5. Pindah Kamar

1.5K 208 22
                                    

Jessica mengantar sang dongsaeng untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan, dan dia jugalah yang membiayai nya, karena Krystal tak berpenghasilan, sedangkan Jongin tak memberi nya nafkah apa-apa.

"Soojung-ahh, kamu semakin kurus saja, unnie memikirkan mu" cemas Jessica setelah keluar dari rumah sakit.

"Tidak apa-apa unnie, yang penting bayi ku sehat, kami berdua sehat" ujar Krystal tersenyum meyakinkan sang unnie, Krystal selalu menutupi keadaan rumah tangga nya dengan Jongin dari Jessica dan Yuri, setahu mereka, semua baik-baik saja.

Di perusahaan Dry Stone

Rio tengah melakukan rapat dengan perusahaan Petromax yang menjadi suplayer oli di penggalangan kapal milik nya.

"Jika anda keberatan dengan harga kami, tak masalah, Biolite juga mengajukan proposal pada perusahaan kami" kata Rio yang tengah bernegosiasi dengan Jongin tentang harga oli yang akan ia pasok ke Dry Stone.

"Tapi harga yang anda patok terlalu rendah tuan, beri kami kenaikan sedikit saja, harga minyak mentah sekarang naik sekian dollar per barel nya" nego Jongin, Rio menggeleng.

"Joy, hubungi perusahaan Biolite, beritahu mereka, untuk melakukan meeting dengan kuta" perintah Rio pada sang sekertaris di hadapan Jongin langsung karena negosiasi mereka gagal.

"Tunggu tuan Rio" potong Jongin, ia pun akhir nya menyerah.

Dan kesepakatan telah ditanda tangani, Rio pun kemudian mengadakan rapat dengan Jisoo, perusahaan asuransi yang bertanggung jawab atas pengiriman oli dalam jumlah besar, kiriman dari perusahaan Petromax.

"Rio sialan" gerutu Jongin di parkiran kantor Dry Stone.

"Kamu hanya kalah pengalaman dan nyali, harus nya dari awal kamu lah yang mendominasi" ujar Xiumin yang menjadi teman kerja Jongin.

"Ku dengar istri mu melahirkan?" Tanya Xiumin.

"Aku tidak tahu, bayi itu bukan anak ku" ketus Jongin dalam perjalanan kembali ke kantor.

"Kalau dia bukan anak mu, kenapa kamu mau menikahi nya?" Selidik Xiumin.

"Aku terpaksa, karena oppa nya mengancam ku" jawab Jongin, Xiumin terkekeh.

"Tapi setelah kalian menikah, apa kamu pernah meniduri nya?" Jahil Xiumin lagi.

"Pernah beberapa kali" jawab Jongin tanpa dosa.

"Kamu memang brengsek" tawa Xiumin.

Di rumah sakit, Krystal tengah berjuang mempertaruhkan nyawa nya demi sang buah hati, dengan di temani Jessica, Yuri dan Sinb menunggu di luar.

"Appa" panggil Sinb cemas.

"Kenapa lama sekali?" Tanya nya pada sang ayah

"Sabar boy, sepupu mu pasti akan segera lahir" jawab Yuri mengusap-usap kepala putra nya itu.

Akhir nya, lahirlah seorang bayi perempuan yang cantik, dari rahim Krystal.

Jessica tersenyum haru menatap sang keponakan, yang berkulit putih seperti ibu nya.

Jessica tersenyum haru menatap sang keponakan, yang berkulit putih seperti ibu nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eomma, siapa nama nya?" Tanya Sinb antusias.

"Oh iya, siapa nama nya Soojung-ahh?" Tanya Jessica.

"Gi Eun, unnie yang arti nya, wanita pemberani yang cantik" balas Krystal.

"Wah, sesuai dengan nama nya kan boy" ujar Yuri, Sinb mengangguk, Pasangan Yulsic tak curiga dengan ketidak hadiran Jongin dk rumah sakit, karena Krystal bilang, suami nya itu tengan dinas ke luar negeri.

Tiga hari di rawat di rumah sakit, Krystal pun akhir nya di ijinkan untuk pulang, ia menolak saat Yuri hendak menjemput nya, dengan alasan Jongin sudah lebih dulu datang.

Krystal terkejut mendapati apartement sang suami berantakan, bagai kapal pecah, bungkus makanan ringan berserakan, bekas makan tak dibuang, piring dan gelas kotor memenuhi wastafel, Krystal membaringkan bayi nya dikamar, dan mulai membersihkan apartement, padahal, jahitan nya belum lah mengering, tapi ia sudah harus bekerja.

Jongin pulang dari kantor, dan ia kaget mendapati seorang bayi mungil tertidur pulas diatas ranjang nya.

"KRYSTAL. . .!" teriak nya marah, ia lalu keluar kamar dengan wajah memerah, sang istri berjalan menahan nyeri mendekati suami nya.

"Bisakah kamu memelankan sedikut suara mu?" Tegur Krystal.

"Aku tak peduli, singkirkan bayi itu dari ranjangku" perintah Jongin kasar.

Krystal pun pindah ke kamar sebelah bersama sang putri, mengalah, itu yang selalu Krystal lakukan demi menjaga keutuhan rumah tangga nya, yang entah sampai kapan ia mampu bertahan, setelah memasak, Krystal menyusul sang putri ke kamar, karena waktu nya bagi baby Gi Eun untuk mendapatkan asi nya, sang ibu menimang nya, diatas ranjang, sambil menyusui, dan setelah puas, ia kembali pulas, Krystal pun keluar kamar karena kini ia lah yang diserang rasa lapar, dan saat membuka tudung saji diatas meja makan, semua masakan nya telah habis, oleh Jongin semua, ia tak menyisakan sedikit pun untuk sang istri yang tentu juga butuh asupan gizi, apalagi ia menyusui Gi Eun, tentu ia mudah diserang rasa lapar.

"Kamu menghabiskan nya semua?" Tanya Krystal kesal pada Jongin yang tengah menonton tv.

"Itu milik ku, aku yang belanja, wajar aku menghabiskan nya" jawab Jongin tak kalah sengit.

"Tapi aku yang memasak nya, setidak nya sisakan sedikit, aku juga butuh untuk menyusui Gi Eun" ujar Krystal.


"Dia bukan anak ku, dan kamu hanya menumpang hidup di sini, jangan menuntut apa pun dari ku, urus saja masalah mu sendiri" balas Jongin, ia lalu berdiri, mematikan tv dan memasuki kamar nya sambil membanting pintu.


Blam


Tes



Lagi-lagi air mata Krystal jatuh tanpa bisa ia tahan, kelakuan Jongin semakin menjadi, dan dia tak tahu harus bagaimana, pisah tak mungkin, ia terlalu malu pada Jessica dan Yuri, jika mereka berpisah, tentu akan membuat beban unnie dan oppa nya itu kian bertambah.





#TBC

Affair WithTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang