7. Story Love

55 8 0
                                    

Hallo guys come back with Jumphi
So apa kabar?
Sehat selalu dan tetap bahagia....
Jangan lupa vote dan comen ya!!

Selamat membaca!

Selamat membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

»»--⍟--««


Thea berjalan dengan langkah gontai ke rumahnya, apakah dia harus masuk atau tidak. Pasti Mamanya sedang khawatir sekarang. Dia juga tadi sudah lari dari Papanya karena bantuan Theo.

Thea mendorong pintu besar rumahnya itu dengan pelan dan berlalu masuk tanpa suara. Dia berjinjit kecil agar tidak menimbulkan suara apapun, mencoba untuk lari dari masalahnya.

"Thea!!"

Suara panggilan dari ruang keluarga terdengar, memang ikatan batin antara ibu dan seorang anak sangat kuat.

Thea mau tidak mau berjalan masuk ke dalam ruangan itu. Dia melihat keluarganya sedang duduk sambil menonton berita, berita tentang dirinya.

"Bisa jelasin ini," Anggun menatap Thea dengan wajah mengintimidasi khas emak-emak saat tupperwarenya hilang.

"Eh, itu ... Thea."

Anggun berdiri dari duduknya dan berlari ke arah Thea.

Mati gue.

"Jangan gitu, kamu gak kenapa-napa kan sayang."

Bener, sekarang gue mau mati dipeluk sama Mama.

Anggun memeluk Thea erat sambil mengusap punggung Thea dengan agak sedikit kasar, ya, sehingga menimbulkan bunyi buk!! Buk!!

Tidak hanya disitu, Pasha datang dan memeluk Thea dari belakang. Theo dan Angel yang saling menatap menghampiri mereka lalu ikut memeluk Thea dari samping.

"Tolong aku, ya Allah."

"Udah dong, Thea lama-lama bisa mati kehabisan napas."

Mereka melepaskannya lalu mereka berempat duduk di sofa sedangkan Thea duduk di kursi yang menghadap mereka berempat.

"Jelasin semuanya."

Thea duduk rapat dengan kedua tangannya memegang pahanya. "Jadi tadi itu Thea gak bunuh diri kok."

"Tapi lo udah viral sekarang, pasti lo diundang di rumpi," ucap Angel lalu dia dan anggun tertawa. Sedangkan yang lainnya hanya bisa diam karena tidak mengerti.

"Ehem ... " Pasha berdeham lalu menatap Thea agar kembali menjelaskan.

Thea menjelaskan semuanya kecuali dirinya yang dipeluk Swara kepada keluarganya. "Itu aja. Gak ada lagi."

Theo menatap Thea dengan lekat lalu mendekat dan memegang pipi kiri Thea. "Kak sini."

Kini Thea menegang ditempat, dia menutup matanya mencoba untuk tenang.

PACARAN YUK! (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang