Tak terasa, Krystal sudah dua bulan menjalani pekerjaan yang membuat ia lupa akan masalah rumah tangga nya yang tak sehat, tapi, sekarang ia sudah lebih baik karena bisa memenuhi kebutuhan nya sendiri dan baby Gi Eun tanpa mengandalkan kiriman dari Jessica.
Rio nampak tengah menikmati kopi pagi nya bersama Seulgi di sebuah cafe, ia memilih bangku luar agar lebih leluasa, sambil menyantap sarapan nya, tak lama muncul seorang wanita dari sebuah tikungan, menggendong anak kecil di depan, dan boxx kuning di punggung nya, melaju dengan kecepatan sedang, Rio yang merasa tertarik dengan pemandangan itu pun menatap sambil menyesap latte nya.
Tiba-tiba, sebuah mobil sedan menerobos lampu merah, dan menyenggol ban belakang sepeda Krystal.
Brak
Krystal terpelanting bersama sepeda nya dan sang putri, Rio terperanjat, karena ia menyaksikan kejadian itu tepat di depan mata kepalanya sendiri, sekian detik kemudian terdengar suara tangis anak kecil yang membuyar kan keterkejutan Rio, ia pun segera berdiri dan berlari menghampiri Krystal, orang-orang hanya berkerumun dan bergumam iba tanpa ada yang berniat menolong nya.
"Minggir" teriak Rio kesal, di ikuti Seulgi di belakang nya.
Deg
Hati Rio terasa iba dan sakit menatap baby Gi Eun yang mendongak diatas tubuh sang ibu, sambil menangis seolah meminta tolong, tapi orang-orang malah hanya menonton nya saja, kemana rasa empati mereka?
Rio lalu berlutut dan mengambil baby Gi Eun dari gendongan Krystal, wanita itu meringis menahan nyeri, sementara mobil yang menyenggol nya tadi melarikan diri.
"Noona tidak apa-apa?" Tanya Seulgi membantu Krystal duduk.
"Tenang ne, kita akan obati luka mu" tutur Rio menggendong baby Gi Eun yang masih menangis karena lecet de kening nya, dan lengan kanan nya, Krystal menatap cemas dan merasa bersalah pada sang putri.
"Noona" panggil Seulgi lagi, karena ia tak kunjung menjawab.
"Aku tidak apa-apa" jawab Krystal, ia lalu mencoba berdiri, tapi ia terhuyung, Rio tertegun menatap wanita itu yang tiba-tiba pingsan, tapi Seulgi sudah sigap dengan menahan tubuh nya.
"Kita bawa ke rumah sakit Seul" ujar Rio, Seulgi menggendong tubuh Krystal memasuki mobil sang boss, dan Rio menggendong baby Gi Eun duduk di bangku depan, gadis kecil itu terus menangis sambil menoleh ke belakang dimana sang ibu berada.
"Jangan khawatir, mama mu pasti baik-baik saja" ujar Rio menenangkan Gi Eun, dan anak seusia itu mengalami luka lecet, tentu ia akan terus menangis merasakan perih nya.
Tiba di rumah sakit, Seulgi mengikuti perawat yang menangani Krystal menuju ke ruang IGD, sementara Gi Eun, ia duduk di pangkuan Rio yang memanggil seorang perawat untuk membersihkan dan mengobati luka di kening dan lengan si kecil.
"Sudah ne, perawat sudah mengobati nya, besok pasti sudah tidak sakit lagi" hibur Rio, ia mengusap-usap punggung Gi Eun yang masih sesenggukan sisa tangis nya tadi.
"Mau minum? Kita beli minum ne" tanya Rio yang kemudian keluar menuju mini market masih sambil menggendong si kecil, membeli air mineral botol dan membawa Gi Eun duduk, ia membuka botol nya, dan menuang sedikit air di tutup nya, lalu ia minumkan pada Gi Eun yang nampak sangat kehausan, setelah tegukan keenam, bayi itu terlihat sedikit lebih tenang, meski masih gelisah dengan tatapan yang beredar kesana kemari seolah mencari keberadaan sang ibu.
"Mencari mama mu ne? Ayo kita temui dia" kata Rio yang seolah tahu dengan bahasa tubuh baby Gi Eun.
"Seul, bagaimana?" Tanya Rio pada Seulgi yang berdiri di depan sebuah kamar.
"Dia mengalami gegar otak ringan, dan shock, sebentar lagi pasti dia akan siuman" jawab Seulgi.
"Di mana dia sekarang?" Tanya Rio lagi, Seulgi pun menunjuk dengan dagu nya, ke dalam kamar yang tepat berada di depan nya, Rio menatap Krystal yang celana panjang nya robek di beberapa bagian karena bergesekan dengan aspal, juga jaket nya robek sana sini.
"Itu mama mu, dia sedang tidur, biarkan istirahat dulu ne" tutur Rio pada Gi Eun, dan anak itu seperti paham, ia tidak rewel, meski harus nya ia masih minum asi dari sang ibu.
"Ini ponsel nona itu, dari tadi terus berdering" Seulgi menyerahkan ponsel milik Krystal pada Rio.
"Hallo"
"Krystal astaga. . ."
"Hallo"
"H-hallo, siapa ini? Kenapa ponsel Krystal bisa berada di tangan mu?" Victoria menghubungi Krystal dengan emosi karena ia mendapat komplain dari pelanggan yang menanyakan pesanan mereka yang tak kunjung diantar.
"Aku tidak tahu siapa pemilik ponsel ini, tapi yang jelas, dia sedang di rumah sakit sekarang bersama seorang bayi, karena mengalami kecelakaan" Rio lalu mematikan sambungan telpon nya secara sepihak, karena ia kesal dengan si penelpon yang tiba-tiba marah, baby Gi Eun menyandarkan kepala nya di dada Rio, menatap polos pada sang ibu.
"Seul, belikan minuman untuk nya, berjaga jika nanti dia siuman" perintah Rio menyodorkan lembaran uang kertas pada Seulgi, yang kemudian pergi untuk membeli apa yang Rio minta, dan benar, dua jam kemudian Krystal mulai tersadar.
"GI EUN!" Teriak nya spontan begitu ia terbangun, sang putri yang terkejut pun langsung menangis, antara kaget, panik, takut, semua campur aduk, Rio pun langsung berdiri dan mengusap-usap punggung Gi Eun, Krystal linglung, Seulgi kemudian mendekati nya dan memberi nya air minum, setelah meneguk nya, Krystal teringat akan sang putri yang berada di gendongan orang asing.
"Anak ku" panggil nya, dan baby Gi Eun pun mengulurkan kedua tangan nya ke arah sang ibu, Rio pun memberikan bayi Gi Eun kepada Krystal.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair With
FanficRio, pemuda mapan yang patah hati, karena kematian kekasih nya, di pertemukan dengan seorang wanita mandiri, yang sudah bersuami, dan memiliki seorang putri.