#17 - Hold On Tight To Love

1.3K 49 0
                                    

Aleena hanya diam saja dan membiarkan pak Aldy bawel dan selalu ngerocos terus menerus.

"Aleena suka bolos, nilai menurun, di scross dari sekolah, gara gara ini?! Dikira mas gak tau?! Mas dapet berita Aleena dikata katain satu sekolah karena jalan sama om om dan tidur di hotel, kenapa gak bilang aja kalo itu mas, i'm your boyfriend, Aleena. Segitu Aleena gak mau nya sampai satu sekolah tahu?"

"OH! Mentang mentang mas seorang pengusaha besar, anak kaya raya sedari kecil, keluarga terhormat, punya segalanya, bisa beli apa aja, mas ngeremehin pekerjaan Aleena hanya seorang barista?"

"Bukan begitu maksud mas Aleena.."

"Ucapan mas tadi seakan mas ngeremehin pekerjaan Aleena!"

"Kita bisa bahas dirumah sayang, bisa kan??" Ucap pak Aldy ingin menyelesaikan masalah ini secara baik baik dengan kekasihnya itu.

"Mas malu punya pacar kaya Aleena yah? Hanya seorang barista cafe"

"Mas gak bilang gitu.."

"Basi! Ya udah!"

Apakah pertengkaran ini masih berlanjut?

"Yaudah apa maksud Aleena?! Semarah marahnya mas, mas gak pernah minta udahan" Ucap pak Aldy disitu sudah emosi mendengar ucapan Aleena sampai membawa bawa hubungan mereka, tetapi pak Aldy berusaha tetap sabar dan menahan karena nada pak Aldy yang tegas membuat mood Aleena berantakan.

"Mas balik lagi buat Aleena, mas udah disini, stay disini buat kamu, Aleena! Mau apa lagi?!"

"Mas kenapa pulang ke Indonesia?"

"Karena kamu. Karena kamu bagian terbesar di hidup mas"

"Mas pulang aja dulu, Aleena masih banyak kerjaan disini"

"Aleena suka bolos, nilai menurun, di scross dari sekolah, gara gara ini?! Dikira mas gak tau?! Mas dapet berita Aleena dikata katain satu sekolah karena jalan sama om om dan tidur di hotel, kenapa gak bilang aja kalo itu mas, i'm your boyfriend, Aleena. Segitu Aleena gak mau nya sampai satu sekolah tahu?"

"Kenapa Aleena diem?" Tanya pak Aldy.

"Oke gini aja. Sekarang sekarang balik sama mas, ayo!" Ucap pak Aldy langsung memegang tangan Aleena.

"Gak bisa mas!" Ucap Aleena melepas pegangan nya dari tangan pak Aldy.

"Kenapa gak mau? Mas bakal bantu Aleena sama ayah bunda"

"OH! Mentang mentang mas seorang pengusaha besar, anak kaya raya sedari kecil, keluarga terhormat, punya segalanya, bisa beli apa aja, mas ngeremehin pekerjaan Aleena hanya seorang barista?"

"Bukan begitu maksud mas Aleena.."

"Ucapan mas tadi seakan mas ngeremehin pekerjaan Aleena!"

"Kita bisa bahas dirumah sayang, bisa kan??" Ucap pak Aldy ingin menyelesaikan masalah ini secara baik baik dengan kekasihnya itu.

"Mas malu punya pacar kaya Aleena yah? Hanya seorang barista cafe"

"Mas gak bilang gitu.."

Seribu Pelukan (GOING ON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang