Hari ini malam minggu, semua anggota keluarga Sean sudah berkumpul diruang tamu seperti biasa.
Bukan sedang rapat keluarga atau apalah, tapi mereka memang selalu menghabiskan weekend dengan keluarga.Haiman sibuk dengan cemilannya seperti yang Hanna lakukan, dan juga Haidar yang sedang bermain game dengan kepala dibawah sopa sedangkan kakinya mengacung.
"Bang, Ayah dengar kamu sudah punya pacar" Tanya Sean.
Haiman yang sedang nyemil pun menghentikan aktivitasnya. Dia tersenyum malu-malu, Haidar melirik sebentar ke arah abang beda lima menit itu."Iya yah." Jawabnya.
"Kapan mau kamu kenalin?"
"Emang gak papa kalau aku bawa ke sini?" tanyanya memastikan.
"Ya bawa saja, siapa tau kan kalau nanti ketemu di jalan bisa nyapa." timpal Ira.
"Nanti deh aku bawa." sahutnya lagi.
"Nikahin Bang, dosa. Jangan pacaran doang." Tutur Haidar sambil main game.
Haiman mengerutkan keningnya, dia melemparkan cangkang kacang yang di pegangannya.
"Kaya, lo gak gitu aja!! Cewe lo tuh bikin rusuh di depan gerbang kemarin!!"
"Cewe yang mana, Jodoh gue mah gak tau rumah gue kali!!"
"Jodoh-jodoh mata lo picek!! emang lo lagi suka sama siapa sih Dar?" Tanya Haiman.
"Ada deh, yang pasti cocoklah buat ibu anak-anak gue.' Ucap Haidar tanpa mengalihkan matanya dari Game.
"Sekolah yang bener kamu Haidar, masih suka di panggil keruang BK aja sok sokan.!!!" Tegur Sean.
"Yey abang aja pacaran, kita itu cuman beda lima menit yah bukan lima tahun. Harusnya Ayah juga tegur tuh Abang." bantahnya tak terima.
"Masalahnya pacar kamu tuh banyak, Abangmu kan cuman satu."
"Alahh sama aja itu."
"Bocah nih ya, susah di bilangin."
Haidar pun mengangkat bahunya, dia kembali fokus pada permainan gamenya.
***
Karena sekarang wekeend Haidar yang bosan pun memutuskan untuk main kerumah Hanan.
Sesampainya dirumah Hanan, Haidar tak langsung masuk, dia menunggu di teras rumahnya karena kata orang tua Hanan, kalau laki-laki itu sedang mengajari ngaji anak-anak di mushola. Memang sholeh sekali temannya itu, sepertinya temannya itu salah milih temen.Sambil menunggu Haidar memainkan hpnya, tumben sekali hpnya sepi padahal biasanya banyak chat masuk dari pacarnya.
Haidar memicingkan matanya saat menoleh tak sengaja melihat wanita yang di kejar-kejarnya sedang membawa belanjaan.Greppp...
Haidar mengambil alih belanjaan itu membuat sang empu hampir berteriak maling.
"KAMU!!" kesalnya saat tau ternyata tersangkanya itu adalah Haidar, murid yang selalu menganggunya.
"Biar saya bantu, Bu. "Ucap Haidar sambil terkekeh. Mata Salma masih saja melotot seakan biji matanya keluar. Kelakuan Haidar ini benar-benar membuat tensinya naaik.
"Ayo Bu, saya anterin sampai rumah." Ucapnya berjalan duluan, namun baru beberapa langkah dia berhenti.
"Ada apa?" Tanya Salma bingung.
Haidar pun menoleh, menampilkan cengengesan yang tidak jelas."Rumahnya dimana, Bu?" Tanyanya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Hemm, makannya jangan sok tau kamu." Salma pun berjalan mendahului Haidar, ternyata rumah Salma tidak jauh dari rumah Hanan, Haidar mengutuk temannya itu dalam hati karena tidak pernah cerita.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Jodoh!! (End)
Teen FictionJangan Lupa Baca cerita istri kedua sebelum membaca ini ya. __________ Alasan apa lagi kamu manjat tembok?" "Telat pak." Jawabnya santai. "Telat?" "Iya." "BAGAIMANA BISA,HAH.APA KAMU TIDAK MEMASANG ALARM, ATAU ORANG TUAMU TIDAK MEMBANGUNKANMMU?" Ha...