Pagi-pagi sekali Haidar sudah ke rumah Hanan, bukan dia cuman lewat saja untuk menjemput Ibu anak-anaknya.
Haidar memarkirkan motornya didepan rumah Salma, pintu rumah itu masih tertutup rapat tapi Haidar yakin kalau Jodohnya itu belum berangkat.Klekkk...
"Selamat pagi, Jodohku!" Salma begitu kaget saat membuka pintu Haidar sudah duduk di depan teras rumahnya dengan tersenyum aneh.
"Ngapain kamu pagi-pagi ke sini?" Tanyanya sambil mengunci pintu.
"Jemput Ibu anak-anaklah, takut terjadi apa-apa di jalan."
Salma mendengus, dia tak memperdulikan Haidar. Salma pun berjalan meninggalkan Haidar yang sepertinya ikut mengejarnya sambil mendorong motor.
"Kenapa jalan kaki, nanti kaki Ibu lecet lagi. Mending bareng sama Saya aja." Ujar Haidar.
Namun Salma tetap tak memperdulikan Haidar, semalam dia juga memberitahukan pada kekasihnya dan sang kekasih menyuruhnya agar tidak menanggapinya.
"Ayo Bu, udah mau siang ini. Ibu mau saya telat." Bujuk lagi Haidar, kini dia menaiki motornya dengan sebelah kaki mendayuh motornya.
"Sayakan gak nyuruh kamu jemput Saya!"
"Ya elah bu, gak peka banget sih. Ini namanya perjuangan."
"Perjuangan?" Salma menghentikan langkahnya, dia pun menoleh ke arah Haidar.
"Kamu tuh jangan berjuang buat saya, Mending kamu sekolah yang bener. Kasian orang tua kamu cape-cape biayain sekolah kamu."
Haidar menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, salah bicara."Ayolah bu, sekali ini aja. Dari pada telat."
Salma kembali menghentikan langkahnya, dia mendengus dan..."Ya sudah, Ayokk!!"
"Yes," Haidar pun langsung menstater motornya setelah Salma naik ke motornya.
***
Haidar bertambah semangat, selain bisa berboncengan dengan guru incaranya. Sekarang Salma juga mengajar di pelajaran pertama kelas Haidar.
Salma mengajar pelajaran bahasa Inggris, karisma nya luar biasa saat wanita itu bicara menggunakan bahasa Inggris, membuat Haidar tidak bisa mengalihkan tatapannya.
Tangan Haidar mengangkat, saat tanya bertanya pada muridnya mengenai pelajaran yang tidak di mengerti."Iya."
"Bu, Bahasa Inggrisnya Aku suka kamu, itu apa?" Tanya Haidar dan membuat semua kelas bersorak.
"Dasar fuckboy, pacar banyak tapi gak tau artinya aku cinta kamu." Cibir temen sekelas Haidar, tapi Haidar tak memperdulikan itu.
"I Love you." Jawab Salma.
"I love you too,Bu." Mata Salma langsung membulat, Teman-teman sekelas Haidar langsung melepari dia dengan kertas.
"pelajaranan hari ini sampai di sini." Ucap Salma menutup pelajaran, bisa gila dia lama-lama berada di kelas Haidar.
Kelas kembali rame setelah Salma keluar, Jono langsung menghampiri Haidar.
"Dasar gila, asli lo emang gila. Liat gak muka bu Salma langsung merah."
"Lo beneran suka Dar sama bu Salma?" Tanya Jono, namun yang di tanya malah mengangkat bahu, Haidar pun membenamkan kepalanya dikedua lipatan tanngannya.
***
Warung mang Odang sudah seperti biasa ramai saat jam istirahat tiba, karena Haidar dan the geng akan makan di sana.
Selalu saja ada kerusuhan yang tercipta di warung itu, siapa lagi biangnya kalau bukan Haidar.
Dua penguntit Haidar pasti akan berebut agar dekat dengan Haidar yang tidak memperdulikan mereka."Hehh!! lo pada berisik gak." Tegur Haidar kesal.
"Lo sih, bebeb gue marahkan."ujar Meli pada Seli.
" Dasar lo pelakor, nyalahin gue lagi."Sahut Seli tak mau kalah.
"Ehh, jadi lo nyalahin gue." Sewot Meli tak terima.
Haidar menggaruk kepalanya yang tidak gatal, pusing. Tentu saja, dua penguntit itu akan berantem setiap hari karena ingin makan siang dengannya."DIAM!!"
Meli dan Seli pun langsung diam mendengar teriakan Haidar.
"Lo pada dari pada ribut gak jelas mending bantuin gue buat deketin Bu Salma."
Meli dan Seli pun saling pandang dengan mengerutkan keningnya.
"Nggak." Jawab mereka kompak.
"Ya udah kalau gak mau, lo berdua gue putusin hari ini juga." Ucap Haidar meninggalkan dua wanita yang melongo karena di putuskan massal oleh seorang Haidar.
Haidar pergi meninggalkan warung mang Odang, tujuannya sekarang adalah taman belakang dekat gudang, matanya begitu berat setelah di isi dua piring nasi uduk dan satu gelas es teh..
Huammmm....
Belum sampai tempat yang biasa Haidar gunakan untuk tidur, matanya memicing.
Melihat seseorang yang sedang duduk dengan laptopnya.Dengan langkah cepat Haidar seseorang yang selalu mengusik pikirannya.
"Selamat siang, Jodohku." Sapa Haidar, namun tidak di respon oleh sang empu, Salma masih saja berkutat dengan laptopnya tanpa memperdulikan Haidar yang sepertinya mulai kepo dengan apa yang dia kerjakan.
"Lagi ngapain sih bu, sibuk banget?" Tuhkan Bocah ini kepo.
"Bukan urusan kamu!!"
"Ya, kan saya juga kepo Bu." Sahut Haidar.
Haidar pun menggeser duduknya agar bisa melihat apa yang di lakukan Salma."Wahh, Bu Salma jualan hijab?"
"Hmmm."
"Saya mau dong Bu." Salma yang mendengar itu pun langsung menoleh.
"Kamu mau pake hijab?"
"Lah, ya kali cowo ganteng kaya saya pake hijab. Haram Bu, meskipun saya suka rela pake tetep aja gak bolehen sama orang tua Saya!!"Jelas Haidar panjang lebar.
"Buat pacar kamu ?" Lagi, tanyanya lagi..
"Bukan!! Buat bunda. Bentar lagi bunda kan ulang tahun, kebetulan saya bingung mau ngasih apa."
Salma menganggukan kepalanya, Dia pun menyodorkan laptopnya pada Haidar agar laki-laki itu memilih modelnya sendiri."Kamu mau yang kaya gimana, di sini variannya banyak. Mau sama gamisnya apa hijabnya aja?"
Haidar melihat-lihat gambar di depan matanya, matanya tertuju pada gamis berwarna tosca dengan hijab panjang, terlihat simple tapi sangat elegan."Yang ini bagus deh Bu." Tunjuk Haidar.
"Wah selera kamu Oke juga ya, padahal saya baru mau recommendasikan."
"Jelaslah, Haidar gitu lohh." Ucapnya bangga, membuat mata Salma mendelik jenggah.
"Nanti dua hari lagi barangnya datang,"
"Oke bu,"
"Ya sudah, kamu ngapain masih disini. Gak denger apa ini sudah bell." Ucap Salma sambil beranjak.
"Oh, ibu duluan aja," Ucap Haidar tak nyambung.
"Jangan bilang kamu mau bolos ya."
"Hehe ibu tau aja." Ucap Haidar merebahkan tubuhnya di kursi panjang yang tadi di duduki Salma dan dirinya.
"Ckk, katanya jodoh Saya. Saya mah ogah punya jodoh males kaya gitu."
___________
Note:Ramaikan dong, jangan lupa hadiah dan voteya.☺🙈🙈
![](https://img.wattpad.com/cover/285338604-288-k777998.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Jodoh!! (End)
Teen FictionJangan Lupa Baca cerita istri kedua sebelum membaca ini ya. __________ Alasan apa lagi kamu manjat tembok?" "Telat pak." Jawabnya santai. "Telat?" "Iya." "BAGAIMANA BISA,HAH.APA KAMU TIDAK MEMASANG ALARM, ATAU ORANG TUAMU TIDAK MEMBANGUNKANMMU?" Ha...