"Hokage sama" sapa seorang penjaga gedung Hokage yang memecahkan lamunan Tobirama. Dia berjalan kembali dari pasar menuju tempat kerjanya.
"Apakah anda baik-baik saja?" Tanya penjaga tersebut menyadari bahwa orang didepannya bertingkah aneh. "Uhh yaa. Kembali bekerja" Jawab Tobirama meninggalkan orang tersebut.
Sesampainya di ruangan kerjanya ia menyadari bahwa Hachiro sudah duluan berada disana. "Apa yang kau lakukan? Lama sekali." Ujarnya. Tobirama tidak menjawab dan memilih untuk mendudukan tubuhnya di singgasananya. Ia berjalan sendiri dibanding menggunakan hirasin miliknya.
Hachiro melihat ke arah sahabatnya yang nampak mempunyai beban pikiran. "Kau tahu dia tidak semudah itu diterima disini bukan?" Tanyanya merujuk pada kejadian tadi. Lelaki itu menghela napas. "Dengar, aku hanya membebaskannya, aku tidak bertanggung jawab atas kejadian setelahnya."
"Kedengarannya bukan seperti seorang Hokage." Timpal Hachiro memainkan apel yang ia ambil dari pasar tadi.
"Fiyuhhhh" Tobirama memijat kepalanya. Selama ada Uchiha, maka hidupnya tidak akan tenang untuk waktu yang lama.
"Beralih ke kabar selanjutnya, kau sudah dengar beberapa pembangunan infrastruktur dihentikan?" Hachiro kembali membuka topik setelah hening sebentar. Tobirama menyimak dengan serius, ia tahu arah pembicaraan ini kemana.
"Daimyo menymghentikan aliran dananya sehingga rekonstruksi terpaksa berhenti." Jelasnya kepada Tobirama. "Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada ayahnya malam itu, tapi kau seharusnya menjelaskannya." Hachiro menepuk pundak Tobirama. "Kau tampak kelelahan, istrahatlah." Ujar Hachiro sebelum meninggalkan ruangan itu.
Tanpa mereka berdua sadari, seseorang tengah mencuri dengar pembicaraan mereka dibalik gedung. "Daimyo baru.." Ujar Azumi dalam hati.
FLASHBACK ON
Tepat setelah Tobirama mendapatkan undangan pertemuan bersama dengan Daimyo dari Fuji, malamnya ia pergi ke suatu tempat yang sangat tertutup dan gelap menemui seseorang.
"Dia telah memberitahumu, Hokage?" Ucap seseorang dengan suara bariton yang langsung dikenali oleh Tobirama.
"Ya. Selanjutnya apa rencanamu Natsuo?" Jawab Tobirama. "Pergi ke tempat itu. Dan ikuti semua perintahnya."
"Mengapa? Aku lebih memilih untuk melawan." Tobirama bersikeras.
"Jangan bertindak bodoh, Senju." Saat nama Senju disebut Tobirama langsung menatap sinis. Ia lupa pria didepannya juga adalah pria Uchiha yang mana adalah musuh bebuyutannya.
"Kakakmu sudah mempercayakanku. Jika kau percaya pada kakakmu, kau seharusnya percaya padaku juga." Timpal Natsuo. Tobirama hanya bisa mencibir. Sedangkan pria didepannya hanya menggelengkan kepalanya. Bekerjasama dengan Tobirama sangatlah berbeda dengan saat dengan Hashirama.
"Madara bukanlah lawanmu. Tunggu saat kau berhasil menguasai jurus terlarang itu, baru kita kalahkan dia. Jika kau bawa pertempuran itu, maka desa yang akan menanggung akibatnya. Sebagai kepala desa, kau tidak mau hal itu terjadi bukan?" Jelas Natsuo membuat hening seketika.
Natsuo tiba tiba kembali berkata yang membuat Tobirama melotot tidak percaya ke arah Uchiha itu.
"Besok, seseorang akam mati. Dan orang itu adalah Daimyo."
DEG
"Itu tidak terhindarkan. Kita hanya bisa berharap pada anak sulungnya." Natsuo berniat menepuk pundak Tobirama.
"Aku tidak akan membiarkan kejadian itu." Tobirama menepis tangan Natsuo.
"YOU. CAN'T. SAVE. EVERYONE!" Kata demi kata Natsuo keluarkan dengan penuh tekanan menampar Tobirama dari kenyataan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aktualisasi Konoha | Tobirama
Fantasia"apakah benar hokage kedua tidak mempunyai keturunan?" "Heh! jangankan keturunan, orang seperti dia tidak mungkin pernah merasakan cinta." Mungkin inilah pendapat orang-orang desa mengenai hokage yang dijuluki "The Creator" tersebut, namun mereka b...