23. Leave Him

2.3K 234 29
                                    

Rio menyusul Krystal yang tengah berbaring di samping Gi Eun, puas bercinta, mereka tak langsung chek out, pemuda itu memeluk tubuh Krystal yang sudah berpakaian kembali, dari belakang.


"Berhentilah dari pekerjaan mu, tinggalkan Jongin dan hidup lah bersama ku, dengan Gi Eun" pinta Rio sambil menopangkan dagu nya di atas kepala Krystal.


"Aku tak main-main dengan perasaan ku Krys, aku menyayangi Gi Eun seperti putri ku sendiri" lanjut Rio, Krystal tak menjawab, rasa nya terlalu berat meninggalkan Jongin, meski pria itu berkali-kali menyakiti nya, karena bagaimana pun, dia adalah ayah kandung Gi Eun, tapi Krystal juga mencintai Rio.


Jam empat dini hari, Rio bersiap untuk pulang ke rumah nya.


"Jam lima nanti, Seulgi akan datang menjemput mu, jadi kamu masih bisa menyiapkan sarapan untuk Jongin" pesan nya sebelum pergi pada Krystal, wanita itu hanya mengangguk.



Cup



Rio mengecup kepala Krystal sebelum keluar dari kamar hotel.




Sebagai supir, Seulgi tentu hanya bisa diam dan menuruti perintah boss nya, meski ia tahu sang majikan tengah bermain api dengan istri orang, Krystal yang terabaikan oleh suami nya, dan Rio yang butuh pengganti sosok Jennie, kedua nya saling membutuhkan, itulah kenapa Seulgi tak berani bertanya, ia mengantar Krystal dan Gi Eun kembali ke apartemen Jongin.


Di tempat kerja nya, Krystal melamun memikirkan kata-kata Rio yang mengajak nya tinggal bersama, dan meminta nya meninggalkan Jongin, ia menatap sang putri yang tengah bermain sendiri di ruang istirahat.


"Gi Eun-ie, oppa punya es krim, Gi Eun mau tidak?" Tanya Joseph yang baru datang dari mengantar pesanan, sang bocah menjerit girang, ia berjalan mendekati Joseph yang memamerkan es krim nya, pemuda itu pun buru-buru membuka bungkus nya dan menyuapi Gi Eun yang meringis sambil menggedikan kedua bahu nya karena dingin nya es krim.


"Gi Eun-yaa, oppa bawakan balon untuk mu sayang" seru Mingyu yang juga baru datang, mereka seolah berebut perhatian si kecil untuk mendapatkan hati sang ibu, karena setahu mereka Krystal adalah seorang single parents, bagaimana orang tak berpikir begitu, jika mereka hanya terlihat selalu berdua, Gi Eun tak pernah menyebut ayah nya dan Krystal tak pernah bercerita tentang suami nya, sang bocah tersenyum lebar mengulurkan tangan kanan nya pada Mingyu, Luna pun ikut tersenyum, ia juga baru memasuki ruangan karena sudah waktu nya bagi para pegawai untuk makan siang.



Terdengar suara mobil Rio datang, pria itu turun dari mobil nya, mencari keberadaan si kecil.


"Makan siang lah dulu Seul" perintah nya pada sang supir, mendengar suara Rio, Gi Eun pun langsung berjalan menuju pintu keluar ruangan, dengan langkah yang masih belum stabil.


"Ppaa. . ." Teriak nya menyambut kedatangan Rio, yang di panggil langsung menoleh.

"Hey baby" balas Rio, Gi Eun langsung memeluk kaki Rio, tapi ia malah menunduk dan mengangkat tubuh kecil itu.


"Noda apa ini?" Tanya Rio menyeka sisa es krim di mulut Gi Eun.


"Es kim" jawab nya dengan suara cadel, Luna terpingkal melihat reaksi memelas Joseph dan Mingyu, yang kalah mendapatkan perhatian Gi Eun begitu Rio datang, Krystal mengulas senyum lucu.



"Menyerah saja, kalian kalah telak" ejek Luna yang langsung duduk manis menikmati makan siang nya, Krystal keluar menyusul sang putri.

"Maksud mu apa Luna-ya?" Tanya Joseph putus asa.



"Krystal sudah menjatuhkan pilihan nya pada Rio" jawab Luna santai, Mingyu menelan ludah, Joseph membuang sisa es krim Gi Eun ke tempat sampah.


"Hey, kalian kenapa? Wanita bukan hanya Krystal saja, masih ada aku disini, dan aku juga single" ujar nya seolah tak terima karena kedua namja itu yang sibuk mengejar Krystal, Joseph dan Mingyu memutar malas kedua mata nya, mereka duduk lunglai di sudut ruangan, dan yang satu duduk sambil memeluk lutut nya diatas lantai.


"Ayo kita pergi mencari makan siang" ajak Rio pada Krystal dan Gi Eun


"Lalu Seulgi oppa?" Tanya Krystal.


"Biarkan dia makan disini" jawab Rio, mereka pun memasuki mobil dengan posisi Gi Eun yang duduk dipangkuan Rio yang berada di balik kemudi, dan Krystal di sebelah mereka.


Rio mengunjungi restauran khusus yang mampu menutupi kerahasiaan pelanggan nya yang dari golongan tak biasa, yang ingin privasi mereka terjaga dari para pencari berita, dengan santai nya dia menggendong Gi Eun di lengan kiri nya, dan tangan kanan nya menggandeng tangan Krystal memasuki restauran, wanita itu melirik wajah samping Rio, ia kembali merasakan debaran yang ia tahu jika itu adalah pertanda seseorang tengah jatuh cinta, pemuda itu lah yang memesankan makanan untuk mereka bertiga karena Krystal yang belum berpengalaman.


"Gi Eun oppa yang suapi ne?" Tanya Rio sambil memangku bocah berusia setahun lebih itu, yang mengangguk setuju.


"Makan lah, biar Gi Eun bersama ku" tutur Rio pada Krystal, ia tahu wanita itu lelah dan lapar karena pekerjaan dan mengurus sang putri, jadi Rio membiarkan ia makan lebuh dulu.


"Ini, buka mulut nya sayang" Rio mulai menyuapkan nasi ke mulut Gi Eun yang gigi nya sudah tumbuh nyaris lengkap, gadis kecil itu pun membuka mulut nya lebar, Rio tersenyum puas, Gi Eun begitu menurut pada nya.


"Jangan menyuapi Gi Eun terus, kamu juga sesekali harus memakan nasi mu" Krystal tiba-tiba menyodorkan nasi ke mulut Rio, karena ia sudah selesai makan lebih cepat, pemuda itu tertegun menatap nya, lalu tersenyum menerima suapan Krystal.







#TBC

Affair WithTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang