Dini hari adalah waktunya orang beristirahat, tapi tidak dengan Tobirama yang sedang memakai bajunya tengah bersiap-siap. Ia keluar rumah dan menguncinya. Segera ia pergi menuju suatu tempat. Ketika sampai, ia menatap lekat-lekat gedung didepannya. Ia mengecek kembali dan waktu menunjukan pukul 3 malam. Ia menarik napas panjang.
Ia memberi anggukan kecil pada penjaga yang menyapanya. Mencoba menetralkan suasana hati yang tidak bisa digambarkan. Dinginnya udara malam sangat menusuk kulit pria itu, namun ia tak gentar.
Krettt
Pintu terbuka dan menampilkan banyak orang tengah duduk mengelilingi meja lonjong. Tobirama memperhatikan orang² yang ada disana. Beberapa menyeringai padanya.
"Tobirama, kau sudah datang. Masuklah!" Seru seseorang di bangku tengah dan paling depan.
Tobirama melihat bangku kosong dan ia duduk menempati kursi itu. Ia menoleh kesamping dan menemukan orang yang akhir-akhir ini sering ia temui di gedung Hokage. Karyawan magangnya, Fuji tengah tersenyum. Tobirama tetap mencoba membuat wajahnya datar.
Ia melihat sang pemimpin rapat kali ini dengan tanda bertuliskan "Hokage" di meja tepat di depan bangku yang seseorang tempati. Seseorang yang mempersilahkannya masuk.
Uchiha Madara.
"Terlambat 5 menit seperti bukan kau, Tobirama. Bukankah bawahanku sudah mengirimu undanganku?" Tanya Madara tersenyum.
"Aku agak kesulitan mencari gedung ini." Jawab Tobirama singkat disusul gelak tawa dari anggota rapat lainnya. Tobirana hanya menandang datar mereka.
"DIAAAM!!!" Teriak Madara. Keadaan kembali sunyi. Tobirama masih mengedarkan pandangan ke segala penjuru ruangan ini. Ia menemukan seseorang yang ia kenal di samping Madara. Seseorang bertitle "Panglima Jenderal Uchiha".
Uchiha Natsuo.
"Baik, kita akan mulai rapat kali ini. Sesuai undangan yang telah kukirim kepadamu kita akan membahas permasalahan desa Konohagakure." Madara mengambil berkas yang sama yang Fuji kirimkan kepada Tobirama. Ia membacanya.
"Permasalahan inflasi. Oops, maaf, ada kesalahan pengetikan disini. Maksudku adalah invasi." Jelas Madaran diakhiri senyuman. Semua Uchiha tertawa kecuali Natsuo dan Fuji. "Mungkin kau harus melatih karyawan magangmu ini dalam hal pengetikan" lagi dan lagi Madara membuat lelucon. Tobirama setia dengan diamnya.
"Kau... Bagaimana kau bisa hidup... Kembali....." Suara parau dari seorang lelaki di ujung ruangan yang gelap menghentikan tawaan dari ruangan itu. Madara mengubah mimiknya menjadi serius kembali. "Tolong lampu! Aku tidak bisa melihat tamu spesial kita!"
TRANG!
Lampu menyala dan tepat dibawahnya, duduk seorang Daimyo dlam keadaan babk belua terikat di sebuah kursi. Matanya biru dan keluar banyak darah dari mulutnya. Semua pandangam tertengok ke ujung ruangan. Tobirama tidak bisa menahan rasa kagetnya walau ia masih bisa mengendalikan raut wajahnya.
"Hokage pertama... Harusnya sudaha membunuhmu... Waktu ituu....." Ujar Daimyo itu parau. Madara dan pengikutnya tertawa sementara Tobirama memejamkan mata. Kembali teringat peristiwa 4 tahun lalu, saat Madara menyerang desa kembali dan Kakaknya berhasil menusukan pedang tepat di dadanya. Namun, kondisi kakaknya juga tidak terlalu baik karena mereka berdua berperang sangat lama. Saat itu juga tonggak kepemimpinan kakaknya diserahkan pada dirinya. Madara seharusnya sudah mati kala itu.
Madara mengangkat tangannya ke arah lampu itu. Wajahnya menjadi sangat mengerikan. Sang Daimyo itupun takut dan menyadari sesuatu. "Jangan... Jangan membunuhku..." Ia berteriak dan Uchiha lainnya hanya tersenyum menikmati pertunjukan itu. "Hokage!!! Tolong aku!! Tolong" serunya melihat ke arah Tobirama. Sedangkan Tobirama hanya menatap datar.
"Katon Gokakyu no Jutsu" Madara meniup sedikit, namun api justru keluar dari lampu itu membakar habis tubuh seseorang dibawahnya. Daimyo mati sat itu juga. Madara tersenyum puas.
" Heh, kita harus menemukan penggantinya." Seseorang dari Uchiha berkata seperti itu. Tak lama, tanda "Daimyo" yang ada di pangkuan jasad Daimyo itu berpindah ke meja di depan Madara. Dan tanda "Hokage" berpindah ke hadapan Natsuo.
Berbagai reaksi ditunjukan oleh para anggota Uchiha ada yang tersenyum ada juga yang menatap iri tak suka atas pengangkatan Natsuo sebagai org yg lebih dipercaya Madara dibandingka diri mereka sendiri. Natsuo melihatnya lalu melihat ke arah Tobirama.
Madara tersenyum. Ia kembali berbicara. "Mungkin kau mempunyai banyak pertanyaan, Tobirama. Seperti mengapa aku bisa disini? Kau bisa bertanya kalau kau mau." Madara menawarkan.
"Mengapa wanita ini disini? Siapa dia?" Tanya Tobirama singkat menuai berbagai reaksi. Madara cemberut, ia merasa dinomorduakan. Dibanding menanyakan dirinya, Tobirama malah menanyakan Fuji terlebih dahulu. Namun ia tersenyum kembali, ia lupa bahwa dia sedang bertanya pada Tobirama Senju.
"Baiklah jika itu yang kau mau." Fuji berdiri dan membuka rambut palsunya. Tampaklah rambut blonde nya. Ia juga melepas lensa matanya dan menunjukan bola mata berwarna biru.
"Dia adalah seseorang yang mungkin tidak kau kenali, namun kau sangat mengenalnya sebenarnya." Ujar Madara. Tobirama kaget melihat transformasi Fuji, ia seperti melihat orang lain dalam diri Fuji. Ia berdiri melihat dengan saksama.
"Ia adik dari ibumu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aktualisasi Konoha | Tobirama
Fantasia"apakah benar hokage kedua tidak mempunyai keturunan?" "Heh! jangankan keturunan, orang seperti dia tidak mungkin pernah merasakan cinta." Mungkin inilah pendapat orang-orang desa mengenai hokage yang dijuluki "The Creator" tersebut, namun mereka b...