#42 - Engraved On The Stars

631 29 0
                                    

"Aleena!" Ada seseorang dari belakang yang memanggil nama Aleena. Aleena pun menoleh dan itu adalah Rakha dan Ben.

 Aleena pun menoleh dan itu adalah Rakha dan Ben

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ben

"Leen nanti tuh kita ada rapat buat kemah, kamu ikut ya"

"Ikut ya Leen, pleaseee"

Lalu Aleena menatap Hito. Hito memberi isyarat dengan menggeleng gelengkan kepalanya agar Aleena menolak ajakan Ben dan Rakha. Beberapa detik Aleena tersenyum kepada Rakha dan Ben lalu menggangguk angukkan kepalanya bahwa ia akan ikut rapat nanti.

"Yesss!"

"Yaudah, sampe ketemu nanti ya kak"

"Dikasih isyarat tidak mau mengerti, padahal kan gue ketuanya, gue yang tau bagaimana alur kemah nanti. Gue gamau sampe Zaveta ganggu Aleena pas rapat nanti"

Aleena pulang menaiki bus. Ketika Aleena sudah menaiki bus dan akan mencari bangku, ternyata Hito ikut menaiki bus lewat pintu belakang bus untuk mengikuti Aleena.

Sebastian sudah menunggu Zaveta datang di halaman parkiran mobil kampus. Saat melihat Zaveta keluar, Sebastian dengan senyuman manisnya berjalan menyamperi Zaveta.

"Zaveta, bentar. Gue bisa ngomong sama lo ngga?" Ucap Sebastian menghalangi pintu mobil Zaveta dan dengan wajah kusemnya Zaveta memberi waktu untuk menanggapi Sebastian.

"Email aja yah gue ngga ada waktu"

"Email? Lo kira gue mau kasih proposal apa lewat email segala?! Gue serius nih, gue butuh waktu bicara sama lo"

"Sebastian lo jadi cowo ribet banget si, gue mau pulang! Awas ah!"

"Gue ngga akan ribet kalo lo ga terus ngindarin gue"

"Lo mau tau ngga kenapa gue ngehindar terus? Karena gue ngga minat ngomong sama lo, ngerti?! Minggir gue mau pulang" Ucap Zaveta ingin membuka pintu mobilnya namun Sebastian masih tetap kekeh ingin berbicara dengan Zaveta.

"Enggak" Ucap Sebastian masih berdiri didepan pintu mobil Zaveta sambil bersandar.

"Bastian. Gue bilang minggir ya minggir!"

"Gue bilang engga ya engga"

"Hah? Oh gitu?"

"Heumm" Ucap Sebastian mengganggukan kepalanya. Lalu dengan kekuatan ekstra Zaveta mendorong Sebastian dan tidak sengaja Sebastian kejedot pintu mobil Zaveta.

"Aduhhh cewe gila tuh orang"

"Yahh emang lo pikir segampang itu buat ngindarin gue? Lu salah, Zav" Ucap Sebastian sambil memegang keningnya dan melihat Zaveta sudah pergi meninggalkan kampus.

Di dalam bus yang sedang berjalan, Hito memperhatikan Aleena yang sedang duduk manis dari belakang. Lalu Aleena mengeluarkan headset dari tasnya untuk mendengar beberapa musik favorite nya.

Seribu Pelukan (GOING ON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang