Jongin kembali dari kantor nya, dan masih mendapati suasana di dalam apartemen nya yang tak berubah, bahkan pintu kamar Krystal pun juga masih terbuka lebar sama seperti saat ia meninggalkan nya ke kantor tadi pagi, curiga ia pun memasuki kamar itu, betapa terkejut nya Jongin, saat membuka lemari pakaian sang istri, dan ternyata kosong, barang-barang Krystal sudah tak ada, ia membuka pintu lemari baju Gi Eun yang membuat nya semakin terhenyak.
Kosong
"Sial, dia pergi" batin Jongin marah.
Sementara di tempat lain, kehidupan baru Krystal dan Gi Eun telah di mulai, Rio membeli rumah sederhana di pinggir kota, lengkap dengan bodyguard nya, karena ia ingin kedua wanita yang bersama nya itu tetap merasa aman jika sewaktu-waktu Rio harus pergi bekerja, tapi, meski rumah itu nampak sederhana dari luar, di dalam nya sangat mewah, Gi Eun bahkan punya ruang bermain sendiri.
Gi Eun duduk sendiri di ruang tv, bersama Seulgi, menonton kartun dengan ekspresi wajah takjub, karena selama ini, Gi Eun belum pernah menonton tv, hanya di tempat kerja sang mommy itu pun sekilas-sekilas, sedangkan saat tiba di apartemen, Krystal langsung membawa nya ke kamar.
"Sementara tinggal di sini dulu ne" bisik Rio sambil mengendus tengkuk Krystal dari belakang, saat wanita itu tengah menyusun baju nya dan baju Gi Eun di lemari pakaian yang berada di kamar utama.
"Akan ada bodyguard yang menjaga kalian, dan maaf jika aku nanti mungkin jarang menginap" tambah Rio, Krystal mengulurkan tangan kanan nya, mengusap-usap kepala Rio.
"Yaa, tapi jangan lupakan kami yang selalu merindukan mu" balas Krystal.
"Tentu, separuh jiwa ku berada di rumah ini sekarang, tak mungkin aku melupakan kalian di sini" ujar Rio
Dan malam itu Rio tidak menginap, dia pulang ke rumah untuk menghindari kecurigaan di keluarga nya.
Pagi-pagi sekali.
"Boy, tidak sarapan dulu sayang?" Panggil sang mommy melihat sang putra turun dari lantai atas.
"Mianhae momm, Rio harus ke kantor lebih pagi hari ini" alasan Rio, Yoong menatap kepergian Rio yang tak biasa, yang memang tidak langsung ke kantor, melainkan mengunjungi Krystal terlebih dahulu.
"Ppaaa. . .!" Seru Gi Eun girang dari dalam rumah, ketika melihat Rio datang pagi itu, lewat jendela, ia terlihat sangat antusias dan tak sabar menunggu Rio masuk, di belakang, Seulgi menenteng tiga kantong besar berisi barang-barang kebutuhan, dua bodyguard yang menjaga rumah pun menyambut untuk membantu Seulgi.
"Gi Eun-ie" sapa Rio, sang bayi mengulurkan kedua tangan nya yang di sambut Rio.
"Morning baby, sudah sarapan belum?" Tanya Rio, Gi Eun menggeleng.
"Ayo kita lihat mommy memasak apa?" Ajak Rio, yang kemudian berjalan menuju dapur, untuk mengintip aktivitas Krystal.
Cup
"Morning Krys" Rio mengecup kepala Krystal dari belakang, wanita itu terkejut, dan Gi Eun terkikik lucu.
"Morning too oppa, mau sarapan sekarang?" Tanya Krystal.
"Okey" jawab Rio.
"Tapi hanya ada roti panggang" ujar Krystal sendu.
"Tidak apa-apa, kita memang belum belanja kan, tapi aku sudah membawakan nya" jawab Rio, Seulgi pun memasuki dapur membawa belanjaan bersama dua bodyguard nya yang membantu.
"Apa ini?" Kaget nya.
"Kebutuhan kita" jawab Rio, pipi Krystal langsung merona mendengar jawaban sang pria muda.
Rio mengambil dua lembar roti panggang, dan madu yang telah disiapkan oleh Krystal, lalu membawa nya ke meja makan.
"Oppa mau Kopi, susu atau teh?" Tanya Krystal.
"Teh saja" balas Rio, ia memangku Gi Eun, lalu menuangkan madu ke roti panggang nya, dan menyuapkan nya pada si kecil.
Kress. . .
Gi Eun tersenyum senang menggigit roti renyah itu, lalu mengunyah nya, Rio ikut tersenyum dan menggigit bekas gigitan Gi Eun tadi, Krystal menyusul ke meja makan, membawa beberapa lembar roti yang masih tersisa.
Gi Eun dan Rio telah menghabiskan dua lembar roti, tapi gadis kecil itu masih menginginkan nya.
"Lagi?" Tanya Rio dan Gi Eun mengangguk, Krystal menopangkan dagu nya menatap kesibukan Rio dan putri kecil nya.
"Ppaaa. . ." Gi Eun mendongak menatap Rio sambil menunjuk gelas berisi teh yang dibuatkan oleh Krystal tadi.
"Gi Eun mau?" Tanya Rio, si kecil mengangguk, ia lalu meniup nya beberapa kali sebelum memberikan nya pada Gi Eun.
"aaahh. . ." Puas Gi Eun setelah meminum teh milik Rio, spontan tingkah menggemaskan nya itu pun memancing tawa Rio dan Krystal.
"Nah, Gi Eun lanjut dengan mommy ne, oppa kerja dulu" pamit Rio, ia memindahkan Gi Eun kepangkuan Krystal, lalu meminum teh nya, tapi tak sampai habis, ia menyisakan nya untuk Gi Eun.
"Aku berangkat, nanti siang aku datang lagi" pamit Rio di akhiri kecupan singkat di bibir Krystal yang mendongak menatap nya, Gi Eun tak melihat itu karena ia sibuk dengan roti panggang nya.
Rio pun berangkat ke kantor bersama Seulgi, dan saat tiba disana, terlihat keributan di pintu masuk lobby kantor nya, seorang wanita terlihat memaksa ingin masuk, tapi security berhasil mencegah nya, dia lah Sohee.
"Dia lagi" gumam Rio.
"Seperti nya dia mulai kebisan sumber uang tuan" ujar Seulgi, Rio tak langsung turun dari mobil nya.
"Terakhir dia menjadi simpanan Jongin, tapi entah, seperti nya Jongin tak mampu memenuhi hasrat berbelanja Sohee yang menggila, itu lah sebab nya dia mencari sumber lain dan bisa jadi anda yang di incar nya" jelas Seulgi, dia memang tahu segala nya, dari cerita para supir boss-boss besar yang bertemu dengan nya saat menunggu sang majikan makan siang atau rapat keluar.
"Panggil dia kemari Seul" perintah Rio
"Baik tuan" patuh Seulgi, yang langsung keluar dan memanggil Sohee, kini wanita itu berdiri di samping pintu mobil Rio, pria itu membuka kaca mobil nya dari dalam.
"Dua puluh lima juta ₩on, itu tawaran ku untuk apa yang kamu janjikan tempo hari, jika kamu menolak nya, itu tak jadi masalah untuk ku, karena aku juga mampu untuk mencari tahu sendiri" ujar Rio dari dalam mobil nya, Sohee tak menjawab, ia menunduk gelisah, memikirkan untuk menerima tawaran itu atau tidak, karena bagi Sohee, uang segitu masih kurang.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair With
FanfictionRio, pemuda mapan yang patah hati, karena kematian kekasih nya, di pertemukan dengan seorang wanita mandiri, yang sudah bersuami, dan memiliki seorang putri.