23 ● Turn the Lights Down

100 10 0
                                    

"Bagaimana kondisinya ?"

"Detak jantung yang amat lemah dan dia butuh oksigen tambahan. Diawali dengan rasa sesak biasa namun Tobirama nampaknya tidak bisa mengendalikan rasa sesaknya ditambah pikirannya yang kacau menyebabkan rasa sakit bertambah" Jelas sang dokter yang tengah menangani Tobirama di kamarnya. Mereka belum membangun rumah sakit, sehingga saat ini perawatan masih dilaksanakan di rumah pasien.

"Baik terimakasih dokter," Ucap Hashirama tersenyum, dokter itu segera beranjak dari sana menyisakan Hashirama dan Hachiro menemani Tobirama yang belum sadar sejak kejadian 2 jam lalu.

"Apa yang menghantui pikirannya, Hachiro ?" Hashirama bertanya sambil memandang khawatir pada adik satu-satunya yang ia punya.

"Yang pertama dan pasti adalah Pemberontakan Madara" Kalimat Hachiro sukses membuat Hashirama terkejut, pasalnya nama itu masih agak mengganjal di telinganya.

"Sugesti keduaku adalah penyesalan atas terbunuhnya Uchiha Izuna" Hashirama tak percaya, apakah adiknya benar benar memikirkan Izuna ?

Hashirama menghela napas berat ia kasihan terhadap kondisi adiknya. "Hachiro, aku harus mengatakan ini tapi, harus dirahasiakan."

"Pemberontakan akan terjadi malam ini."

DEG

"Dan aku mau Tobirama tetap di tempatnya, tenang saja, aku akan mengatasinya" Hashirama berkata meyakinkan, bagaimana tidak ? Ia adalah shinobi terkuat di zaman itu.

"Baik Hokage-sama" Awalnya Hachiro ragu namun dengan cepat pemuda itu meyakinkan dirinya.

"Baiklah kalau begitu aku pergi dahulu, akan banyak persiapan nanti" Pamit Hasirama.

Setelah mengantar Hashirama ke depan pintu kamar Tobirama, Hachiro menutupnya dan tersenyum.

"Malam ini, kau dengar infonya ?" Ia membalikan badan dan melihat Tobirama sudah duduk menghadap jendela.

"Aku tidak tuli, aku mendengar semua" Tobirama berkata acuh membuat Hachiro tertawa.

"Namun aku kasihan juga dengan kakakmu, ia benar-benar menatap kasihan padamu. Ada raut penyesalan kulihat" Tobirama terkejut, ia diam tidak menjawab memikirkan kakaknya.

"Tapi tidak apa, dengan ini rencana kita berhasil. Siapapun mata-mata yang mendengar kabarku sakit, itu akan melemahkan pengawasan Madara. Dan kau lihat ? Bagaimana kakakku bisa menhaan rahasia bahwa pemberontakan dilaksanakan malam ini ? Aku tidak mengerti dengannya. " Tobirama kesal juga bagaimana bisa Hashirama menahan informasi itu, padahal ia dan Tobirama bisa bekerjasama jika ia memberitahukannya. Hanya dengan rencana ini Hashirama akhirnya membocorkannya.

Azumi pamit hari ini untuk pergi bersama teman-temannya ke pemandian air panas. Disana ia bertemu dengan ke-6 temannya.

"Hai, maaf aku baru datang, kalian sudah lama menunggu ?" Tanya Azumi tersenyum.

"Kami juga baru sampai kok. Ayo! " Seru Airu tidak sabar menarik tangan Azumi kedalam.

"Baiklah, nanti kita berjumpa lagi ya. Bye !!" Seru Shinyan lalu mereka berpisah rombongan laki-laki dengan perempuan.

"Umm teman-teman, maaf ya hari ini aku tidak ikut lebih dahulu, namun aku akan menemani kalian." Ikka memohon maaf dengan suara pelan. Ia takut teman-temannya marah. Namun diluar dugaan, Azumi tersenyum dan berkata tidak apa-apa dalam senyumnya. Hal itu membuat senyum Ikka kembali merekah.

Azumi dan Airu tengah dalam Kolam air panas, sungguh hal ini sangat melegakan dan menenangkan pikiran. Setelah cukup lama sekitar 1 setengah jam, ia dan Airu keluar untuk berkumpul bersama Ikka dan teman-temannya di ruang istirahat.

Aktualisasi Konoha | TobiramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang