"Tumben boss ke coffee shop," Ujar Joki.
"Iyalah, kalau gue gak kesini. Uang gue abis lo masukin dompet." Sahut Haidar.Haidar memasang apronnya, beginilah kegiatan Haidar sepulang sekolah tanpa di ketahui orang tuannya, Haidar membuka coffee shop untuk membantu orang-orang kurang mampu.
Seperti Joki, pengemis yang dia percaya untuk mengurus coffee shopnya.Haidar membantu Joki membuatkan kopi, karena kafe yang begitu ramai. Mungkin ramai terus karena teman yang Haidar pilih ini dekat dengan sekolah SMA dan kampus, apalagi Haidar memasang WiFi gratis untuk pelajar. Jadi tak heran kalau kafenya tak pernah sepi.
"Jok, hari jum'at jangan lupa, udah di siapin belum?" Tanya Haidar.
"Udah bos, alat tulis, seragam sekolah sama sepatu udah siap. Cuman nanti sekalian lewat beli makanan aja." Sahut Joki.
Setiap hari Jum'at Haidar akan membagikan barang-barang itu pada orang tidak mampu, tak hanya itu dia tak pernah lupa menyumbangkan rezekinya untuk anak yatim di panti asuhan.
Jum'at sekarang dia akan memberikan seragam sekolah dan alat tulis ke Yayasan anak yatim yang sudah Haidar data jadwal kunjungannya.
Apa orang tua Haidar tau?
Tentu saja tidak, biarkan tangan kanan memberi tangan kiri tak perlu tau, itulah ujarnya.
Tring...
Bell tanda pelanggan masuk, Haidar langsung menadah.
"Selama__" Matanya berkedip berkali-kali karena tak percaya.
"Selamat siang, Jodohku."
"Kamu ngapain disini?" Tanya Salma.
"Kerja Bu."
"Oh, iya tolong buatkan America Coffe ya." Ujar Salma.
"Siap Bu." Dengan semangat Haidar membuatkan secangkir kopi untuk calon ibu anak-anaknya.
"Siapa Boss?" Tanya Joki kepo.
"Kagak usah kepo lu, Jodoh gue itu." Delik Haidar tak suka, dia tak mau kalau Joki juga naksir jodohnya.
"Anjirr, nanya doang gue!!'
" Bodo amat, Awas nanti jodoh gue kelamaan nunggu lagi." Joki pun menggeser posisi berdirinya, dia menggelengkan kepalanya melihat tingkah bosnya itu.
"Selamat menikmati." Ucap Haidar sambil duduk di depan Salma.
Salma yang sedang melihat hp pun langsung mengalihkan tatapannya pada Haidar.
"Makasih."
Bukannya pergi, Haidar malah menyangga dagu menatap Salma yang begitu serius dengan hpnya.
"Ibu suka kesini?" Tanya Haidar.
"Nggak, baru pertama kali. Saya kesini juga mau CODan."
"Wihh, mau COD an aja di kafe."
"Pelanggannya yang mau,kan pembeli itu adalah raja."
"Kamu udah lama kerja disini?" Tanya Salma, Haidar pun langsung duduk dengan benar saat Salma bertanya.
"Iya bu, soalnya orang tua saya bukan orang punya.' Ucapnya memelas mungkin, bahkan Salma yang melihatnya pun merasa kasian.
"Saya gak mau ngerepotin orang tua saya karena biaya sekolah yang mahal, jadi sepulang sekolah saya kerja kesini." Bohong Haidar dengan menampilkan wajah yang memprihatinkan. Hatinya cekikikan melihat respon Salma yang begitu kasian padanya.
"Kamu yang sabar ya." Ujarnya simpati, dia tak menyangka murid nakal di sekolahnya ini ternyata banting tulang.
"Ya sudah bu, saya kerja lagi ya." Pamitnya seperti takut di marahin bos, padahal dirinya yang seorang bos.
"Ehh tunggu."
Hati Haidar berbunga-bunga saat Salma menghentikan langkahnya.
"Ini ada sedikit rezeki buat kamu." Ucap Salma sambil menarik tangan Haidar untuk menerima uang darinya.
jeder...
Niat Haidar menarik simpati Guru Cantiknya tapi...
"Ehh, nggak usah Bu." Lahh ko malah jadi gini sih, niatnyakan biar Bu Salma simpati dan dekat terus dengannya, bukan di kasih sumbangan kaya gini.
"Nggak papa, saya ikhlas ko."
Haidar menatap tajam Joki yang cekikikan melihatnya, dia yakin pasti si Joki ketawa lepas kalau Kafe ini sepi.
"Makasih ya Bu." Haidar pun pergi meninggalkan Bu Guru cantiknya itu.
"Hahahaha Anjir bikin sakit perut aja lo Bos." ledek Joki.
"Jangan ketawa lo." Dengus Haidar sebal. Haidar pun melihat uang yang di berikan Salma padanya, dia terkekeh geli saat ingin menarik perhatiannya malah di sangka orang gak mampu, emang dasar penipu ulung.
"Nafkah pertama."
***
Haidar pulang kerumahnya jam 7 Malam tepat makan malam."Abis dari mana kamu?" Tanya Sean, sang Ayah.
"Kerja kelompok, Yah." Sahut Haidar sambil menyalami keluarganya.
"Jangan sering pulang malam ,Kak. Bahaya lagi banyak begal."
"Siap Yah." ucap Haidar sambil memberi hormat pada Ayahnya, memang setelah dari kedai kopinya dia kerumah Hanan untuk mengerjakan tugas.
Tugas deketin guru cantik, maksudnya.
Haidar pun menuju kamarnya untuk membersihkan diri karena terasa sangat lengket.Setelah selesai mandi, Haidar tak langsung turun. Dia mengecek ke uang an kedai kopi miliknya yang semakin hari semakin meningkat, tidak salah dirinya mempercayai Joki mengelola kedainya itu.
Haidar tersenyum saat melihat hpnya, dia berhasil mendapatkan nomor hp Bu Salma, Guru cantik incaranya.
Mungkin besok dia akan mengajak Bu Salma ke Yayasan yang akan di kunjunginya.tok
tok"Ka, buruan turun, kata Bunda makan dulu." Teriak Hanna diluar pintu.
"Iya bentar Han, Kakak pake baju dulu."
"Ck, lama banget sih kaya anak perawan!!' Gerutu Hanna sambil meninggalkan kamar Haidar.
Hanna pun kembali duduk di meja makan, di sana keluarganya sudah duduk siap makan malam dan tinggal menunggu Haidar.
"Bang, bagaimana kapan Ayah sama Bunda bisa datang kerumahnya?" Tanya Ira.
"Aku udah ngomong sama dia,Bun. Selesai semester tahun ini kita langsung datang."
"Dua bulan lagi kan semesteran kamu?"
"Iya Bun."
"Berarti harus siap-siap dari sekarang dong, Bang."
"Lagi ngomongin apa sih, asik bener." Timpal Haidar yang baru saja duduk.
"Ini, Abangmu mau lamar ceweknya."
Haidar yang mendengar ucapan Bundanya pun menoleh senang pada Abangnya."Seriusan Bang."
"Hmm.'Sahut Haiman.
"Nanti gue deh siapin seserahannya."
"Emangnya kamu ngerti?' Tanya Ira.
" Nggak, tapi adalah." Sahutnya.
"Sudah-sudah, sekarang kalian makan dulu. Nanti kita bicarakan ini lagi nanti."
Setelah makan malam, Haidar langsung kembali kedalam kamarnya karena sangat lelah.
dengan cepat Haidar menyambar hpnya yang berada di atas nakas.Haidar pun mengetik pesan untuk wanita yang selalu membuat dia tak beralih.
"Selamat malam,Jodohku."
Haidar mendengus, saat melihat hanya centang putih yang artinya belum di baca.
Dia kembali mengirim pesan."Jangan lupa ya Bu, ikut ke Yayasan."
"Hemm."
Ya ampun nunggu ampe bulan purnama balasanya cuman Hemm.
![](https://img.wattpad.com/cover/285338604-288-k777998.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Jodoh!! (End)
Teen FictionJangan Lupa Baca cerita istri kedua sebelum membaca ini ya. __________ Alasan apa lagi kamu manjat tembok?" "Telat pak." Jawabnya santai. "Telat?" "Iya." "BAGAIMANA BISA,HAH.APA KAMU TIDAK MEMASANG ALARM, ATAU ORANG TUAMU TIDAK MEMBANGUNKANMMU?" Ha...