37 ● Fakta telah kalah

113 11 2
                                    

"Ohhh aku berasal dari Denmark"

Ingatan itu telah terputar di otak Tobirama untuk saat ini. Ia shock mendengar fakta yang baru saja ia terima. Ia menatap Fuji layaknya ia menatap ibunya. Sangat cantik. Tak terasa genangan air terkumpul di matanya. Fuji hanya mentapanya datar. Madara tersenyum melihat reaksi Tobirama. Ia ingin memperparahnya.

"Dia sendiri yang datang kepadaku, memohon untuk mempertemukan dirinya dengan kau. Untuk membunuhmu."

Tobirama menelan ludah kasar, hatinya teriris mendengar apa yang Madara katakan. Rasanya seperti ibu yang ingin membunuh anaknya. Tobirama mengambil cukup pasokan oksigen dan menariknya kuat kuat. Ia mengalami panick attack. Fuji melihatnya.

"Hi Tobirama. Oh, maaf aku tidak memanggilmu dengan gelar kebesaranmu itu. Madara mengatakan yang sesungguhnya. Aku adalah adik dari Viola. Ibumu. Salam kenal."

Tobirama masih mengatur napasnya, ia mencoba fokus dan berkata "mengapa? Mengapa kau melakukan semua ini?" Ia sudah cukup tenang untuk berbicara pada orang didepannya. "Tentu saja karena ayahmu merebut kakakku dari kehidupanku!"

Madara dan yang lainnya hanya memandangi mereka berdua. Memberi mereka waktu.

"Aku masih berumur 3 tahun saat kakaku memutuskan untuk berkunjung ke Jepang. Kami disana hanya bisa menunggu kepulangannya dan apaa yang kami dapatkan? Kabar bahwa ia sudah tiada."

"Aku tidak akan pernah lupa bagaimana ayahmu memperlakukan kakakku. Hubungan ayahmu dan kakakkulah yang melahirkanmu dan melahirkan dendamku. Aku hidup untuk tujuan ini." Fuji bergetar saat mengatakannya didepan Tobirama. Sementara Tobirama tidak bisa berkata apa-apa lagi. Ia yakin hal seperti ini akan terjadi, ia bahkan menerima perlakuan buruk dari ayahnya, namun ia yang harus menanggung semua ini.

"Kau tahu mengapa Tobirama?" Madara berkataz membuat baik Tobirama, Fuji, dan semua orang menoleh ke Madara. "Kau harus menanggung semua ini karena kau telah membunuh Izuna!"

DEG

Kembali Tobirama terkejut. Ia rasa Madara benar, ini adalah karmanya. Hari ini telah banyak yang ia terima. Fakta-fakta pengkhianatan yang menyakitkan.

Madara tiba tiba menarik Fuji dari tempatnya ke dekatnya sambil menjambak rambutnya. Semua orang yang ada disitu terkaget. "Ahhhhh lepaskan aku!" Teriak fuji kepada Madara.

"Apa yang kau lakukan?!!" Tobirama terkaget. "Kau telah melakukan hal yang baik, namun aku tidak lagi membutuhkanmu." Madara menyeringai. Tobirama yang melihatnya menjadi emosi. Ia lupa sifat Madara.

Tobirama menghancurkan meja dan bersiap menyerang Madara, namun Uchiha lainnya lebih dahulu mengepung Tobirama. Ia harus menghadapi uchiha² ini terlebih dahulu.

Fuji yang melihatnya tak hanya diam, Ia menggigit tangan Madara dan menjauh. "Akhhh. Sial!"

"Madara, we had a deal!" Seru Fuji. Madara tersenyum.

Saat masih kecil, Hashirama sering menceritakan tentang keluarganya juga bagaimana ayahnya memperlakukan ibunya. Ia menggunakan cerita itu saat berkelana ke luar negeri untuk menceritakannya pada Fuji dan melahirkan dendam pada Tobirama. Ia mendoktrin Fuji bahwa Tobirama mempunyai darah yang sama yang mengalir pada tubuh Butsuma. Semua keluarga Senju telah mati, dan tersisa Tobirama seorang. Madara berhasil memmpengaruhinya.

Fuji melihat Tobirama yang terkena berbagai pukulan oleh sekumpulan Uchiha dan berusaha bangkit. Fuji mengingat bagaimana Tobirama menatapnya pada saat ia me-reveal dirinya. Ia mendengar gumaman Tobirama yang hanya bisa ia dengar saat itu. "Ibu.... Kau kembali...."

Fuji menelan ludah kasar dan mengeluarkan air matanya. Ia mengingat perkataan kakaknya padanya sebelum pergi ke Jepang. "Remmember, Family is Everything"

Aktualisasi Konoha | TobiramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang