62 ● Konfrontansi

76 11 1
                                    

"hhhhh" wanita itu pun terbangun dan terkejut kala melihat pria berambut perak yang tepat berada di depan mukanya.

"AAAAA" Ia terlonjak kaget dan menjauh. Tobirama hanya menatapnya malas. "Apa yang kau lakukan?!?!" Tuduhnya pada Tobirama. Ia mengira telah terjadi hal buruk.

"Tanyakan itu pada dirimu sendiri. Sedang apa kau seorang diri tengah malam di ruanganku?"

Azumi melongo, ia lantas melihat ke luar jendela. "Apa? Ini sudah malam?"

"tcih kau gila." Tobirama mulai menyesali keputusannya mempekerjakan wanita ini. Ia berbalik ingin pergi dari sana.

"Hei tunggu!" Azumi yang sadar berusaha memanggil Tobirama namun pria itu terus melenggang pergi.

"Aku menunggumu!"

Kata kata itu ternyata berhasil membuat sang pemilik ruangan berhenti dan berbalik. Ia mengangkat alisnya tanda bertanya apa maksudmu?

"Kau tidak terlihat dari pagi." Azumi menjawab dengan ragu-ragu. "Itu bukan urusanmu" jawabnya singkat.

"Bukan itu yang ingin ku tanyakan. Aku..."

"Aku tidak setuju dengan caramu Tobirama!" Akhirnya Azumi itu mengatakannya. Ia benar ingin langsung menyampaikan ini setelah mendengar penjelasan dari Oki. Tobirama tampak kebingungan.

"Aku mengerti kelima negara masih dalam posisi rentan untuk terjadi peperangan antarnegara–"

"Maka tidak ada yang perlu dibicakan lagi." Tobirama memorong kalimatnya membuat Azumi terdiam.

"Menaklukan musuh di saat mereka tidak siap. Tidak. Bahkan kau melakukan itu hanya berdasarkan hipotesamu belaka bukan?" Cecer eanita itu kali ini berbalik membalas.

"Itu namanya menyulut dendam antar Konoha dengan negara lain. Suatu saat mereka akan membalas." Tambahnya

"Oh jadi kau sedang mengajariku sekarang?" Azumi tersentak. "Bukan begitu maksudku.. "

"Apa kata dunia seorang Hokage dinasihati oleh mantan kriminal?"

DEG

Azumi tahu Tobirama orangnya memang berbicara sesukanhaitnya tanpa memedulikan perasaan orang lain, iapun sudah terbiasa oleh panggilan itu. Tapi entah mengapa hatinya kali ini terasa begitu sakit.

"Tobirama, aku kira karena kau yang membebaskanku itu artinya kau menerimaku..."

Barulah Tobirama tersadar akan apa yang ia katakan. Entahlah, mungkin hari ini ia terlalu lelah. Banyak chakranya terbyang karena ia menggunakan jutsi Hiraisin untuk berteleport dari desa Konoha sampai desa Sunagakure yang membutuhkan waktu sekitsr 3-5 hari bagi ninja biasa. Namun ia bersama Danzo tidak, mereka hanya butuh waktu sekejap. Sedangkan rekan ANBU yang lain baru sampai disini mungkin 5 hari lagi.

"Tobirama.. jangan salah paham terlebih dahulu. Aku hanya mencoba memberikan pendapatku. Coba kau pikirkan mana yang terbaik untuk desa. Hashirama juga pasti tidak akan menyetujui caramu." Azumi mencoba mendinginkan percakapan ini agar tidak terlalu panas.

"Bagus. Namun sayangnya sekarang akulah Hokagenya. Jika memang kau sangat menyukai cara kepemimpinan kakakku, lantas dimana engkau saat itu?" Tobirama menyindir Azumi yang melarikan diri selama kurang lebih 4 tahun. Sekali lagi luka lama Azumi terbuka.

"Kita sudahi saja, sepertinya ini sudah terlalu melenceng" Azumi langsung menutup obrolan karena ia tidak mau sampai terpancing. Tobirama pun setuju. "Itu karena kita berdua tidak akan pernah seoendapat."

Cukup lama keheningan terjadi sebelum Azumi berbicara dengan senyum. "Aku tahu aku memang adalah seorang pendosa, aku membuat banyak kesalahan dan melahirkan banyak korban. Tapi aku menerima semua akibat dan dendam atas perbuatanku dahulu." Lelaki itu terdiam.

Aktualisasi Konoha | TobiramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang