13. Finding Thea

27 7 0
                                    

Hallo semuanya apa kabar??
Jangan lupa vote dan comentnya....

Selamat membaca!

Selamat membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

»»--⍟--««

"Lo di mana Thea?"

Swara naik mobil sambil melihat sekeliling, kenapa Thea tidak ditemukan. Sekarang dia begitu takut dan juga khawatir, kenapa Thea bisa tega membuatnya merasakan khawatir seperti ini.

Swara memukul-mukul stir mobilnya kemudian mengcengkram rambutnya, dia berteriak menyalurkan rasa frustasinya. "Thea lo dimana?!"

Di sekitar sini begitu sepi karena sudah malam, Swara berhenti sejenak lalu menurunkan kaca mobilnya. Dia mengeluarkan sebelah tangannya merasakan dingin disetiap tetes air hujan, tangannya saja sudah sedingin ini apalagi Thea yang berlari keluar tanpa payung atau apapun.

"Aaaaakkk," suara guntur disertai dengan teriakan seseorang mengagetkan Swara, dia bergegas keluar dari mobil dengan payungnya dan melihat sekeliling.

"Dari mana asal suara tadi?"

➷➷➷

Thea berlari dengan kuat menjauh dari hotel, tempat itu dengan cepat berubah menjadi neraka baginya. Kenapa dia sangat sial, kenapa ayahnya bisa setega itu didepannya.

Bugh!!

Thea terjatuh ke aspal, gaunnya yang indah sedikit robek. Kedua telapak tangannya dan juga lututnya luka. Tidak menghiraukan lukanya dia berjalan dengan memegang sepatu kacanya. Sekarang dia begitu kacau, rambut acak-acakan, make up yang luntur, dress yang robek juga kotor dan tangan juga lututnya yang lecet.

"SIAL!!" Thea berteriak menyalurkan kemarahannya.

Dia berjalan dengan sempoyongan, sesekali dia terjatuh karena pusing sekaligus sakit dikepalanya.

"Aaaaakkk," Thea berjongkok dengan kedua tangannya menutupi telinganya, dia sangat takut dengan guntur dan petir.

Seseorang cowok datang dengan payung ditangannya kemudian ikut jongkok di hadapannya. "Ngapain lo disini."

Thea membuka kedua tangan dari telinganya lalu menatap sang cowok. "Lo siapa?"

"Ngapain lo disini?" tanya cowok itu sekali lagi lalu memegang tangan Thea.

Thea berdiri dan menepis tangan cowok itu. "Jangan pegang-pegang."

"Thea lo lupa sama gue, ngapain lo hujan-hujanan disini. Gue Naufal, lo kenal kan."

Thea memicingkan matanya kemudian menunjuk Naufal. Dia seperti sudah mengingat siapa itu Naufal, dia mengangguk kemudian kembali berjongkok.

Naufal menghela napasnya, "Ikut gue."

PACARAN YUK! (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang