Bab 30

317 38 19
                                    

Satu koper sedang sudah rapi tertata di ruang tamu Apartemen wanita cantik, sudah dua tahun dia tak pulang kalau bukan kakak angkatnya yang akan menikah dia mungkin tidak akan pulang dalam waktu yang lama, Entahlah apa yang membuat wanita itu betah tinggal di negri orang.

"Beres-beres sudah, liat cucian dulu deh."  Syera pun pergi melihat cucian sebelum pulang, karena mungkin dia akan cukup lama tinggal di jakarta setelah pulang nanti, orang tuanya pasti akan menahannya dengan seribu alasan.

Setelah di rasa semuanya beres dan rapi, Syera pun merebahkan tubuhnya di sofa sambil memainkan hpnya.

Senyuman terbit di bibir indahnya, sepertinya setelah dia sampai Indonesia harus menemui orang yang sampai saat ini tidak bisa dia lupakan itu.

"Astaghfirullah." Syera pun memesan tiket untuk kepulangan.

***

Lagi-lagi Haidar harus sabar menghadapi wanita yang terus saja tanpa lelah mengekorinya.

"Please Key, gue mau kuliah. Lo mau ngapain sih, bukannya lo gak ada jam kuliah ya hari ini. " Ucap Haidar jengah, dia benar-benar kesal pada wanita yang bernama keysa ini.

"Gue tuh cuman mau jagain jodoh gue, takut nanti di lirik sama cewe lain. " Ucapnya santai, padahal wajah Haidar sudah merah padam karena kesal.

"Serah lo lah," Haidar pun masuk ke kelasnya tanpa memperdulikan Keysa yang ikut masuk.

Perkuliahan pun dimulai tapi Haidar tak bisa fokus karena Keysa yang selalu merecokinya.

"Dar, tunggu. " Teriak Keysa saat dirinya di tinggal pergi Haidar saat perkuliahan selesai.

Haidar masuk kedalam mobilnya tanpa memperdulikan Keysa.

"Dar, tunggu Dar. " Namun mobil itu pergi tanpa memperdulikan teriakan demi teriakan.

Haidar menyandarkan punggungnya, dia sebenarnya tak tega dengan Keysa tapi jika diberi hati dia takut wanita itu baper sedangkan hatinya tak bisa perpaling dari wanita yang sedang kuliah diluar negri itu.

"Maaf Key, gue gak mau ngasih harapan. "

Di injaklah pedal gas mobilnya dengan kecepatan sedang menuju cafenya.

***

"Gila!! mau ketemu lo tuh kaya mau ketemu presiden. Susah banget, bahkan harus nunggu bertahun-tahun. "

Wanita yang sedang disindir temannya itu hanya terkekeh.

"Kapan lo balik, kenapa gak ngomong tau-tau ngajak ketemu aja. Untung gue lagi dijakarta gimana kalau gue lagi diluar kota tambah susah ajakan ketemunya. "

"Ini lagi, sejak kapan lo berhijab? bukannya lo hamba Tuhan? lo lagi suka sama seseorang ya? "

"Kenapa lo nanyanya gitu? "

"Ya secara lo itu orangnya banyak pertimbangan gak mungkin langsung gini apalagi keluar lo semuanya non muslim. "

Senyuman yang Sara pancarkan perlahan memudar, ucapan temannya emang bener.

"Iya gue suka sama cowok muslim, awalnya sih gue pindah agama pengen bisa berjodoh sama dia tapi setelah gue pindah agama dan belajar agama, gue paham kalau gue harus memilih agama gue bukan karena pasangan tapi karena diri gue sendiri. "

"Meskipun gue masih berharap kalau kita bisa berjodoh." Ucap Sara lirih.

"Udah-udah jangan melow gitu, hari ini kita harus senang-senang karena lo balik. Sekarang lo pesan apa aja, gue yang teraktir. "

"Makasih ya Key. "

"Hmm"

"Ehh gue juga mau cerita," Ucap Keysa.

Hai, Jodoh!! (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang