Hari ini Haidar mengunakan mobilnya, tapi dia tidak membawanya ke sekolah melainkan di parkirkan di kedai kopinya agar Joki dengan mudah belanja keperluan yang lainnya karena setelah sholat jum'at dia akan langsung berangkat.
"Jok, nih uangnya. Beli makanan yang enak, nanti pulang sekolah gue ke sini lagi." Ujarnya sambil melemparkan kunci mobilnya.
"Siap bos,"
Haidar langsung menyebrang jalan, dia menghentikan angkot menuju sekolahnya.
Padahal bisa saja dia meminta Joki untuk mengantarkannya dulu, tapi itulah Haidar.
Mobil angkot pun berjalan menuju sekolah Haidar, tak lama angkot pun kembali berhenti.
Haidar masih memainkan hpnya tanpa tau siapa yang menaiki angkot."Hari ini jadikan?" Tanya seseorang yang duduk berhadapan dengan Haidar, Haidar yang merasa tak asing pun mengalihkan tatapannya.
"Eh, jodohku. Jadi ko" Sahutnya sambil tersenyum.
Rasanya Salma ingin marah saat Haidar terus menyapanya dengan jodohku, apalagi anak laki-laki itu seperti tidak tau tempat dan membuat orang salah paham saja."Kamu bisa gak sih bicara yang sopan sedikit." Bisik Salma penuh penekanan.
"Hehe,"
***
"Nan, lo ikut kan?" Tanya Haidar saat mereka baru saja pulang dari masjid setelah melaksanakan sholat jum'at."Iya, Jok. Lo ikut gak?" Tanya Hanan.
"Ikut dong, masa nggak sih."
"Ya sudah Ayokk." Haidar pun mengajak kedua temannya itu untuk ikut ke Yayasan membantunya.
Karena jam pelajaran berakhir sebelum sholat jum'at jadi mereka menggunakan waktu itu untuk pergi ke Yayasan yang akan di kunjungi, Hanan sudah nangkring di motornya, begitu pun dengan Jono."Nungguin siapa lagi sih Dar?" Tanya Jono.
"Bentar lagi juga datang." sahutnya santai, dan benar tak lama datang wanita yang lebih dewasa darinya sambil sedikit berlari.
"Maaf, nunggu lama ya." Hanan dan Jono langsung saling pandang, tak percaya kalau Haidar mengajak bu Salma juga.
"Nggak papa ko Bu, nunggu dua tahun lagi juga saya siap." Sahut Haidar.
"Saya beneran gapapa nih ikut?" Tanya Salma tak enak.
"Nggak papa ko Bu, iya gak Nan, Jon."
Dua mahluk itu pun mengangguk-angguk kepalanya."Iya gapapa Bu." Sahut Bareng Jono dan Hanan.
Salma membalas dengan mengulas senyuman, dia pun melihat parkiran sekolah untuk memastikan sesuatu."Kita berangkatnya naik apa?" Pertanyaan itu akhirnya lolos juga, karena seinget Salma kalau Haidar tidak membawa motor.
"Ohh itu, nanti ada yang jemput ke sini ko Bu." Sahut Haidar, karena tadi dia sudah memberitahukan Joki agar langsung menjemputnya ke sekolah saja.
"Ohh gitu"
Disaat sedang menunggu mobil Haidar yang di bawa Joki, Jono dan Hanan saling lirik mata, memberikan pertanyaan lewat mata dengan apa yang sedang terjadi, tapi Hanan malah mengangkat bahu tanda tak tahu.
Tak lama pun mobil Alphard yang dibawa Joki pun terparkir sempurna di depan gerbang sekolah Haidar.
Mata Salma mengerjap beberapa kali sambil menoleh kearah Haidar."Kita beneran naik mobil ini?"
"Iya bu, gapapa Bos saya baik ko." Sahut Haidar sambil mempersilahkan Salma untuk masuk.
Didalam mobil itu sudah ada bingkisan dan alas sekolah yang akan Haidar bawa untuk di bagikan."Ko bos kamu yang nyetir sih?" Bisik Salma pelan, karena mereka berdua duduk di kursi penumpang.
"Mungkin bosnya paham mau bikin kita tambah dekat." Jawab Haidar sambil tersenyum.
"Kamu itu!!' Salma pun langsung menatap ke samping, seumur-umur baru pertama kali dia di dekati bocah SMA. Oh tidak, kenapa jantungnya terasa mau melompat, benar-benar Haidar itu pantes saja laki-laki itu banyak pacarnya.
Joki pun melajukan mobilnya ke yayasan yang sudah di tuju dengan Hanan dan Jono yang membuntutinya dibelakang menggunakan motor.
Tidak ada suara atau musik yang menyala, hanya suara mesin mobil yang menemani perjalanan mereka, Haidar sibuk dengan Gamenya, Salma masih betah melihat pemandangan yang di lewatinya dan Joki yang sibuk menyetir.
Haidar pun menyimpan hpnya kala merasa mulai bosan, dia melirik wanita yang menjadi gurunya itu.
Wajah baby face Salma membuat siapa saja mengira kalau wanita itu masih anak SMA, Bahkan seorang Haidar pun terpincut."Bu, Malam minggu ada acara gak?" Tanya Haidar membuka suara, Salma pun menoleh kearah Haidar.
"Nggak, ada apa emang?" Tanyanya.
"Bapak ada dirumah?"
"Ada, emang mau ngapain?"
"Mau izin, mau minta anaknya buat jadi ibu Anak-anak Saya!!" Blushhh, Salma yakin sekarang wajahnya sudah merah mendengar ucapan Haidar kali ini, dia bahkan tidak bisa membohongi jantungan yang tiba-tiba saja berdetak dengan cepat seperti mau keluar.
"Belajar ya bener kamu!!"
"Kalau saya udah belajar yang bener, Ibu mau jadi Istri Saya?"
"Saya gak tau Jodoh saya siapa, bahkan saya tidak tau Jodoh kematian atau jodoh pernikahan yang menghampiri saya lebih dulu, tapi untuk saat ini saya belum bisa memberi kamu Jawaban karena Saya punya hati seseorang yang harus Saya jaga!!!"
***
Mobil Alphard yang membawa Haidar dan Salma pun sampai.
Haidar langsung turun dari mobil di susul Salma di belakangnya."Assalamu'alaikum, Bu." Salam Haidar pada pengurus yayasan, Hanan, Jono, Joki dan Salma pun ikut bersalaman.
"Makasih ya, Den Haidar sudah mau membantu Yayasan kami."
"Sama-sama Bu, ini semua berkat teman-teman saya juga."
"Anak-anak dimana bu?"
"Ohh, mereka ada di belakang, mari masuk." Ajak Ibu Yayasan, Haidar pun menyuruh ketiga temannya untuk mengeluarkan barang bawaan dari mobil.
Dengan jingjingan besar, Haidar masuk menghampiri anak-anak yatim piatu yang sedang hapalan qur'an."Assalamu'alaikum anak-anak, kakak bawa hadiah buat kalian."
Anak-anak pun menoleh menghentikan aktivitasnya, Ibu Yayasan pun menyuruh anak-anak agar tidak ribut dan berbaris tertib saat Haidar membagikan mainan untuk mereka, karena untuk baju dan makanannya biar nanti Ibu panti yang membagikannya.
Salma tak menyangka, melihat Haidar dan teman-temannya begitu perduli pada anak-anak kecil ini, padahal mereka terlihat seperti brandalan saat disekolah namun seperti pahlawan saat diluar sekolah."Bu, maaf itu mau di bagiin apa di bawa pulang.' Goda Haidar saat Salma masih memegang erat plastik yang berisi mainan.
" Ahhh, Iya ini."__________
Note: RAMAIKAN,VOTE,COMMENT,AND LIKE OKEEEEE
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Jodoh!! (End)
Fiksi RemajaJangan Lupa Baca cerita istri kedua sebelum membaca ini ya. __________ Alasan apa lagi kamu manjat tembok?" "Telat pak." Jawabnya santai. "Telat?" "Iya." "BAGAIMANA BISA,HAH.APA KAMU TIDAK MEMASANG ALARM, ATAU ORANG TUAMU TIDAK MEMBANGUNKANMMU?" Ha...