Aktualisasi Konoha | Tobirama

45 ● Kekuatan Mata

"Genjutsu......?!"

Realitas kembali berputar di waktu dimana Tobirama masih mengunci pergerakan Azumi tepat dibawahnya.

Flashback On

Tobirama segera mengunci pergerakan wanita itu. Satu tangannya menahan tangan Azumi sementara yang lain menahan lehernya untuk tetap merunduk.

"Apa maumu?" Tanyanya menginterogasi. Azumi tetap diam tidak ingin menjawab sampai Tobirama menarik lebih kencang pergelangan tangannya.

"Akh..."

Secara tiba-tiba, bola mata hitam yang Tobirama tatap berubah menjadi putaran berwarna merah.

Saat itu juga, Tobirama masuk ke dalam Genjutsu wanita itu. Apa yang dilihatnya terasa sangat nyata. Madara Uchiha kembali dan Kyubii menghancurkan Konoha.

Flashback Off

"Bukan Genjutsu, melainkan seperti... Masa depan." Azumi menyeringai membuat Tobirama sangat marah. Oa mengunci rapat-rapat pergerakan tangan wanita itu. Mungkin jika hal selanjutnya tidak terjadi, pergelangan tangannya akan patah.

"Simpan saja masa depanmu itu, karena itu tidak akan terjadi." Ujarnya tegas. Apapun yang terjadi, ia akan melindungi Konoha.

Namun tak lama kemudian, kenyataan mengkhianati Tobirama. Dengan secara tiba-tiba, ia merasakan chakranya berkurang perlahan. Kaki yang ia gunakan semakin terasa berat untuk menopang tubuhnya. Azumi berhasil lepas dari kunciannya, sementara Tobirama masih memproses apa yang terjadi pada tubuhnya sekarang.

"Apa yang membuatmu begitu yakin, huh?" Tawanya, sebentar lagi proses pengambilan Sel Hashirama dari tubuh Tobirama akan selesai. Yap, persis seperti apa yang Tobirama lihat dalam Genjutsu itu. Setelah beberapa waktu, sel hashirama secara penuh telah Azumi miliki membuat Tobirama tumbang

"Kau tahu permainan Shogi? Dalam permainan itu, semua akan berakhir jika aku sudah membunuh rajanya. Semua orang  berusaha menyingkirkan pion² pelindung itu terlebih dahulu, namun aku? Aku mengetahui persis maksud dari game nya."

"Kau! Aku menghancurkan raja terlebih dahulu, dengan begitu aku akan mudah melakukan sisanya." Ujarnya berbalik.

"Jika kau mengartikanku sebagai raja, maka kau salah besar." Ucapan Tobirama berhasil menghentikan Azumi sesaat. Ia menyeringai. "Meskipun kau membunuhku, permainan akan terus berjalan. Kau tahu itu." Tambah Tobirama.

Azumi lantas membalas "Lalu siapa raja itu?" Azumi bertanya, namun ia menyesalinya. Mengapa juga ia harus meladeni omong kosong Tobirama. Ia  memakai topengnya melanjutkan rencananya menuju Konoha.

,,

"

Madara-sama... Kau memanggilku?" Uchiha Natsuo mendekati Madara menundukan kepalanya. "Kau sudah melakukan yang terbaik, Natsuo. Tidak heran semenjak era ayahku hingga sekarang, kau selalu menjadi orang kepercayaan kami. Usahamu sebagai mata-mata sangat membantu menjalankan usahaku. Namun, ada sesuatu yang menarik yang kau punya... Aku menginginkannya."

Setelah mengucapkan hal itu, Madara langsung berusaha menusuk kunainya ke arah Natsuo dari belakang namun itu gagal.

Bukan.

Bukan Azumi yang datang menyelamatkannya, namun Natsuo sendiri lah yang menahannya.

"Kekuatan mata itu... Kau dapat melihat masa depan bukan?" Madara tersenyum. Natsuo menatap lawannya datar. Madara harap, kali ini lawan yang ia hadapi akan seimbang. Mereka berdua menjauh untuk memikirkan taktik perlawanan mereka.