BONUS LAGI

2.3K 217 58
                                    

"Hi Gi Eun-ie"


"Hi oppa"


"Aku ingin bertemu, bisakah kita besok makan siang bersama?"

"Tentu"

"Baiklah, aku tunggu di restauran besok, sampai jumpa"


"Sampai jumpa oppa"




Jenno berteriak girang, berhasil mengajak Gi Eun makan siang bersama, sementara Gi Eun sendiri, ia terus tersenyum simpul, jantung nya berdebar grogi untuk menghadapi besok.



Dan keesokan hari nya, Gi Eun pun bersiap untuk keluar makan siang bersama Jenno, dia memiliki waktu satu jam, untuk istirahat, dari tempat nya bekerja, tak lupa, Nicholas setia mengikuti nya kemana pun.


"Uncle tunggu disini ne, Gi Eun pesankan makan siang untuk uncle" titah sang nona kecil.

"Ne nona" jawab nya, Gi Eun berjalan menghampiri meja Jenno, pria itu sudah datang lebih dulu.

"Gi Eun-ie" sapa nya.

"Oppa" balas sang gadis, kedua nya saling mengulurkan tangan dengan canggung, dan salah tingkah.

"Duduklah, mau pesan apa?" Tanya Jenno, Gi Eun pun memesan makan siang nya, dan tak lupa juga untuk Nicholas.

"Bagaimana dengan hari ini? Pertama kali nya kamu bekerja bukan?" Tanya Jenno.

"Aku sedikit gugup oppa, belum banyak kenal dengan sesama teman kantor, mereka tidak ada yang seusia ku" cerita Gi Eun.

"Tidak apa-apa, jangan takut, yang penting kamu fokus dengan pekerjaan mu" nasihat Jenno.

"Oppa sendiri, bagaimana suasana kantor oppa hari ini?" Tanya Gi Eun.

"Sedang tidak baik" jawab Jenno lesu.

"Why oppa?" Selidik Gi Eun.


"Sajangnim marah besar" balas Jenno


"Ada keterlambatan dalam pengerjaan sebuah kapal milik klien, yang mengalami keterlamabatan dua hari, dan aku melihat nya mengamuk di ruang rapat tadi padi, kadang aku merasa bersyukur hanya menjadi pegawai rendahan saja, karena jika tidak, menghadapi kemarahan sajangnim seperti nya aku tak sanggup" cerita Jenno, Gi Eun pun merubah raut wajah nya, memikirkan sang ayah.

"Apa boss mu memang sering marah-marah oppa?" Tanya Gi Eun lagi.


"Ku dengar dari pegawai lain sebenar nya tidak, sajangnim orang yang baik, tapi jika ada yang sedikit membuat kesalahan, dia akan marah besar" jelas Gi Eun.

"Aku takut bertemu sajangnim setelah melihat sendiri saat dia sedang marah"

"Tunggu disini sebentar ne" pamit Jenno, ia kemudian berlari keluar restauran, dan Gi Eun pun hanya bisa menatap punggung nya.

Dengan nafas tersengal, Jenno kembali dengan paper bag di tangan kanan nya, Gi Eun menatap penuh tanya.


"Ini, berbagilah dengan teman kantor mu, mungkin dengan begini, suasana di tempat mu bekerja akan sedikit mencair" ujar Jenno menyerahkan bungkusan berisi maccaron.

"Ini, berbagilah dengan teman kantor mu, mungkin dengan begini, suasana di tempat mu bekerja akan sedikit mencair" ujar Jenno menyerahkan bungkusan berisi maccaron

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Affair WithTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang