34. Melepaskan

26 6 0
                                        

Hallo semuanya
Apa kabar? Sehat selalu ya..

Voment!

Stay ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊

Selamat membaca!

Selamat membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

»»——⍟——««

"Lo harus nikah sama Kakak gue."

Thea terdiam sejenak memikirkan, apakah dia masih pantas memanggil Angel dengan sebutan Kakak.

Swara menatap marah kepada Thea, kenapa Thea bisa dengan gampangnya mengatakan hal seperti itu.

Swara memegang kedua bahu Thea agar dia sadar dan menatapnya. "Lo gila Thea! Gak mungkin gue nikah sama Kakak lo sendiri."

Dengan pandangan kosong dan air mata yang sesekali menetes membasahi pipinya Thea menatap Swara lama.

Swara mengusap kedua pipi Thea pelan, tadinya dia ingin marah tapi setelah melihat Thea yang seperti ini membuat hatinya hancur. Thea pasti lebih menderita sekarang dan dia tidak boleh marah kepadanya.

Swara menatap dalam mata Thea, matanya benar-benar menggambarkan apa yang dia alami sekarang. Rasa sakit, sesak dan pilu semuanya terlihat di matanya walaupun gadis di depannya ini hanya diam dari tadi.

Swara kembali mendekati Thea dan memeluk gadis itu sambil terus mengusap punggungnya. "Gak pa-pa Thea, nangis aja. Swara disini, Swara bakal nemenin Thea."

Thea terisak, ucapan Swara membuatnya lebih takut lagi. Takut jika dirinya lebih dalam mencintai lelaki yang sedang memeluknya sekarang ini, takut jika dia tidak bisa melepaskan Swara.

"Le....pasin," Thea memberontak kemudian menepis tangan Swara. Thea menatap bengis Swara.

"Ucapan bokap lo benar. Sebaiknya hubungan kita selesai sampai disini."

Swara menatap datar Thea, Thea tidak boleh mengatakan hal itu. Sampai kapanpun Thea akan tetap berada disisinya.

"Thea jangan bicara apapun lagi," perintah Swara lalu menghampiri Thea.

Dan tanpa aba-aba Swara langsung membopong Thea di bahunya seperti sedang mengangkat karung beras. Swara benar-benar tidak akan membiarkan Thea meninggalkannya.

"Swara turunin gue!! Cepat turunin!!" Thea berusaha meronta agar diturunkan tapi hasilnya nihil, Swara tetap membawanya ke suatu tempat.

Saat sampai di parkiran Swara membuka pintu mobil dan memasukan Thea ke dalamnya. Thea tidak tinggal diam dia berusaha untuk membuka pintu dan ingin lari keluar.

"Thea, mau lo lari kemanapun gue bakal temuin lo. Jangan buat gue marah besar sama lo Thea."

Perkataan yang lebih mirip ancaman itu berhasil, Thea dengan perasaan kesal masuk kedalam mobil.

PACARAN YUK! (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang