Bab 34

274 36 14
                                    

Potret yang indah, bahkan hampir satu jam Syera menatap foto laki-laki yang 4 tahun lalu memberinya harapan, namun lihatlah sekarang dia sedang bersama anaknya bahkan semua foto instagramnya hanya potret anak kecil yang Syera tau bernama Zyan mali...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Potret yang indah, bahkan hampir satu jam Syera menatap foto laki-laki yang 4 tahun lalu memberinya harapan, namun lihatlah sekarang dia sedang bersama anaknya bahkan semua foto instagramnya hanya potret anak kecil yang Syera tau bernama Zyan malik Yusuf.

Syera menertawakan kebodohannya, bahkan sudah dua tahun dia di Indonesia tak satu kali pun Haidar menghampirinya atau sekedar menjelaskan.

Apa dia begitu bodoh benar-benar menunggu laki-laki yang sudah di cap playboy semenjak SMA itu.

"Syera bangun, please. Lo taukan Allah itu pencemburu karena lo terlalu mencintai makhluknya makannya harapan lo di patahkan." Syera terus saja memarahi dirinya, bahkan mata indah itu kini sedikit membengkak karena dia terus saja menangis.

Umurnya sudah cukup untuk menikah bahkan bukan sekali dua kali Papahnya mengenalkan dia pada rekan bisnisnya namun selalu Syera tolak dengan alasan belum siap menikah padahal itu hanya alibinya, dia berharap Haidar datang ke rumahnya tapi semua itu ternyata hanya omong kosong dan harapan palsu Haidar yang dia berikan untuknya.

Syera lelah, mungkin akan menyerah!!

***

"Sayang, kamu mau kemana?" Tanya Cia saat melihat Syera membawa koper.

"Eh Bu, aku mau liburan. Boleh ya." Alibinya padahal dia ingin ke palembang untuk menemui Haidar.

"Kemana? sama siapa? lama apa tidak." Syera tersenyum, dia pun memeluk Ibunya mungkin semua Ibu di dunia ini akan begitu Khawatir pada anaknya meskipun hanya keluar sebentar saja.

"Sama Keysa Bu, dia katanya pengen Baby moon sama aku. Bosen katanya kalau sama suaminya."

Wajah Cia berubah menjadi sendu, tentu Syera tau raut perubahan Ibunya itu.

"Setelah pulang, Syera akan terima semua keputusan Papah." Ucapnya menyakinkan Sang ibu.

Keysa yang begitu bucin pada Haidar pun bisa move on setelah mendapatkan suami, mungkin dia juga akan mampu seperti Keysa.

"Ya sudah, hati-hati ya."

"Hemm."

Setelah berpamitan Syera pun di antarkan supir sampai bandara.
Jika Haidar tak kunjung menemuinya, biarkan dia yang menghampirinya.

Boleh-boleh sajakan wanita menagih janji laki-lakinya, tapi dia akan menyerah kalau Haidar memang sudah hidup bahagia dengan pasangannya.

Bukankah manusia hanya berencana dan tetap Allah yang menentukan yang terbaik untuk kita.

***

Rumah yang sudah 6 tahun dia tinggalkan kini masih terlihat indah, ternyata Papahnya memperkerjakan orang untuk merawat rumah ini.

Bahkan Saat dia sampai pun sambutan dari pekerja di rumahnya begitu heboh, dia rindu rumah ini, rumah yang menjadi saksi dimana dia mulai mencintai Haidar.

Hai, Jodoh!! (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang