10. Luka

1.5K 211 27
                                    

Rio kemudian menjelaskan apa yang menimpa Krystal hari itu, dan akan mengganti kerugian yang timbul karena banyak pelanggan yang komplain, tapi Nickhun dan Victoria menolak nya, dan sebagai ganti, ia meminta ijin untuk mengambil foto Rio di restauran nya, untuk ia unggah di akun resmi restauran mereka, dan Rio pun mengiyakan nya.

Rio kemudian menjelaskan apa yang menimpa Krystal hari itu, dan akan mengganti kerugian yang timbul karena banyak pelanggan yang komplain, tapi Nickhun dan Victoria menolak nya, dan sebagai ganti, ia meminta ijin untuk mengambil foto Rio di restau...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan benar saja, akun sns restauran mereka langsung banjir komentar, mereka memakhlumi dan bisa mengerti serta memaafkan atas batal nya pengiriman pesanan pelanggan, dan malah tertarik untuk kembali memesan atau mengunjungi restauran langsung karena Rio.

Rio pun kemudian pamit pada Victoria dan Nickhun, sang pemilik resto.

"Lain kali datanglah lagi kemari ne" pesan Nickhun.

"Ya hyung, aku akan meminta mu untuk membuatkan som tam nanti" balas Rio.

"Apa pun itu, spesial untuk mu" jawab Nickhun, ia lalu melepas kepulangan Rio.

"Ternyata benar kabar yang beredar selama ini, dia berubah semenjak Jennie meninggal" gumam Nickhun, karena dia tahu, Rio dulu adalah orang yang aktif dan murah senyum, tawa nya selalu terdengar menggelegar, tapi sekarang, melihat ia tersenyum sedikit saja sudah beruntung.

Victoria dan Nickhun pun menghampiri Krystal, yang tengah di kerumuni oleh teman-teman nya.

"Kamu tidak apa-apa kan Krys?" Tanya Victoria cemas, Nickhun memeriksa baby Gi Eun yang berada di gendongan Joseph.

"Aku baik-baik saja unnie" jawab Krystal menunduk takut.

"Jangan pikirkan soal ganti rugi, Rio sudah menyelesaikan semua nya" kata Victoria membuat Krystal mendongak menatap boss nya itu tak percaya.

"Sekarang pulang lah, aku memberi mu cuti dua hari, istirahat dan pulihkan kondisi tubuh mu lebih dahulu" ujar Victoria.

"Gumawo unnie" balas Krystal, dan ia pun pulang menuruti ucapan Victoria, dengan berjalan tertatih.

Setiba di rumah, ia pun memandikan baby Gi Eun, tapi sang putri rewel, luka yang baru di derita nya terasa perih ketika terkena air, jadi anak kecil itu pun menangis.

"Nanti mama obati lagi, jangan menangis ne" Krystal mencoba menenangkan sang putri sambil memakaikan baju nya.

Ceklek

Bruk

Jongin yang baru pulang dari kantor menjatuhkan tubuh nya diatas sofa depan tv, ia merasa penat, untuk sesaat ia pun hanya terdiam sambil memejamkan kedua matanya, tapi suara tangis Gi Eun mengganggu nya, dan itu membuat ia emosi.

"BISA DIAM TIDAK?" teriak nya, Krystal terjengkit, dan baby Gi Eun malah semakin menjadi tangis nya.

"Wanita bodoh! Tidak bisakah kamu menenangkan bayi itu?!" Hardik Jongin menghampiri Krystal ke kamar nya.

"Bayi ini punya nama Gi Eun, dan ya, aku wanita bodoh, bodoh karena termakan oleh rayuan dari mulut sampah mu" balas Krystal menatap tajam pada Jongin.

Plak

Satu tamparan mendarat di pipi Krystal, ia lalu memeluk erat sang putri dan membawa nya keluar kamar, menuju dapur, di timang nya sambil di susui agar tenang dan tertidur, air mata terus menetes membasahi pipi Krystal, rasanya semakin perih pada bekas tamparan tadi.

Di rumah keluarga Im

Yoong dan Seo mommy saling bertatapan, mereka merasa takut untuk membicarakan tentang perjodohan Rio, karena tak ingin mengusik perasaan sang putra.

"Boy" panggil Yoong, Rio langsung menatap sang ayah, begitu juga dengan Rose yang tengah menonton tv bersama kembaran nya itu, Yoong dan sang istri pun ikut duduk bergabung.

"Daddy ingin berbicara sesuatu pada mu" lanjut Yoong.

"Tentang apa dadd?" Tanya Rio

"Daddy mendapatkan banyak lamaran, untuk menjodohkan putri dari teman daddy dengan mu"

"Diantara nya, tuan Bae dan aunty Park" ujar Yoong hati-hati, wajah Rio terlihat jika ia tak tertarik, Rose terperanjat tak percaya, kembaran nya banyak di minati para orang tua untuk anak perempuan mereka.

"Aku tidak tertarik dadd" jawab Rio acuh.

"Coba dulu ne" bujuk Yoong.

"Sekali saja, ajak mereka makan siang atau malam, setelah itu, baru katakan tidak jika memang kamu ingin menolak nya" kini sang ibu yang bersuara.

"Baiklah" Rio pun pasrah.

Dan kencan pertama pun telah di atur, Rio akan makan malam bersama Park Jihyo, di sebuah restauran mewah, pemuda itu sudah duduk menunggu semenjak setengah jam yang lalu, tapi gadis yang menjadi teman kencan nya tak kunjung datang, sampai akhir nya, Jihyo muncul, dengan wajah tanpa dosa nya, berjalan dengan dagu yang sedikit terangkat dan begitu percaya diri.

Rio yang kesal pun tak menyambut nya, ia hanya diam dengan tatapan dingin memperhatikan wanita di hadapan nya, yang tak berkata apa-apa meski ia datang terlambat, bahkan untuk sekedar menyapa pun tidak.

"Begini kah cara mu memperlakukan seorang wanita?" Tanya Jihyo menyindir karena Rio mengabaikan dan tak menyambut nya.

"Tergantung, jika wanita itu adalah orang yang menghargai waktu dan memiliki norma kesopanan yang tinggi, tentu aku akan memperlakukan nya dengan baik " balas Rio menyindir, Jihyo pun geram.

"Dengar, aku sudah memiliki seorang kekasih, aku tak sudi di jodohkan dengan mu" ujar nya kasar pada Rio.

"Aku datang juga karena terpaksa, sebab ingin menghormati hubungan baik orang tua kita, jangan merasa aku yang mengemis pada mu, karena itu tidak mungkin" balas Rio lebih kejam.

Rio pun lantas berdiri, mengancingkan jas nya, lalu pergi meninggalkan Jihyo yang menunduk malu, Rio memang bisa kasar, jika ia mulai di usik, dan sepertinya Jihyo salah orang, dia tak tahu banyak informasi tentang Rio, karena baru saja kembali ke Korea.


#TBC

Affair WithTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang