#03 - GURTENGGGG

3.3K 101 0
                                    

aku nulis cerita tapi kayak gak ada yang baca😩 tinggalkan jejak ya guys, let's vote.

Semua anak anak MIPA 4 menunggu hukuman ini bisa selesai dengan cepat. Panas terik matahari membuat anak anak tidak kuat lagi.

"Guys bertahan yaa" Ucap Grover kepada teman sekelasnya.

"Kasih minum sana Rey, cewe lo kepanasan tuh kasian hahaha" Ucap Andra meledek Rey yang memperhatikan pandangannya.

"Apaan kok gue!" Jawab Rey.

"Alah, pandangan lo ke Aleena terus" Ucap Albert.

"Gak ada, tuh burung pada terbang terbang. Dah ah kantin" Ucap Rey ngeles.

Akhirnya Owen bisa membuat Pak Harold memberhentikan hukuman kelas MIPA 4 dan semua anak dengan lega langsung balik kekelas dan ada yang kekantin.

Mereka bertiga mengobrol bersama dikantin sekolah. Tiba tiba saja ramai ketika pak Aldy dan pak Ezra sedang makan berdua dikantin sekolah.

"Tadi pak Aldy ngisi jam kelas gue, emang benar kalo dari dekat gantengnya terpancar dengan indaaaahhhhh" Ucap Garetha menggosipi ketampanan pak Aldy.

"Emang ganteng avv, menggoda banget" Jawab Stefany selalu meracuni gosipan gosipan tentang pak Aldy.

"Tapi pak Aldy tangannya lagi sakit gitu jadi susah nulis dipapan tulis, kasian deh" Ucap Garetha memberitahu saat pak Aldy mengajar dikelasnya.

"Lah kenapa pak Aldy?" Tanya Stefany.

"Gak tau deh kenapa"

"Itu kan gara gara nolongin gue semalem" Ucap Aleena dalam hati. Aleena hanya diam memandangi makanan hasil buatannya. Saat Aleena beranjak dari tempat duduknya, Stefany bertanya Aleena akan pergi kemana sendirian.

"Mau— ke kelas Rey, bosen telinga gue dengar kalian gosipin pak Aldy mulu" Aleena langsung pergi.

"Emang lagi dekat sama Rey?" Tanya Garetha.

"Sepenglihatan gue emang lagi deket sih, kemarin aja pulang bareng" Ucap Stefany. Tiba tiba dari arah lawan yang berbeda, Stella sudah pasti sengaja menyengol es teh yang dipegang oleh Aleena sampai mengenai seragamnya.

"Upsss sorry" Ucapannya itu seakan akan sengaja menyenggol es teh sampai tumpah mengenai rok Aleena.

"Wahhh kurang ajar" Ucap Ghareta.

"Sttttt udah udah biarin aja" Jawab Aleena menahan emosi.

"Ayo ayo ayo gue ada ide"

Dua sahabatnya sudah siap ingin mengerjai Stella balik.

"Gue bilang biarin aja bukan berarti gak akan gue bales" Ucap Aleena. Lalu Aleena pergi kesalah satu kantin ibu penjual bakso. Aleena tahu jika Stella dan tikus tikusnya sedang menunggu pesanan baksonya.

Aleena meminta kepada ibu kantin untuk memberikan saos dan sambal yang banyak ke mangkuk milik Stella.

"Mba ini saos sama sambalnya gak kebanyakan?" Tanya ibu kantin kebingungan dan tidak mau ada hal terjadi kepada pelanggannya.

"Gapapa bu udah tenang aja. Satu anak ini jagonya pedas, percaya deh sama saya" Ucap Aleena meyakinkan ibu kantin dan dirinya merasa puas saat ibu kantin sudah menyajikan semangkuk bakso itu kepada Stella.

Ketika Stella sudah mulai memakannya pada 1 suapan saja muka Stella sudah memerah saking pedasnya dan mulut menguap uap.

"KOK PEDES BANGET YAH" Ucap Stella sambil mengibas ngibaskan mulutnya.

"HAH HU HAH HUU HU, ini pedes banget. Minta airnya pedes banget" Ucap Stella dengan raut wajah kepedesan. Aleena dan 2 temannya pun datang sebagai penyelamat memberikan minuman es teh dingin kepada Stella.

Seribu Pelukan (GOING ON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang