Rio, pemuda mapan yang patah hati, karena kematian kekasih nya, di pertemukan dengan seorang wanita mandiri, yang sudah bersuami, dan memiliki seorang putri.
Akhir nya, Jongin menikahi Krystal dengan terpaksa, karena berada di bawah ancaman Yuri, pemuda itu tak bisa lagi mengelak, Krystal sendiri sebenar nya ragu untuk menikah dengan Jongin, tapi ia butuh demi status putri nya nanti, ia pun pindah ke apartement sang suami, dan juga ia masih mencintai pria itu meski mendapatkan perlakuan tak mengenakan dari nya.
Di kantor
"Tuan Bae mengundang mu makan siang, untuk penandatanganan surat perjanjian" beritahu Seulgi.
"Uhum" Rio mengangguk, ia lalu memakai jas nya, Seulgi pun menyiapkan mobil sang boss.
"Kamu ikut dengan ku Seul" ujar Rio saat mereka sudah tiba di restaurant tempat bertemu dengan tuan Bae, Seulgi pun mengikuti Rio dari belakang, dan benar saja, ternyata tuan Bae hanya mengutus sang putri, Irene untuk melakukan penandatanganan surat perjanjian, dan foto mereka pun tersebar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mantan tunangan Jennie Kim terlihat sedang makan siang dengan seorang gadis cantik"
Berita pun langsung menyebar, fans menganggap Rio terlalu cepat move on dari Jennie yang belum lama meninggal.
"Astaga, ini baru dua bulan Rio"
"Apakah pria tampan dan mapan akan selalu bergerak cepat dari satu wanita ke wanita lain nya?"
Semua menyudutkan Rio, seolah ia pria brengsek yang tak bisa hidup tanpa wanita, wartawan langsung berkerumun di luar restauran, membuat security kewalahan.
"Maafkan aku, ini tidak terlihat seperti yang mereka pikir" sesal Irene merasa bersalah, Rio berusaha terlihat tenang, meski ia gelisah, terbukti dengan tangan kiri yang tak bisa diam, dan terus memutar-mutar cincin pertunangan nya dengan Jennie yang melingkar di jari manis tangan kanan nya, Irene tahu itu, jika Rio masih belum bisa melupakan Jennie.
"Rio, ayo, perusahaan sudah mengirim orang" ajak Seulgi yang tadi memantau keamanan di depan restauran, dengan penjagaan ketat, Rio pun berjalan menerobos kerumunan wartawan.
"Rio, apa benar anda sudah bisa melupakan Kim Jennie?"
"Apa gadis yang bersama mu tadi adalah kekasih baru mu?"
"Bukan kah ini terlalu cepat untuk Jennie yang empat tahun menemani mu Rio?"
Rio di berondong pertanyaan oleh para wartawan, Rio tak menjawab, ia hanya bisa menggerakan tangan untuk merapikan rambut nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dan itu sudah cukup untuk membungkam mulut para wartawan yang paham dengan kode Rio, jika ia masih mengenakan cincin pertunangan dari Jennie, yang arti nya, ia masih belum bisa melupakan sang penyanyi.
"Savege"
"Sial, andai aku di posisi nya, aku bahkan tak terpikirkan untuk memberi jawaban dengan cara itu"
"Caranya membungkam mulut wartawan itu terlalu keren"
Knetz merasa terhibur dengan jawaban dari Rio, yang hanya dengan gerakan sederhana saja sudah mampu menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan oleh para kuli tinta, tanpa ucapan yang bertele-tele.
Rose menggelengkan kepala nya melihat tingkah sang kembaran di internet, ia tentu bangga memiliki Rio yang banyak di puja wanita, dan di idolakan para namja.
"Pantas Jennie tergila-gila pada nya" gumam Jisoo kekasih Rose yang juga rekan kerja Rio, dari perusahaan asuransi.
"Oppa salah, Rio lah yang tegila-gila pada Jennie unnie, memuja dan memperlakukan nya seperti ratu, tapi aku memakhlumi itu, karena unnie sangat perhatian pada Rio, mereka selalu bisa membuatku cemburu" balas Rose.
"Tapi Rio berubah sekarang, semenjak kepergian Jennie" kata Jisoo.
"Yaa semoga akan datang wanita yang tepat, yang bisa mengisi kekosongan hati Rio segera" harap Rose.
Diapartemen Jongin
Krystal nampak tengah membersihkan rumah, pagi itu, sang suami belum terbangun dari tidur lelap nya, setelah pulang dari nigh club semalam.
Dan pria itu terbangun sekarang, sambil mengerang kesakitan, ia masih mengalami hangover sisa mabuk semalam, Jongin juga masih kuliah, tapi ia rutin mendapatkan kiriman uang dari keluarga nya di luar negeri.
"KRYS. . ." teriak nya dari dalam kamar, yang dipanggil pun terjengkit kaget, ia lalu menghampiri sang suami.
"Istri tidak berguna, kepala ku sakit, dan apa yang sudah kamu siapkan untuk ku?" Maki Jongin pada Krystal, wanita itu tersentak dengan ucapan sang suami, istri nya mengandung bukan nya di perhatikan tapi malah dimaki.
"Kenapa menatapku seperti itu? Tak terima? Jangan berharap lebih pada pernikahan ini, aku melakukan nya hanya karena terpaksa, selain itu, aku menganggap mu menumpang disini" sengit Jongin, ia lalu berdiri menuju ke kamar mandi, Krystal meneteskan air mata nya sambil berjalan menuju ke dapur, menyiapkan sup ayam, dan aspirin untuk sang suami sebelum berangkat ke kampus.
Jongin melajukan mobil nya ke kampus setelah sarapan dan meminum obat nya, ia tak memberi tumpangan pada sang istri yang memiliki tujuan yang sama dengan nya, Jongin seperti dendam, ingin membalas sakit hati nya pada Yuri yang mengancam nya agar bersedia menikahi Krystal.
Jongin memperlakukan Krystal layak nya seorang pembantu, bukan istri, bahkan tidurpun ia selalu memunggungi nya, hubungan mereka tidak layak di sebut dengan hubungan suami istri, tapi lebih ke hubungan antara majikan dan bawahan, bahkan Jongin selalu menghindari berada di ruangan yang sama dengan sang istri.
Dengan perut membesar, akhir nya Krystal mampu menyelesaikan kuliah nya, dan untuk sementara, ia tak langsung mencari pekerjaan, karena tak ada satu pun perusahaan yang mau menerima wanita hamil, dan belum berpengalaman seperti nya, jadi ia hanya di rumah, sedangkan Jongin, berkat koneksi keluarga nya, ia di terima bekerja di sebuah perusahaan produsen oli, sebagai kepala pemasaran yang membawahi beberapa pegawai, tapi perlakuan nya pada Krystal bukan nya membaik, tapi malah semakin parah, ia mengabaikan istri nya yang tengah mengandung anak nya sendiri.
