6. Jodoh Untuk Rio

1.8K 217 27
                                    

Setiap pagi, Krystal adalah orang pertama yang bangun paling cepat, memberikan asi untuk baby Gi Eun, lalu memasak untuk Jongin sebelum pria itu mengamuk karena lapar.

Setelah Jongin pergi ke kantor, Krystal akan menemani sang putri karena hanya dia satu-satu nya harta yang Krystal miliki saat ini, ia menimang baby Gi Eun, dan sesekali mengajak nya berbicara.

"Sabar sayang ya, suatu saat daddy pasti akan berubah, dia akan menemani mu bermain saat mama sedang memasak untuk kalian nanti" ujar Krystal penuh harap, sambil mencolek hidung baby Gi Eun.

Krystal memandikan si kecil sebelum memasak untuk sang suami yang akan pulang kerja sebentar lagi, tapi yang di tunggu rupa nya malah tengah bercanda ria dengan teman-teman kerja nya di sebuah nigh club.

"Apa istri mu sudah tak mampu memuaskan mu lagi?" Ejek Xiumin saat Jongin menyewa seorang wanita penghibur.

"Rasanya berubah saat ia sudah melahirkan bayi sialan itu" jawab Jongin kesal, Xiumin terbahak, dan wanita bayaran itu pun menarik tangan Jongin menuju kamar tempat mereka akan bercinta malam itu.

Lewat tengah malam, Jongin pulang dalam keadaan mabuk berat, Krystal pun membantu memapah nya menuju kamar, membaringkan sang suami diatas ranjang, ia mencium aroma parfum wanita di tubuh Jongin, Krystal mengerutkan kening nya.

"Mungkin parfum sesama rekan kerja nya" batin Krystal masih berfikiran positif.

Keesokan hari nya.

"KRYSTAL. . .! teriak Jongin di ruang makan, wanita itu pun tergopoh-gopoh menghampiri suami nya.

"Oppa, pelankan sedikit suara mu, baby Gi Eun sedang tidur" tegur Krystal.

"Bukan urusan ku, mana sup dan obat sakit kepala ku?" Pinta Jongin kasar dan seenak nya, Krystal pun segera menyiapkan nya dengan sabar.

Di tempat lain.

Tuan Bae yang adalah sahabat baik Im Yoong tengah berkunjung ke kantor, mencoba untuk bernegosiasi dengan ayah kandung Rio itu.

"Ayo lah Yoong, kita tak ingin tali persahabatan kita putus bukan? Putri ku juga cantik, coba bicarakan perjodohan ini dengan Rio putra mu" bujuk nya.

"Maaf hyung, Rio sudah besar, urusan percintaan, biar dia yang menentukan nya sendiri, apalagi ia belum lama kehilangan tunangan  nya, aku tak ingin menekan nya hyung" balas Yoong.

"Kita kenal bukan baru kemarin sore kan Yoong" tuan Bae terus membujuk.

"Begini saja, kita atur makan malam untuk mereka berdua, selanjut nya, terserah biar mereka sendiri yang menentukan nya" jawab Yoong.

"Ya ya ya, itu juga tidak buruk, aku setuju" jawab tuan Bae.

Yoong memijit pelipis nya, setelah tuan Bae pergi, ia paling tidak suka, jika ada seseorang yang memaksakan suatu kehendak dengan mengatasnamakan persahabatan.

Kriingg. . .

Yoong meraih ponsel nya yang tergeletak diatas meja kerja kantor nya

"Hallo"

"Oppa, di rumah ada tamu, kapan oppa pulang dari kantor?"

"Setengah jam lagi sayang, siapa tamu nya?"

"Park unnie, oppa"

"Park unnie?"

"Iya, dia telah kembali dari jepang"

"Baiklah, aku pulang sekarang"

Yoong langsung menutup sambungan telpon nya, dan segera bersiap untuk pulang, karena ada tamu istimewa di rumah sedang menunggu nya.

Di rumah

Sang tamu tengah mengagumi foto Rio yang terpampang di ruang tamu, foto saat sang pemuda tengah menjalani wajib militer dulu.

Sang tamu tengah mengagumi foto Rio yang terpampang di ruang tamu, foto saat sang pemuda tengah menjalani wajib militer dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia sangat tampan bukan, anak-anak mu sungguh luar biasa Seo" puji nya terkekeh lucu.

"Unnie bisa saja, putri mu juga cantik unnie, seperti ibu nya" balas Seo mommy

Breemm. . . Breem. . .

"Itu mobil oppa, unnie, dia sudah pulang" beritahu Seo mommy, mereka pun lalu berdiri untuk menyambut Yoong.

"Noona!" Teriak Yoong membentangkan  kedua tangan nya dan berjalan cepat menghampiri kakak tingkat nya sewaktu kuliah dulu itu.

"Rusa ku" balas nyonya Park, mereka lalu berpelukan erat.

"Noona apa kabar? Aku merindukan mu" ujar Yoong.

"Noona baik-baik saja, itulah yang menjadi alasan ku pulang ke korea, rindu" kekeh wanita yang memang lebih dewasa dari Yoong itu.

"Ayo noona, kita bernostalgia dulu" canda yoong, mereka pun asyik bercerita sampai hampir dua jam.

"Ah aku jadi lupa, jika aku punya maksud dan tujuan kenapa aku mengunjungi kalian" ujar nyonya Park, Yoong memasang wajah serius nya, karena ia belum sempat menanyakan hal itu, saking seru nya bercerita.

"Aku kemari karena ingin menjodohkan putri ku Jihyo, dengan Rio, menurut kalian bagaimana? Ide bagus bukan?" Nyonya Park mengutarakan maksud kedatangan nya dengan percaya diri, Seo dan Yoong pun saling bertatapan tak enak, sungkan, dan kikuk, untuk menolak, tapi menerima juga tak mungkin, mereka tahu di hati Rio masih ada Jennie, dan kondisi Rio juga belum baik-baik saja semenjak kepergian sang tunangan.

"Kalian masih menganggap ku saudara kan? Alangkah baik nya jika ikatan persaudaraan ini kita eratkan dengan perjodohan putra dan putri kita, Rio tampan, dan seperti yang Seo katakan tadi, Jihyo juga cantik, jadi mereka cocok kan?" Lanjut nyonya Park.

Rio memang menjadi idaman tak hanya bagi para yeoja, tapi juga bagi para orang tua, karena di usia muda ia sudah menyelesaikan wajib militer nya, mapan secara materi berkat usaha nya sendiri, juga berwajah tampan, wajar jika mereka yang memiliki anak gadis, berlomba-lomba untuk menjodohkan nya dengan Rio, tak peduli meski pemuda itu sudah terlihat sulit untuk di gapai, mereka tak hilang akal dengan menemui orang tua nya, dengan kedok demi persaudaraan dan persabatan.




#TBC

Affair WithTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang