itu pintar tapikan harus ditambah kepintaran Swara agar pintar seperti Rasya," jelas Radit kepada Mawar agar wanitanya itu tidak mengamuk kepadanya.
"Iya lo itu harus belajar banyak sama gue, biar lo itu gak terlalu bego," sambung Abangnya Swara atau Rasya dengan enteng.
Gue, ya, gue, lo, ya, lo. Katanya pintar tapi itu aja gak ngerti, batin Swara mendumel.