Gi Eun mengalami trauma berat setelah penculikan itu, atas desakan Yoong, Rio akhir nya memboyong keluarga nya pindah ke rumah Im, karena Gi Eun harus melakukan pengobatan yang di dampingi Rio dan Krystal, dengan tinggal di rumah orang tua nya, Darrel jadi ada yang mengasuh saat ditinggal ayah dan ibu nya menemani sang noona ke psikiater anak, dengan di asuh oleh Rose dan Seo mommy.
"Darrel, kemari, jangan di habiskan es krim nya" ujar Rose.
"Why?" Tanya Darrel polos.
"Darrel sudah dua kali makan es krim hari ini, nanti papa marah kalau makan terlalu banyak" tutur Rose, Darrel langsung menunduk kecewa, sambil memegang satu cup es krim di tangan kiri nya, dan sendok di tangan kanan nya.
"Tidak apa-apa, makan saja boy" ujar Yoong, Rose langsung terbelalak.
"Daddy" protes sang aunty pada Yoong.
"Nanti biar grandpa yang menghadapi papa" kata Yoong.
"Tapi jangan lupa minum air hangat jika es krim nya sudah habis ne" beri tahu Yoong, Darrel langsung tersenyum lebar sambil mengangguk.
"Mommy" adu Rose pada sang ibu, tapi Seo mommy hanya terkikik, begitulah jika seorang cucu tinggal dengan grandpa nya, didikan nya akan selalu bertentangan dengan orang tua sang bocah, terlalu memanjakan.
"Rosie, itu hanya es krim, bukan racun sayang" acuh Yoong, Rose memutar malas kedua bola mata nya.
"Darrel, uncle pulang" seru Jisoo yang baru datang dari kantor nya, bocah yang baru saja menghabiskan es krim nya itu pun menoleh, dan Jisoo mengangkat bawaan di tangan nya yang adalah dalgona candy.
"Astaga, konspirasi apa lagi ini?" Geram Rose kesal menatap wajah lugu suami nya yang membawakan oleh-oleh untuk sang keponakan, kembaran Rio itu pun marah, ia tak ingin Darrel terlalu banyak mengkonsumsi gula, sesederhana itu kemauan Rose, ia berjalan menuju ke dapur sambil terus mengomel tak jelas untuk mengambilkan air putih hangat bagi Darrel, Seo mommy pun mengikuti nya dari belakang.
"Sayang, untuk hari ini, tidak masalah Darrel mendapatkan es krim dua kali, dan permen, dia akan baik-baik saja, asal tidak setiap hari, Rio dulu bahkan bisa menghabiskan satu liter es krim dalam sehari" ujar Seo mommy memberi pengertian pada sang putri agar tidak merajuk.
"Rose hanya khawatir pada kesehatan Darrel jika ia terlalu banyak mengkinsumsi makanan manis momm" adu Rose sendu.
"Mommy tahu sayang, tapi percayalah, keluarga kita tak akan ada yang ingin menjerumuskan Darrel, ini hanya sesekali, bukan setiap hari" balas sang mommy, Rose pun mengangguk mengerti sekarang, wajar Rose menjaga Darrel dengan sungguh-sungguh, karena dia belum di karuniai keturunan, jadi ia melampiaskan jiwa keibuan nya pada Gi Eun dan Darrel, ia kembali ke ruang tv sambil membawa minum air putih hangat untuk Darrel, dan Rose terkejut, mendapati sang suami, ayah dan keponakan nya tengah sibuk dengan permen masing-masing diatas sofa, dalam hati ia terkikik gemas, juga lega ternyata mereka tak membiarkan Darrel menghabiskan sendiri semua permen nya.
Sementara di rumah sakit, Krystal terus mendekap tubuh Rio, memeluk nya erat.
"Beruntung aku dulu bertemu dengan mu oppa, sungguh, aku dan Gi Eun merasa sangat beruntung memiliki mu" gumama nya tak melepas pelukan nya pada sang suami.
"Aku juga beruntung bertemu dengan mu dan Gi Eun, yang membuatku bisa kembali merasakan cinta di hati ini" balas Rio sambil menciumi kepala sang istri, Gi Eun sedang menjalani pengobatan terakhir bersama sang spesialis, dan sudah berani tanpa pendampingan dari Rio dan Krystal yang biasa nya ikut masuk.
Dan Gi Eun pun di nyatakan sembuh, ia di pindahkan ke sekolah lain, karena Rio murka atas kejadian penculikan waktu itu, dimana guru baru yang mengajar Gi Eun waktu itu, tidak di beri tahu dari awal, jika yang menjemput sang murid hanya boleh dilakukan oleh Rio, atau Krystal saja, lain dari itu, mereka tidak di ijinkan membawa Gi Eun, kecuali Nicholas dan Stefano yang adalah pengawal nya.
Rio, Krystal dan Gi Eun pun pulang, dengan mengendarai mobil yang di kemudikan oleh Seulgi, dan seperti biasa ada Stefano dan Nicholas yang mengikuti mobil mereka dari belakang, sementara Alex berjaga di rumah.
Gi Eun bersandar pada tubuh sang ayah, dia begitu manja, mengalahkan dongsaeng nya Darrel, dan Krystal hanya bisa tersenyum saat sifat asli sang putri sedang dalam mode on, dan Rio pun pasti akan selalu tahu cara membuat Gi Eun merasa nyaman dan aman dengan nya, setiba di rumah, Darrel langsung menegakan tubuh nya, mendengar suara langkah kaki memasuki kediaman sang kakek.
"Darrel" sapa Krystal, sang putra langsung melompat turun dari sofa, dan berlari ke arah sang ayah, dia seperti nya tak terima melihat noona nya bergandengan tangan dengan Rio.
"Papa" Darrel merengek meminta di gendong sang ayah, Rio terkekeh, tapi kemudian menuruti kemauan Darrel, dan bocah itu menjulurkan lidah nya mengejek ke arah sang noona, membuat para orang tua tertawa lucu.
"Darrel tidak mau main dengan uncle lagi?" Goda Jisoo.
"Nope" jawab nya sambil menggeleng acuh.
"Ok, uncle punya mainan baru, ayo noona kita main berdua saja" ajak Jisoo pada Gi Eun yang langsung setuju, mereka berdua berlari menuju teras samping rumah.
"Darrel ikut" seru nya yang langsung melompat turun dari gendongan sang ayah, padahal tadi dia tidak mau.
"Jadi bagaimana?" Tanya Yoong, Rio dan Krystal pun duduk di sofa lain menghadap ayah, ibu dan kembaran nya itu.
"Gi Eun sudah di nyatakan sembuh dadd, momm, kita yang harus pandai menjaga nya sekarang, dari orang asing, Rio takut dia akan memiliki trauma sampai dewasa nanti" jawab Rio.
"Daddy lega mendengar nya, kita semua akan menjaga Gi Eun dan Darrel sama-sama, tak ada yang boleh menyakiti mereka" ujar Yoong.
#BONUS
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair With
FanfictionRio, pemuda mapan yang patah hati, karena kematian kekasih nya, di pertemukan dengan seorang wanita mandiri, yang sudah bersuami, dan memiliki seorang putri.