3. Reaksi

87 13 0
                                        

Selamat membaca!

Selamat membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

»»——⍟——««


"Wah gila, lo kenal sama mereka. Cerita pokoknya, cerita sama kita." Ujar Lily dia sangat penasaran.

"Gue gak kenal. Walaupun gue kenal gue gak mau cerita tentang mereka. Buang-buang waktu."

Thea tidak memperdulikan mereka lalu memakan baksonya hingga tandas, sekarang tinggal satu porsi lagi. Kelima temannya menggerutu mendengar jawaban Thea.

Lily yang tingkat penasarannya mengalahkan rasa cinta kalian ke doi. Ehem ehem.

Lily mengguncang kedua bahu Thea. "Pokoknya cerita sama kita."

"Cerita."

"Cerita."

"Cepet cerita gue penasaran!!"

Kelima sahabatnya itu membujuk sambil sesekali menatap kesal Thea karena dari tadi dia diam saja. Banyak pasang mata melihat mereka tapi mereka hiraukan.

Thea memegang lengan Lily lalu menatap mereka berlima tajam. Dia menatap satu porsi baksonya yang direncanakan akan dia makan sekarang. "Iya deh gue cerita."

"Jadi si swaytan tadi-"

"Thea lo saraf kali, ya. Setan dari mana coba." Potong Sunny karena penjelasan Thea yang ngawur.

Jian menatap Thea dengan tatapan memicing. "Cowok ganteng itu lo bilang setan, belum gue pites pala lo. Gue sebagai pencinta cogan jadi darah tinggi nih."

"Namanya Swara tau!!" protes Lily.

"Udah biarin Thea kelarin penjelasannya," lerai Raqilla.

Thea mengangkat bahunya acuh, dia gak pernah bilang si om itu setan kok, dia hanya memplesetkan namanya aja.

Sedangkan Risa yang dari tadi diam hanya beristighfar dalam hati karena kelakuan para sahabatnya ini. "Gue bilangin, ngomong kasar itu dosa. Sekali lagi gue denger kalian pada ngatain orang, gue gundulin alis kalian."

Mendengar ancaman Risa bukannya takut mereka malah tertawa ngakak.

"Iya, yaudah Thea ayo lanjut gue udah penasaran nih. Lo mau gue mati penasaran sekarang," pungkas Lily menambah-nambahkan agar dramatis.

"Hmm, jadi gini ....." Thea menjeda ucapannya lama membuat para sahabatnya menunggu.

Krik!

Krik!

Krik!

"Nungguin, ya." Dengan wajah yang tidak bersalah Thea menunjuk mereka satu-satu lalu mengejek mereka dengan wajah menyebalkannya.

Dan saat itu juga Thea digebukin masal oleh para sahabatnya, apalagi Sunny yang sudah kepalang emosi.

Huaaaa .... Hahahahah ....

PACARAN YUK! (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang