66 ● Eldia (2)

67 6 0
                                    

Tinggalah Azumi berdua dengan Kishibe yang berjaga di depan pintu. Azumi merasa sedikit kasihan dengan Kishibe yang tetap berdiri.

"Duduklah" pintanya ke arah kursi di samping kasur. Kishibe Tampak tidak percaya. "Aku tidak akan kabur."

"Maaf soal tadi." Ucap Azumi kepada pria itu, Kishibe mengangguk. "Oh ya, aku Azumi, Uchiha Azumi." Dirinya belum memperkenalkan diri.

Kishibe nampak sangat terkejut, terlihat pupil matanya membesar saat mendengar kata itu. "U-uchiha?" Tanyanya mengulangi perkataan Azumi.

Wanita itu terkekeh "aku tahu, kamu pasti mendengar bahwa senju dan uchiha mempunyai hubungan yang kurang begitu baik. Yah, intinya ceritanya panjang." Kishibe mengangguk.

Setelah itu hening melanda beberapa saat sebelum Azumi melayangkan pertanyaan. "Tobirama sangat mempercayaimu, bukan?" Tanya Azumi.

"Ibuku berasal dari Konoha sedangkan ayahku asli sini." Jawab Kishibe menjawab pertanyaan Azumi. "Ohhh begitu rupanya."

"Ngomong-ngomong, kau tahu wanita tadi yang bersama kami di meja makan?" Tanya Azumi. Kishibe mengangguk. Sepertinya ia adalah pria yang irit bicara.

"Dia tampak tidak menyukaiku. Aku bisa rasakan dari tatapannya." Azumi mulai bercerita apa yang terjadi pada Kishibe. "Mungkin karena ia mengira bahwa kau adalah kekasih Tuan Tobirama."

Azumi hanya ber oh ria kembali. "Yah, bagaimanapun juga aku masih mengingat bagaimana Tobirama menolak pernyataan cintanya dulu." Lanjut Kishibe.

DEG

Azumi menengok Kishibe dan menatapnya dengan mata melotot. Ia ingin memastikan bahwa ia tidak salah dengar.

"A-apa tadi katamu?"

_________

Tobirama berjalan mengendap-endap di sekeliling istana ini berusaha mencari sebuah ruangan. Saat sudah sangat yakin, ia membuka pintu ruangan tersebut dan melihat pemandangan yang tak bisa ia deskripsikan dengan kata-kata.

"Ho-kage sama..."

_________

Azumi hanya terdiam mendengar cerita dadi Kishibe. "Oh seperti itu.."

"Jujur saja. Kau suka padanya kan." Secara tiba-tiba Kishibe menatap Azumi dengan serius.

Azumi terbelalak, tidak siap akan pertanyaan Kishibe. "A-apa maksudmu?" Dalam sepersekian detik ia berubah menjadi gelagapan.

"Tuan Tobirama. Kau suka pada dia bukan?" Lanjut Kishibe mantap.

"Ti-tidak. Bagaimana kau dengan percaya diri sekali berkata seperti itu." Azumi menyangkalnya.

"Aku bisa lihat dari caramu memandangnya."

Harus diakui, kemarin ia telah menjadikan Tobirama sebagai tujuannya. Setelah sekian lama ia tak mengetahui arah hidupnya, Tobirama datang memberikan kesempatan kedua.

"Caramu yang begitu marah saat ia dihina."

Entah mengapa rasanya sakit, sangat sakit saat mendengar perkataan Raja itu, ia berusaha menahannya dengan menggenggam sendok dan garpu yang begitu kuat. Namun emosinya tak terbendung lagi. Azumi bahkan tak tahu mengapa ia begitu marah.

"Responsmu saat ia tersenyum padamu."

Setelah membungkuk pada raja dan menemukan fakta bahwa Tobirama hanya menjahilinya, awalnya ia memasang ekspresi kesal. Namun ekspresi itu berubah saat melihat Tobirama menahan senyumnya. Rasanya, Tobirama bukan orang yang bisa diajak bercanda. Ditambah, pria itu tampak manis saat sedang menahan senyumnya.

Aktualisasi Konoha | TobiramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang