Setelah sampai cafe Keysa langsung mencari Haidar.
"Eh lu, Haidar mana?" Tanyanya pada pegawai di sana.
"Belum berangkat, masih ngampus."
"Ah elah, pesen 2 gelas aja cepetan."
Ting..
Keysa langsung menoleh saat pintu cafe terbuka matanya berbinar, dia langsung menghampiri orang yang di carinya.
"Ehh apa-apaan lu." Keysa langsung mengandeng tangan Haidar, membuat si empu mendengus sebal.
Haidar mengerutkan keningnya saat Keysa berbisik pada perempuan yang kepalanya tertumpu di atas meja.
Mata Haidar langsung membulat saat perempuan itu menoleh, begitu pun sebaliknya.
"Cakepkan Syer." Kekeh Keysa memperkenalkan Haidar pada Syera yang masih diam mematung dengan posisi yang masih duduk.
"Oh iya ini temen aku, namanya Syera dia baru aja liburan kuliah." Ucap Keysa memperkenalkan Syera pada Haidar.
Namun dua orang itu masih saja diam, entah apa yang keduanya pikiran bahkan Haidar tak sadar saat Keysa menariknya untuk duduk.
"Ini pesenan."
"Makasih ya." Keysa langsung meminum kopi yang di pesannya tadi.
Haidar terus saja menatap Syera seakan tidak ada lagi objek untuk dia lihat, mulutnya diam seperti biasa dan entah apa yang dia pikiran saat melihat Syera sekarang dengan penampilan baru yang benar-benar membuatnya sedikit syok.
Sedangkan Syera, perempuan itu hanya menunduk meremas rok yang dipakainya.
Takdir apa ini, kenapa dia kembali bertemu dengan Haidar dengan kondisi yang sudah tak sama lagi, apalagi sekarang ada Keysa.
"Eh bentar ya, aku ke toilet dulu." Keysa langsung pergi ke toilet.
"Cantik." Satu kata singkat dan padat yang membuat Syera mengangkat wajahnya menatap Haidar.
Deg..
Jantungnya berdebar lagi, bahkan sangat cepat saat senyum yang Syera rindukan kini sedang Haidar lakukan.
Saat tadi Haidar tanpa ekspresi kini dengan terang-terangan Haidar memberikan senyuman bahkan memuji Syera.
"Haidar, lepasin." Syera begitu panik saat tiba-tiba Haidar menggenggam tangannya dengan sangat kuat.
"Lepasin kamu bilang, setelah apa yang terjadi kamu mau aku lepasin? Nggak Syer!!"
"Please Dar, ada Keysa."
"Aku gak perduli."
"Dar, kita tuh cuman masa lalu." Tangan yang begitu kuat menggenggamnya kini semakin mengendor, bahkan kini Haidar menarik lagi tangannya.
"Haha, iya kamu benar." Rasanya Syera tak ingin mendengar ini, kenapa rasanya sangat menyakitkan padahal dia sendiri yang mengucapkan itu.
"Tapi segera aku akan jadi masa depan kamu." Ucapnya sambil beranjak pergi meninggalkan Syera yang tidak sadar dengan ucapan terakhir Haidar.
"Lahh, mau kemana Dar?" Teriak Keysa yang baru saja balik dari toilet.
"Ih emang tuh cowo susah banget di dapetinnya." Gerutunya sambil menyurup kopinya.
"Ini lagi kenapa mukanya gak enak banget, bikin tambah badmood aja."
Syera langsung beranjak dari duduknya, dia mengambil tas dan keluar dari cafe itu meninggalkan Keysa yang melongo.
![](https://img.wattpad.com/cover/285338604-288-k777998.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Jodoh!! (End)
Teen FictionJangan Lupa Baca cerita istri kedua sebelum membaca ini ya. __________ Alasan apa lagi kamu manjat tembok?" "Telat pak." Jawabnya santai. "Telat?" "Iya." "BAGAIMANA BISA,HAH.APA KAMU TIDAK MEMASANG ALARM, ATAU ORANG TUAMU TIDAK MEMBANGUNKANMMU?" Ha...