16. Visum

1.7K 228 32
                                    

"Kita ke rumah sakit, ini tak bisa dibiarkan" ujar nya pada Krystal.

"Aku curiga, luka mu bukan karena terjatuh" lanjut nya lagi.

"Seul, hubungi aunty Hyo sekarang" perintah Rio pada sang supir.

Mereka kemudian ke rumah sakit, untuk melakukan pemeriksaan pada Krystal.

"Ini bukan luka biasa, tebakan ku, dia mengalami kekerasan oleh entah suami nya, atau pasangan nya, kita tidak tahu, jika kamu mau, aku bisa mengeluarkan surat visum" beritahu Hyo pada Rio, Krystal sendiri tengah menggendong Gi Eun, setelah tadi ia diperiksa oleh sang dokter.

"Ya sudah Rio minta surat visum aunty" ujar nya.

Beruntung Gi Eun tak mengalami kekerasan fisik, tapi mental nya, mungkin ia akan mengalami trauma.

Krystal terus menunduk, ia takut pada Rio yang tiba-tiba membawa nya ke rumah sakit, hari ini, padahal ia sudah bersemangat untuk keluar, karena Krystal juga butuh hiburan, bahkan ia sampai di tampar oleh Jongin karena nekat keluar dari apartemen.

"Kita pulang" ujar Rio

"Kamu butuh istirahat" lanjut nya.

"Tidak" tolak Krystal, Rio pun terkejut dengan keberanian Krystal yang membantah nya.

"Tuan boleh pulang, silakan, tapi aku dan Gi Eun tak akan kembali ke apartemen" ujar Krystal.

"Setidak nya sampai sore nanti" lirih nya, Rio pun iba, ia tentu tak mungkin meninggalkan mereka di tepi jalan, karena awal nya, dia lah yang mengajak keluar.

"Baiklah" Rio kembali mengajak ibu dan bayi nya itu menaiki mobil nya, menuju ke sebuah super market besar, untuk berbelanja camilan dan makanan untuk mereka serta baby Gi Eun, tanpa sengaja, mereka bertemu dengan Jongin yang tengah berbelanja dengan seorang wanita, Krystal membalikan tubuh nya, dan memakai penutup kepala dari jaket yang di pakai nya.

"Setelah ini ke rumah ya?" Ajak Jongin pada sang wanita.

"Bukankah hari minggu istri mu di rumah?"

"Hari ini dia keluar, mungkin sedang berkencan dengan pria yang membayar nya"

"Ayolah, aku rindu bercinta dengan mu, sudah seminggu kita tidak melakukan nya" bujuk Jongin pada wanita yang tengah memilih snack itu.

Tes


Air mata membasahi kedua pipi Krystal mendengar perbincangan Jongin dari balik rak, Rio tak mengetahui itu karena ia tengah memilih minuman bersama Gi Eun.

Selesai berbelanja, Rio membawa Gi Eun dan Krystal bermain di tepi sungai han, sambil menikmati snack yang mereka bawa tadi.

"Kita tendang bola nya" seru Rio yang menggendong Gi Eun, ia lalu menendangkan kaki sang bayi ke bola yang mengarah pada Seulgi, sang supir pura-pura luput dalam menngkap bola nya.

"Gaol" seru Rio, baby Gi Eun tertawa girang, ia begitu senang, meski hanya diajak ke tempat biasa seperti ini, Krystal ikut tersenyum menatap sang putri yang asyik bermain dengan Rio dan Seulgi.

"Andai daddy mu sehangat itu" gumam Krystal, Rio merasa haus, ia beranjak meninggalkan Gi Eun bersama Seulgi, mendekati Krystal yang duduk bersama snack yang mereka beli tadi.

"Tuan haus?" Tanya Krystal.

"Aku bukan tuan mu" acuh Rio, Krystal menunduk takut.

"O-oppa mau minum?" Ia menyodorkan sebotol air mineral pada Rio yang langsung menerima dan meneguk nya hinggal tinggal menyisakan setengah nya, ia duduk di samping Krystal.

"Jongin yang melakukan nya" tiba-tiba Krystal bersuara tanpa Rio minta, membuat pemuda itu menoleh ke arah nya.

"Dia adalah suami ku, kami menikah setelah aku mengandung lebih dulu, awal nya dia menolak bertanggung jawab, tapi kemudian ia tiba-tiba menikahi ku karena ancaman dari oppa ku, dan ya, begini lah akhir nya, hampir setiap hari dia menyiksa ku saat kami sedang bertengkar" cerita Krystal pada Rio.

"Jongin? Kim Jongin yang bekerja di perusahaan Petromax?" Tanya Rio terkejut, Krystal mengangguk.

Terdengar suara Gi Eun merengek, karena Seulgi menjahili dengan berpura-pura akan meninggalkan nya.

"Kejar dia baby!" Seru Rio menyemangati sang bayi, yang akhir nya mau merangkak, tapi itu tak lama, karena suara Rio malah membuat nya menangis manja, enggan melanjutkan merangkak, Rio pun berlari menghampiri nya.

"Kenapa menangis? Jangan menangis, kami semua disini" tutur nya yang langsung mengangkat tibuh Gi Eun.

"Ah, ini rupa nya" Rio baru menyadari jika ternyata lutut Gi Eun terkena batu kecil.

"Sudah tidak sakit kan" ujar nya, tapi Gi Eun masih sesenggukan.

"Sebaiknya bawa Gi Eun ke mobil, mungkin dia haus" ujar Rio pada Krystal, sang ibu pun berdiri, membawa Gi Eun masuk ke dalam mobil milik Rio untuk ia beri asi.

"Jongin kurang ajar Seul" cerita Rio pada Seulgi, mereka duduk di di luar menunggu Krystal selesai menyusui sang putri.

"Dia yang melakukan kekerasan pada Krystal selama ini" lanjut nya.

"Jadi. . ." Tebak Seulgi.


"Yaa, Krystal adalah istri Jongin dan Gi Eun adalah putri mereka" Rio membenarkan tebakan Seulgi yang belum sempat terucap.

Rio tentu merasa iba dan tak tega dengan apa yang dialami Krystal, apalagi Gi Eun, anak tak berdosa itu mendapatkan perlakuan tak layak dari seseorang yang harus nya ia panggil ayah, padahal di usia sekecil itu, ia sangat membutuhkan figur seseorang yang bisa memberi nya limpahan kasih sayang, perhatian, membimbing nya, melindungi, dan menjaga nya, tapi sebalik nya, Gi Eun hidup hanya dengan kasih sayang dari seorang ibu yang mengalami tekanan fisik dan mental.





#TBC

Affair WithTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang