"Krystal bukan lah wanita seperti yang kalian kira, masalah hidup nya sangat pelik, ku pikir, orang-orang seperti kalian tak akan mampu memberi nya solusi, Rio lah yang sanggup" jelas Luna pada Joseph dan Mingyu.
"Apa karena uang dan kekuasaan yang tidak kami miliki?" Tanya Mingyu
"Tepat sekali, selain itu, saingan kalian yang pertama juga tak kalah berat"
"Siapa?" Giliran Joseph yang ingin tahu.
"Suami nya"
"Suami?" Kaget Joseph dan Mingyu serempak.
"Itu lah kenapa ku bilang Krystal tak seperti yang kalian kira, dia bukan single parent, tapi bersuami" jelas Luna
"Suami nya adalah kepala pemasaran di perusahaan Petromax" lanjut nya lagi.
"Lalu Rio? Mereka. . ." Mingyu tak berani melanjutkan kata-kata nya.
"Rio sedang berusaha menyelamatkan Krystal, apa kalian tidak sadar jika Krystal mengalami kekerasan selama ini?" Kedua pria itu menggeleng.
Rio datang kembali ke restauran setelah makan siang bersama Gi Eun dan Krystal, bocah itu mendapatkan boneka baru yang di belikan oleh Rio.
"Oppa kembali ke kantor ne" pamit Rio sambil menciumi Gi Eun yang berada di gendongan Krystal
"No" gumam nya tanpa menatap Rio.
"Besok kita bertemu lagi" rayu Rio, ia lalu berpamitan pada Krystal.
"Sampai bertemu besok" di akhiri kecupan di kepala wanita dewasa itu, yang kemudian turun dari mobil, Rio juga turun dan pindah ke jok belakang, karena kini Seulgi yang akan mengemudikan nya.
"Bye Gi Eun. . . Sayang" ujar Rio menyamarkan panggilan nya pada Krystal, tapi wanita itu paham, is tersenyum salah tingkah.
Di kantor Rio
"Kenapa sulit sekali untuk menemui mu?" Keluh Rose yang sudah menunggu Rio di ruangan nya.
"Siapa gadis itu?" Selidik Rose, Rio tetap acuh.
"Aku tahu kamu sedang jatuh cinta, jangan lupa, kita itu kembar" Rose mengingatkan
"Bukan gadis" jujur Rio karena percuma dia bermain rahasia dengan Rose sebab pasti akan ketahuan juga.
"Dia wanita yang bertemu dengan mu di rumah sakit waktu itu" Rose tak terkejut, karena dari reaksi dan interaksi Rio saat itu, sudah terlihat jelas jika mereka memiliki kedekatan yang tak biasa dengan Gi Eun dan Krystal.
"Bagaimana keadaan hyung?" Rio mengalahkan pembicaraan.
"Dia sudah mulai membaik" jawab Rose.
"Sudah mulai ke kantor" sambung Rose.
Brak.
Seorang wanita tiba-tiba menerobos masuk ke ruangan Rio, dan Joy sang sekertaris pun mengikuti nya dengan wajah panik.
"Sohee" batin Rose terkejut, ia tahu siapa wanita yang tiba-tiba memaksa masuk ke ruangan dongsaeng nya itu.
"Maaf tuan, saya sudah berusaha mencegah nya, tapi. . ."
"Tidak apa-apa Joy, kembali lah ke meja mu" ujar Rio, wanita itu tersenyum miring mengejek pada Joy.
Dia lah Sohee, wanita itu merapikan rambut nya di hadapan Rio, yang melirik nya acuh.
"Aku tak merasa mengundang mu" ujar Rio
"Aku tahu, aku lah yang sengaja ingin menawarkan diri" balas Sohee percaya diri, ia melirik Rose yang tak kunjung pergi dari ruangan dongsaeng nya, tapi Rio paham.
"Dia tidak akan kemana-kemana" ujar Rio menyilangkan kaki kanan nya diatas kaki kiri nya.
"Aku mendengar percakapan Jongin tentang Dry Stone dan perusahaan asuransi Kim"
"Jika kamu ingin mendapatkan informasi tentang apa itu, berikan aku benih mu, sekali saja, dan aku akan membantu mu membongkar semua nya" tawar Sohee tak tahu malu, meski ada Rose di sana, kembaran Rio itu terbelalak dengan sikap Sohee yang blak-blakan, ia takut Rio akan terpancing dengan tawaran Sohee yang nekat ke kantor nya karena untuk mendapatkan kontak Rio, itu tidak sembarangan orang bisa.
"Aku tidak tertarik" jawab Rio.
"Anda tak perlu bercinta dengan saya, meski aku menginginkan itu, tapi masih ada cara yang lain" Sohee tak mau tawaran nya di tolak, Rio bukan lah orang bodoh, sperma nya tentu sangat berharga dan ia bisa membaca niat Sohee, Rio menggeleng.
"Pergilah" usir Rio.
"Tidak sebelum anda mengiyakan tawaran saya"
Tok. . . Tok. . .
Dua orang bodyguard datang siap menyeret Sohee keluar dari ruangan boss mereka.
"Anda akan menyesal menolak tawaran saya" teriak Sohee, mencoba meronta dari kuncian dua bodyguard tadi, Rio menggeleng tak habis pikir dengan kejadian barusan.
"Jangan sembarangan meniduri wanita, kamu tahu resiko nya bukan?" Rose mengingatkan dongsaeng nya.
Malam nya, Rio sebenar nya penasaran dengan apa yang di miliki Sohee, tapi harga yang harus dibayar nya tak masuk akal.
Di tempat lain
Prank
Jongin melempar gelas di depan nya secara asal, ia sedang bertengkar di telpon dengan Sohee yang mengancam akan mengencani Rio jika Jongin tak menuruti keinginan nya, Jongin bukan tak mampu, tapi ia belum berani menggunakan uang nya, karena pihak Rio dan perusahaan asuransi milik Jisoo masih melakukan penyelidikan secara independen.
Krystal terjengkit kaget, dan beruntung Gi Eun sudah tertidur di kamar nya jadi ia tak mendengar teriakan ayah nya.
"Sebelum tidur, bersihkan pecahan gelas itu dulu" teriak Jongin sambil berjalan ke kamar nya, pada Krystal yang tengah mencuci bekas makan suami nya.
"Aku bukan pembantu mu" gumam Krystal, Jongin membalikan tubuh nya.
"Apa kamu bilang?" Tanya Jongin dengan wajah marah nya.
"Aku bukan pembantu mu" ulang Krystal
Set
"Aww. . ." Rintih nya kesakitan karena Jongin menjambak rambut Krystal kuat-kuat.
"Jangan bermimpi, karena aku menikahi mu, bukan berarti aku menganggap mu istri ku, kamu dan anak haram mu itu tak lebih dari seorang parasit di rumah ini" hardik Jongin, Krystal meneteskan air mata nya, sambil menahan sakit di kepala karena jambakan Jongin, dan sakit di hati nya karena ucapan kasar sang suami.
"Cepat bersihkan!" Jongin melepas jambakan nya sambil mendorong kepala Krystal.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair With
FanfictionRio, pemuda mapan yang patah hati, karena kematian kekasih nya, di pertemukan dengan seorang wanita mandiri, yang sudah bersuami, dan memiliki seorang putri.