4. Hukuman

87 12 0
                                        

Selamat Membaca!

Selamat Membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

»»--⍟--««

Swara, Brian dan Gabriel menatap Naufal yang berjalan pede ke arah Thea, mereka tidak sabar melihat reaksi Thea jika Naufal menggodanya

"Hai," sapa Naufal kepada Thea.

Gabriel menatap ke arah Naufal yang sudah mulai menjalankan rencananya."Wih, udah dia mulai nih."

"Siapa sih? lo mau minta bakso gue."

Pfftt ...

Gabriel geleng-geleng kepala. "Beneran beda tuh cewek."

Brian hanya mengangguk dan Swara tidak bersuara dia serius menonton sambil memakan popcornnya.

Naufal hanya diam lalu tersenyum penuh ke arah Thea.

"Dih, sakit lo?"

Mendengar ucapan Thea seketika ketiga cowok yang dari tadi memperhatikan tertawa.

Gabriel tertawa kecil lalu memukul bahu Brian. "Dia beneran ngikutin cara lo tadi Bri."

"Gue baru kali ini liat Naufal digituin sama cewek. Asik nih," Brian terkekeh lalu memakan popcornnya, ini tontonan yang sangat seru.

"Lo hari ini cantik," ucap Naufal.

Thea terkekeh kecil lalu tersenyum miring menatap Naufal. "Gini, ya, cowok gila, gue gak kenal sama lo. Mendingan lo pergi sekarang."

Dia unik dan sedikit .... Imut, Swara memalingkan wajahnya mencoba untuk tidak tersenyum. Apa ini? Dia harus membuat Thea bertekuk lutut padanya, bukannya dia yang bertekuk lutut pada Thea. Tidak boleh.

"Wah, Naufal dikatain tadi. Gue gak salah denger kan?" Gabriel menatap Brian dan Swara bergantian dengan mulutnya yang menganga.

Bagaikan keajaiban dunia jika Naufal dikatain oleh cewek apalagi seperti Thea ini, makanya itu reaksi dari Gabriel begitu lebay.

"Lo gak salah denger kok ngab, ini juga pertama kalinya gue denger Naufal dikatain sama cewek."

"Ssstt, diem bisa gak sih!" Swara menatap mereka kesal lalu kembali menatap ke depan, menonton Naufal dan Thea.

Naufal menarik tangan kanan Thea lalu mengecupnya singkat. "Nama gue Naufal. Nama lo Thea kan?"

Swara, Brian, dan Gabriel menganga melihat tindakan berani Naufal. Bahkan Gabriel sampai tersedak.

Brian tidak kalah bersemangat, dia mengguncangkan bahu Gabriel. "Murid gue tuh."

"Lepasin tangan gue."

Naufal tidak segampang itu melepaskan genggamannya, dia bahkan semakin mengeratkan dan membawa tangan Thea ke pipinya dan mengecupnya lama.

Sekarang Thea sudah tidak bisa menahan amarahnya. Dia mengambil garpu yang ada di mangkok baksonya lalu melayangkan untuk menusuk bangku dekat Naufal. Garpu itu menancap dibangku kayu tersebut, sedikit saja Thea meleset maka garpu itu bukan menancap dibangku tapi akan menancap di daerah sensitif milik Naufal.

PACARAN YUK! (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang