Krystal berlari keluar dari ruang sidang setelah hakim membacakan keputusn nya, ia tak sabar untuk segera bertemu dengan Rio, melihat wanita itu berlari mendekat ke mobil sang boss, Seulgi pun segera membuka kan pintu penumpang belakang nya, Krystal langsung melompat masuk, menubruk Rio yang duduk menunggu nya.
Bruk
Bugh
Seulgi langsung menutup pintu nya, memberi ruang pribadi pada boss nya.
"Oppa" peluk Krystal.
"Aku milik mu seutuh nya sekarang" beritahu Krystal, Rio bernafas lega, dan mengeratkan pelukan nya, meski ia terhimpit oleh tubuh Krystal.
Cup
Rio langsung meraup bibir Krystal dan melumat nya, saking senang nya bahwa kini ia bisa memiliki ibu kandung Gi Eun itu.
Jongin merasa putus asa, karena sekarang ia baru menyadari betapa penting nya peran Krystal dalam hidup dia selama ini, ia pun berjalan dengan gontai memasuki kantor nya, tapi ruangan nya terkunci.
"Apa-apaan ini?" Bingung nya.
"Maaf tuan, anda sudah di pecat dari Petromax, dan ini surat pemecatan anda" beritahu seorang pegawai pada Jongin yang membeku, bingung karena belum menyadari kesalahan nya.
"Dan ini surat tuntutan dari perusahaan atas tindakan anda yang memperkaya diri dengan memalsukan katalog dan laporan penjualan"
"Astaga, masalah apalagi ini?" Teriak Jongin putus asa, ia lalu berjalan keluar dari lobby kantor Petromax
"ANGKAT TANGAN!"
Jongin linglung, ia tak tahu kenapa polisi menyergap nya.
"Anda kami tangkap, atas tuduhan perusakan kapal dan penipuan yang anda lakukan demi mendapat ganti rugi dari pihak asuransi" ujar seorang polisi, lalu polisi itu pun mulai memborgol kedua tangan nya.
Jongin di beri kesempatan untuk menghubungi keluarga nya, tapi tak mungkin dia menghubungi ke luar negeri karena ia juga pasti malu, terjerat kasus hukum di negeri orang, Jongin kalut, tak ada yang bisa ia ajak berbagi, Sohee? Dia sudah menghilang setelah mendapatkan uang 100 juta ₩on dari Rio, Krystal, satu-satu nya orang yang dia harapkan sekarang, meski sudah bercerai, Krystal pasti tak akan membiarkan dia terlantar sendiri
Krriiinggg. . .
Ponsel Krystal berdering, dan nomor baru tertera di layar nya, Rio pun mengambil alih ponsel Krystal, menekan tombol merah nya lalu berujar.
"Aku masih mau lagi" dan menarik tubuh polos wanita nya itu, Krystal memekik sambil terpingkal, yaa, mereka tengah bercinta siang itu, dan belum menjemput Gi Eun dari rumah Jessica.
Pengacara Oh menghela nafas, membaca tuntutan dari perusahaan Petromax dan asuransi Kim.
"Tidak ada harapan untuk kita tuan Jongin, mereka memiliki bukti yang kuat" ujar pengacara Oh.
"Perusahaan mu memiliki laporan perjanjian jual beli dari perusahaan Dry Stone, dan perusahaan asuransi Kim memiliki kwitansi pembelian alat yang anda gunakan untuk merusak kapal" lanjut pengacara Oh.
"Dan aku punya bukti surat perjanjian kerja dengan Petromax, jika terjadi masalah dalam pengiriman minyak, aku berhak mendapatkan setengah dari ganti rugi yang diterima perusahaan dari pihak asuransi" smirk Jongin, mungkin dengan perusahaan Jisoo dia bisa kalah, tapi ia tak mau tenggelam sendiri, dengan membongkar sistem kerja di perusahaan nya yang mendorong pegawai nya untuk berbuat curang.
Rio, Jisoo dan Rose pun menghadiri sidang kasus Jongin dengan perusahaan asuransi milik Jisoo, ia di putuskan bersalah, dan harus mengembalikan seluruh dana yang tadi nya sudah di bayarkan oleh pihak asuransi kepada Jongin dan perusahaan nya, karena kasus ini lah, perusahaan Petromax pun bangkrut, reputasi nya menurun dan banyak perusahaan lain yang membatalkan kerja sama mereka, sementara kasus Jongin dan Petromax yang saling menggugat pun belum selesai.
"Akhir nya hyung" Rio memeluk Jisoo sambil tersenyum puas, Rose merasa terharu melihat senyum dongsaeng nya itu, ia ikut menghambur memeluk dua pria kesayangan nya itu.
"Gumawo Rio-yaa" ucap Jisoo.
"Ayo kita rayakan" seru Rose antusias, mereka menuju ke sebuah restauran bersama, Rio menghubungi Nicholas, pengawal Krystal untuk membawa wanita itu menyusul nya ke restauran.
"Nyonya, tuan meminta anda datang ke restauran" beritahu Nicholas pada Krystal yang tengah berada di rumah Jessica.
"Sekarang?"
"Ya nyonya"
"Unnie. . ." Krystal merasa tak enak pada Jessica
"Pergi lah, tidak apa-apa, kita bisa bertemu lagi nanti" ujar nya.
Di restauran
"Aku punya kejutan untuk kalian" ujar Rio, Jisoo dan Rose pun saling bertatapan.
"Kejutan apa?" Tanya Rose menyelidik.
"Tunggu saja, dia sebentar lagi datang" jawab Rio.
"Dia?" Gumam Jisoo.
"Ppaaa. . ." Teriak Gi Eun begitu memasuki restauran.
"Gi Eun-ie" sambut Rio yang langsung berdiri, dan mengambil alih sang bocah dari gendongan ibu nya, Rose dan Jisoo pun menatap penasaran pada Rio.
"Krys, kenalkan, Jisoo hyung, tunangan nya Rose" ujar Rio
"Krystal" ujar nya menyalami Jisoo.
"Nona" Krystal menyapa Rose yang sedari tadi melamun memikirkan hubungan Rio dengan Krystal.
"Yess she is Rose" jawab Rio yang tahu isi hati kembaran nya itu, Rose mengerjab.
"Eh unnie, panggil Rose saja ne" Rose tersadar dari lamunan nya, Jisoo menahan tawa atas reaksi kekasih nya itu.
"Hi Gi Eun, masih ingat unnie kan?" Sapa Rose pada Gi Eun yang berada di gendongan Rio, gadis kecil itu menatap Rose ragu, lalu menoleh pada Rio, begitu terus sampai beberapa kali.
"Iya, dia kembaran oppa" jelas Rio
"Ikutlah tidak apa-apa, oppa dan mommy disini" bujuk nya meyakinkan Gi Eun, Rose mengambil alih dari gendongan Rio, dan bocah itu pun tak mengelak, Rose memang menyukai anak-anak, jadi ia berusaha untuk mengakrabkan diri dengan Gi Eun yang masih jadi pendiam.
"Duduklah" Rio mempersilakan Krystal duduk dengan membantu menarik kursi nya.
"Jadi ini kejutan nya" goda Jisoo, Rio tersenyum salah tingkah, hati Rose rasanya jadi menghangat melihat senyum di wajah kaku kembaran nya itu yang sudah setahun lebih berubah jadi pria dingin karena kepergian Jennie.
"Ne hyung, kami berkencan" ungkap Rio, Krystal tersipu malu dengan pengakuan Rio.
"Selamat unnie" ujar Rose menggenggam tangan kanan Krystal.
"Gumawo R-Rose" gugup Krystal berusaha membiasakan diri memanggil nama.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair With
FanfictionRio, pemuda mapan yang patah hati, karena kematian kekasih nya, di pertemukan dengan seorang wanita mandiri, yang sudah bersuami, dan memiliki seorang putri.