14 ● Penyesalan

250 26 1
                                    

Double update karna ingin.

Kita kembali dibawa pada percakapan 2 insan dibawah derasnya hujan. Mereka tidak perduli akan apa yang terjadi pada tubuh mereka nanti, mereja hanya saling ingin...

mencurahkan.

Kata itu tepat atau tidak mereka tidak peduli. Terlalu banyak perasaan tercampur dalam suatu kondisi.

Azumi dapat melihat wajah Tobirama yang masih diam, ia tak tahu ia harus menyesal sekarang karena melukai hati ornag ini atau harus merasa menang sudah membuatnya kalah telak. Ada sedikit perasaan sakit di hatinya membuat orang ini tertampar akan kalimatnya yang menurut ia sendiri terlalu tajam.

"Itu adalah kau. "

"Itu adalah kau di pikiranku"

Azumi mengumam pelan setelah lama menunggu reaksi orang didepannya untuk berbicara. Ayolah Tobirama, berbicaralah, bukankah kau yang memulai percakapan ini ? Tobirama tampak kembali dari lamunanya dan menghembuskan napasnya gusar.

"Sekarang aku tahu ini masalah personal".Tobirama menyimpulkan semua dari penggambaran yang Azumi tuturkan pada dirinya. "Tidak mungkin ini hanya cacian yang diberikan anggota klan Uchiha hanya karena perang kan. "

Betul apa yang Tobirama katakan, sebenci-bencinya anggota klan Uchiha lain kepada Senju, mereka tidak akan menjelekan orang itu, namun akan menjelekan klannya. Sedang yang Azumi lakukan, tidak ada membahas tentang klan Senju sedikitpun, hanya keterikatan Tobirama dengan klannya.

Azumi memejamkan mata, ia belum siap akan hal ini. "Menurutmu apa yang dirasakan keluarga korban yang kau bunuh ?" Dengan tenang ia mengatakan itu, mungkin sedikit pelan namun Tobirama dapat mendengarnya.

"So, jika aku simpulkan kau mau menyalahkanku karna membunuh seseorang dalam masa perang dimana itu adalah kegiatan yang kulakukan untuk mempertahankan diri. Alasan yang sangat klasik dengan menyebut perasaan keluarga korban. Aku sungguh tercengang, kau berkata hal itu padahal kau dan klan mu juga melakukan hal itu ! Namun untuk memperjelas JELAS TIDAK ADA KESENANGAN BAGIKU UNTUK MEMBUNUH !" Tobirama sudah kalut akan emosi, setiap kalimat ia meninggikan nadanya. Napasnya mulsi tidak teratur.

"Benarkah.... " Azumi tersenyum, ia berkata begitu tenang dibanding nada yang Tobirama gunakan.

"Kau adalah pembohong." Sekarang matanya menatap tajam kearah Tobirama. Tidak ada senyum yang menghiasi wajah tersebut. Semua dingin.

"THIS ISN'T ABOUT YOU !"

Ucapnya seraya menunjuk tepat di depan muka Tobirama. Entah sudah berapa lama mereka berdiri dibasahi hujan seperti ini.

"Ini tentang seseorang yang kuyakin kau mengenal jelas siapa dia. "

"Uchiha Izuna. "

DEG

Nama tersebut bagai petir yang dapat menyambar Tobirama kapan saja saat diucapkan. Tubuhnya menegang dan lidahnya kelu untuk berbicara satu patah katapun. Begitupun dengan orang didepannya. Sepertinya menyebut nama itu membuka luka lama baginya.

Perempuan itu tidak bisa menahannya lebih lama lagi. Ia bertindak kuat tadi namun sekarang benteng pertahanannya runtuh. Ia memejamkan mata dan menangis dalam diam. Terkadang ia terisak membuat lelaki itu tersadar akan hati yang rapuh dari wanita didepannya.

Aktualisasi Konoha | TobiramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang