11 ● 5:5

200 23 0
                                    

Para petinggi desa dan juga keluarga Hashirama mulai berjejer membentuk li gkaran mengelilingi Hashirama yang berlutut di tengah dan melipat tangannya di dada. Mereka mulai menaruh 1 telapak tangan mereka keatas kepala Hashirama sebagai tatanan upacara pelantikan Hokage, lalu sumpah akan dipandu oleh Sasuke Sarutobi dan diikrarkan oleh Hashirama sendiri.



"Halo ! aku tak tahu kau ternyata anak panglima jendral" Pria itu tersenyum sangat tulus.

"Aku, Hashirama Senju menyatakan dengan ini"

____

"Di taman ini bunganya banyak bermekaran. Tidak semua bunga memiliki waktu bermekar sama, ada yang hanya memakan waktu 1 bulan namun ada juga yang memakan waktu sampai 3 tahun.  Aku kadang kesini untuk menjernihkan pikiranku dari masalah klan dan perang. Rasanya sangat tenang disini hahaha" Diakhiri dengan kekehan seorang pria

"Siap menjalankan tugasku dengan penuh penghormatan dan berupaya semaksimal mungkin. Aku besumpah"

____

"Bunga yang paling cocok denganmu ?" Pria itu menatap keatas dan menaruh telunjuk di bibirnya seperti orang yang sedang berpikir.

"Hmmm Aku rasa anggrek paling cocok denganmu"

"Apakah karena warna bajuku sama-sama ungu ?" Tanya sang wanita

Pria itu menggeleng seraya tersenyum.
"Rasa yang ditimbulkan. Damai."

"Untuk melindungi desaku dan menjaganya sampai akhir jabatanku"

____

"Azumi maafkan aku, tapi aku menyayangimu lebih dari sahabat."

"Kau telah resmi menjadi Hokage."

"HHH!!!!!" Wanita itu tersadar lalu mengambil napas sebanyak dan sedalam mungkin.

Kilatan-kilatan memori itu terus berputar di kepala gadis itu. Sampai akhirnya ia tersadar dan kembali ke dunianya.

Mata perempuan itu masih melotot, tidak terasa sudah berapa lama ia tidak mengedip. Napas nya terengah-engah, ia mencoba menarik napas sedalam mungkin. Satu butir air mata pun lolos dari pelupuk matanya. Hanya 1 nama yang berada di pikirannya sekarang.

"Kenapa... " Lirihnya, membuat adiknya menyadari atensi kakaknya.

"Kak ?!!! Kau baik baik saja ??!!! " Akumi sontak memegang tubuh kakaknya yang membeku. Sedang orang lain masih bertepuk tangan atas hadirnya pimpinan terbaru mereka.

Azumi menghadapkan kepalanya ke atas podium sekali lagi untuk terakhir kalinya. Tampak Tobirama sedang menatap podium, berdiri disamping snag Hokage yang sedang tersenyum. Tobirama ternyata juga mendapati kehadiran Azumi dan menatapnya balik.

Perempuan itu tak kuat menahan tangisnya, isakan pun lolos dari bibirnya membuat ia sadar ia harus pergi dari tempat ini. Akumi yang melihat kakaknya berlari pun terkaget, ia mencoba mengejarnya namun karena banyaknya orang sedang berdiri menghalangi ia menemukan perempuan itu. Ia pun masih belum mengerti apa yang terjadi dengan kakak satu-satunya itu.

Tobirama's pov

Aku tengah berdiri menatap ribuan orang yang berdiri tepat dibawahku.

Keramaian.

Aku benci hal ini sebenarnya, berbeda dengan kakaku yang sedang tersenyum dan melambai menikmati jabatannya. Tak sengaja ekor mataku menangkap 2 orang perempuan dibawah sana. Namun ada gelagat aneh dari perempuan satunya. Aku mengangkat alisku keatas saat Azumi menatapku dengan tatapan nanar. Aku sungguh bingung. Tatapanku beralih ke perempuan satunya yang sedang memegangi tubuh Azumi. Aku mengenal perempuan itu.

Aktualisasi Konoha | TobiramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang