30 ● Memory turns into bad dreams (1)

163 17 0
                                    

1987's

Tangisan seorang bayi pecah pada tengah malam, aura bahagia terpancar dari sebuah runah di kawasan klan Hashirama.

"Selamat tuan Butsuma, bayimu laki-laki!" Seru seorang bidan perempuan. Ia menggunting tali pusar dari sang ibu serta bayi, membersihkannya dan menyelimutinya. Bidan itu membawanya pada sang ibu yang berusaha kuat untuk tidak mebutup mata akibat kelelahan dan kesakitan begitu kuat. Ia ingin bertemu anak lelakinya.

"Apa yang kau lakukan?! Berikan padaku terlebih dahulu!" Bentak Butsuma, sesaat sebelum bayi itu berpindah tangan ke istrinya. Baik bidan maupun istrinya takut akan perintah itu, ia segera membawanya pada Butsuma.

Tak jauh dari situ ada seorang perawat menggendorng anak laki-, laki berumur 1 tahun 3 bulan. Ia merengek-rengek minta diturunkan. Sang istri melihat hal itu dan meminta perempuan yang menjaganya untuk menyerahkannya kepadanya.

"Tidak apa-apa, Sumi. Bawalah dia padaku." Perempuan itu membawa anak lelaki kecil ini pada perempuan yang baru saja melahirkan itu, menidurkannya tepat di sampingnya.

"A-dik" anak kecil itu berusaha mengejanya sambil memainkan tangannya. Membuat ibu tertawa bahagia. "Benar Hashirama, kau mempunyai adik sekarang" seru ibunya mengelus kepala anak pertamanya.

"Kau akan bermain bersamanya, menjaga ia dan mengajarinya jutsu-jutsumu. He will grow strong like you, like his brother." Seru viola.

__

Sedikit informasi mengenai Viola, ia adalah istri dari kepala klan, Butsuma Senju. Tentu dari namanya ia bukan orang asli jepang melainkan berasal dari Denmark. Ia adalah imigran ya g berkunjung ke negri Sakura, namun pada waktu yang salah. Ia berkunjung pada saat suasana sedang dicekam oleh peperangan antarklan. Hingga ada 2 orang dari klan entah apa yang menganggap semua orang selain klan mereka adalah musuh ingin membunuhnya. Mereka menganggap Viola adalah mata-mata, mereka mendekatinya sedang Viola hanya pasrah, namun terjadi keajaiban dimana mereka berdua tiba tiba terbujur kaku setelah ditebas oleh pedang yang tidak lain tidak bukan adalah ulah Butsuma Senju.

Viola lega karena hidupnya tidak berakhir disini. Ia berdiri dan mengucapkan terimakasih pada Butsuma. Butsuma terpana oleh kecnatikan Viola. Ternyata kengerian Violah tidak berakhir disitu karena setelahnya Butsuma berbuat hal tidak senooh dengan Viola lalu memaksa Viola untuk dinikahinya, dengan ancaman bahwa ia telah menyelamatkannya dan kalau ia menolak pernikahan itu maka ia akan dilepas oleh Butsuma dan menjadi bahan buruan klan lain.

Dengan sangat terpaksa ia menuruti ha itu. Perjalanan ke pelabuhan atau bandara akan memakan waktu dimana ia akan bertemu oleh klan lain juga mengingat peperangan masih terjadi. Ia membayangkan niat awalnya berkunjung ke Jepang mencari ketenangan dengan suasana musim gugurnya yang terkenal. Namun bunga Sakura yang cantik itu telah ternodai oleh darah.

Ia tahu hidup bersama Butsuma akan mebgerikan melihat sifat dan perilakunya. Ia merasa terpenjara akan hal itu. Namun harapan selalu ada. Tuhn selalu mendengar doa-doa orang yang tersiksa. 1 tahun setelahnya lahirlah malaikat kecil mereka yaitu Hashirama Senju. Dialah penyemangat Viola untuk terus hidup. Dan hari ini, telah bertambah malaikat kecilnya menjadikan Viola lebih semangat menjalani hidup.

__

Kembali ke malam itu, Viola tidak berhenti tersenyum membayangkan kedua anak mereka tumbuh menjadi laki laki yang kuat. "Ibu akan melindungi kau dan saudaramu  Hashirama––"

"APA APAAN INI!!!" Teriakan Butsuma membuat semua orang yang ada disitu menengok ke sumber suara.

"Monster apa yang telah kau ciptakan VIOLA??!" Lagi dan lagi bentakan oleh Butsuma. Viola terkejut akan hal itu. " Apa maksudmu Butsuma?"

"Dia adalah iblis kecil paling mengerikan yang pernah kulihat" tatapan Butsuma berubah sedikit takut. Butsuma berjalan menunu Viola dan Hashirama. Hashirama mulai menangis mendengar suara keras dan melihat adiknya dibentak. Namun Tobirama tidak menangis, ia setia dalam tidurnya.

"Kau lihat anakmu?!!" Matanya..... berwarnah merahhh." Butsuma terligat takut melihat mata putranya sendiri. Ia menatap Viola marah. "JAWAB AKU KAU BERCINTA DENGAN PRIA UCHIHA MANA?!" Tidak bisa, rasa sakitnya terlalu dalam. Viola terisak mendengar perkataan itu, hatinya bagai ditusuk berkali-kali. Belum lagi tangisan Hashirama melihat hal itu dengan mata kepalanya untuk anak seusianya.

"Dengan segala hormat, tuan Butsuma" sang bidan angkat bicara untuk menenangkan suara ini. "Tidak mungkin anak ini adalah keturunan Uchiha. Jika mata merah yang kau maksud adalah Sharingan––"

"Jangan.sebut.nama.itu.di hadapanku!"

Bidan itu terlihat gugup. "Seorang Uchiha tidak mungkin lahir dengan mata sharingan. Mata itu akan bangkit jika pemiliknya memiiki memori trauma. Dan anak ini hanya memiiki mata polos berwarna merah, jelas itu bukan mata yang tuan maksud. Karena mata Uchiha itu mempunyai titik berwarna hitam yang bervariasi jumlahnya." Butsuma diam tidak merespon. Benar yang dikatakan bidan itu. Ia terlalu kaget melihat warna mata itu.

"Rambut ini, adalah simbol kehinaan anak ini. Aku yakin kalian tahu hal itu, mau ditaruh dimana harga diriku?!!!" Butsuma meraung  Semua petinggi Senju menundukan kepala karena ia tahu yang dimaksud oleh Butsuma.

Rambut bayi yang baru lahir ini berwarna putih keabuan perak, warna yang cukup cerah untuk seorang Senju. Diamna itu adalah sebuah penghinaan. Bagi Senju, semakin gelap warna rambut menunjukan semakin hebat orang itu nanti, tidak hanya hebat namun Senju juga akan mengagung-agungkan orang tersebut. Dalam beberapa kasus banyak senju mempunyai rambut kecokelatan, tidak ada sama sekali yang mempunyai rambut berwarna abu atau bahkan putih, baru anak ini saja.

"Dengan segala hormat sekali lagi tuan, itu bisa disebabkan karena faktor genetik dimana genetik warna rambut nyonya Viola yang berwarna blonde lebih kuat dibanding––"

"Cukup!" Sanggah Butsuma. Ia menaruh anak itu disamping viola yang masih terisak akan hal itu. Ia tidak mau kalh dengan apapun bahkan dalam hal genetik.

"Sudah cukup kau mempermalukanku, kau urus Tobirama dan Hashirama adalah bagianku" seru Butsuma sambil menaruh bayi itu kesamping Viola dan mengambil Hashirama yang menangis tidak mau dijauhkan dnegan ibunya. Malam itu menjadi malam yang panjang untuk sejarah klan Senju.

Setelahnya Butsuma memilih pergi dari ruangan itu bersama Hashirama yang ia rasa akan memimpin klan ini. Viola hanya meratapi dengan sedih kejadian tersebut, mengambil bayi kecil Tobirama dan menenangkannya. "Jadi namamu adalah Tobirama ya, halo anak mama." Ucap Viola tertawa palsu. Bidan serta petinggi Senju disana hanya menatap dengan sendu kejadian naas tersebut. Mereka tidak dapat berbuat banyak.

Aktualisasi Konoha | TobiramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang