Rasa & Kata

Part 3 : Harapan

(Reina sedang memegang kepalanya)
"Beb kamu kenapa ?"

"Gpp By, agak kecapean aja habis perform tadi"

"Mau aku belikan obat ?"

"Gak usah By, nanti sembuh sendiri"

"Beneran ya Beb ? ntar kalau sakit gimana ?"

"Beneran By, ini kecapean aja kok"

"Yaudah kalau gitu kita makan aja ya Beb, mungkin kamu juga lagi kelaparan"

Setelah makan di salah satu restoran yang ada di mall baru tersebut, mereka akhirnya pulang.

***

Setelah puas untuk berkeliling dan membeli makan malam, Kelvin mengantar pulang Robi ke rumahnya.

"Makasi ya Vin"

"Yoi, sama-sama, titip salam sukses buat bapakmu ya"
Sembari pergi meninggalkan Robi, dan pulang menuju rumahnya kembali

Sesampainya di rumah, Kelvin langsung bergegas untuk mandi dan bersiap untuk makan malam sendiri di kamarnya. Ya, malam hari ini cukup sepi, karena orang tuanya akan malam sekali pulangnya. Namun tak apa, Kelvin masih mempunyai teman, seekor kucing kesayangannya pemberian mantannya.

Waktu menunjukan pukul 20.00, Kelvin yang sedang asik push rank mobile legend tiba-tiba menerima telpon dari Robi.

"Vin,Vin,Vin"

"Hoi, kenapa?"

"Besok, aku ikut kamu ke sekolah ya, besok bapakku harus ke mallnya lagi, ada kerjasama dengan mitra gitu"

"Ya ampun kirain berita penting gitu. Yaudah besok aku jemput ya"

"Oke Vin, makasih ya"

Telpon pun ditutup, Kelvin pun melanjutkan push rank, namun kenyataan pahit harus ia terima. Iya, dia kalah...

Sebelum ia tidur, Kelvin sempat merenung sejenak. Ya, sudah pasti tentang perempuan yang ia lihat selama di mall, apakah memang dia mantannya Kelvin ? Walaupun secara jelas Kelvin mendengar, kalau mereka adalah sepasang kekasih, mana mungkin mantannya mengingkar sebuah janji. Kelvin lantas berdoa kepada Tuhan.

"Tuhan, jika memang dia yang pernah jadi bagian indah di masa lalu ku, tolong pertemukan aku dengan dia. Aku hanya ingin bertemu kembali, memperbaiki semua luka dan hidup berdampingan bersamanya"

Kelvin pun menarik selimutnya dan mulai mematikan lampu belajarnya. Entah apa yang akan akan terjadi besok, lusa, dan seterusnya...

Kring,kring,kring

Tepat pukul 06.00 alarm Kelvin pun berbunyi, Ia memicingkan matanya dan mencoba menggapai jam yang ada di atas bedside table. Setelah itu ia bergegas untuk turun mandi dan juga sarapan.

"Kelvin, Papa sama Mama sepertinya hari ini akan kembali pulang larut malam, kamu bisa kan beli makan sendiri untuk makan malam, nanti papa akan transfer uang ke rekening kamu. Jadi kamu tenang aja ya"

"Papa sama Mama sebenarnya ngapain ? kenapa selalu pulang malam ?"

"Papa, sama Mama lagi ada hubungan project dengan mitra Benua Bangsa, dan kemungkinan kalau project ini berhasil, mereka akan sediakan kamu beasiswa untuk kuliah"

"Di mana Pa, Kelvin juga masih kelas 10, masih lama banget kuliah"

"Papa sama Mama juga belum tau di mana, tapi yang jelas, Papa dan Mama akan berjuang demi kamu, maka dari itu kamu harus rajin belajar"

"Iya Vin, kita sayang sama kamu, dan kita mau suatu saat anaknya Papa, Mama bisa jadi orang yang hebat dan berguna, terkhususnya bagi Nusa dan Bangsa"

"Iya, Pa, Ma. Kelvin akan janji, suatu saat Kelvin pasti bisa banggain Papa dan Mama"

Mereka pun saling berpelukan sebelum akhirnya waktu harus memisahkan mereka. Sesuai janjinya tadi malam, Kelvin datang ke rumah Robi untuk menjemputnya. Menggunakan mobil kesayangannya.

***

Pelajaran pertama dimulai
Kelas Matematika, kelas yang mematikan, Iya. semua muridnya ingin sekali waktu ini cepat berlalu... hal yang paling menakutkan, adalah ketika guru mulai memanggil nama mereka satu-persatu.

"Robi, kamu coba kerjakan nomor---"

Tok,tok,tok

"Bu Susy. mohon maaf mengganggu sebentar ya, ini ada murid baru, dan dia masuk di kelas ini ya"

"Oh baik Pak, mari nak" -sambil menggiring anak tersebut

Baru sedikit melangkah, Kelvin yang saat itu sedang duduk di kursi tengah. Melihat secara samar warna rambut dari anak baru tersebut. Dan ternyata warna rambut itu adalah pirang dan rambutnya setinggi bahu.

Kira-kira apakah dia yang pernah dilihat Kelvin saat di mall ?
Atau ?
See you next part readers!