HALLO SEMUA! JUMPA LAGI DI CERITA RASA & KATA
KALIAN SUDAH GAK SABAR MAU BACA?
(spam di sini kalau kalian gak sabar mau baca!)MAU INGETIN JUGA KE TEMEN-TEMEN PEMBACA YA
JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW, VOTE & SHARE CERITA INI KE TEMAN-TEMAN KALIAN YA!
DUKUNGAN SEKECIL APAPUN DARI KALIAN BERARTI BUAT AKU ❤❤
KALAU BEGITU, LANGSUNG KITA MULAIKAN AJA YA?
---ENJOY---
Waktu menunjukkan pukul 22.00 WIB, namun kepastian akan tindakan operasi masih belum mereka terima. Ini membuat Pak Dito dan Rini kembali gelisah, apa yang terjadi, kenapa operasinya begitu lama. Bukankah seharusnya telah selesai dari pukul 21.00 WIB tadi.
Raut wajah cemas nampak di keduanya. Ketakutan datang terus-menerus yang seolah menghantui mereka dalam perasaan yang kacau. Hingga akhirnya sang dokter dengan pakaian operasinya keluar dari ruangan tempat bu Santi melakukan operasi.
"Pak Dito, maaf membuat cemas, ternyata tindakan operasinya cukup lama karna pengangkatan tumornya cukup sulit dan kami semua cukup kesulitan. Tapi untungnya tumornya sudah berhasil diangkat dan sekarang bu Santi tengah menjalani proses pemulihan. Ucap sang Dokter dengan raut wajah bahagia.
Dengan cepat Bapak memeluk Rini, keduanya larut dalam perasaan haru dan bahagia mendengar hal itu.
"Terima kasih dok," ucap Bapak sembari bersalaman sang dokter.
"Sama-sama Pak, kalau begitu saya pergi dulu." Dokter pun pergi meninggalkan mereka.
Dengan cepat Bapak dan Rini masuk ke dalam ruangan tempat Ibu dioperasi. Di sana, masih terlihat Ibu yang tengah terbaring tak sadarkan diri, dengan kain kassa yang terikat menjadi perban di kepalanya.
"Pemulihannya biasanya berapa lama ya Sus?" tanya Rini
"Biasanya lama pemulihannya adalah 3 sampai 10 hari, tergantung pasien masing-masing."
Rini mengangguk mendengar jawaban itu. Ia harus sabar menunggu proses pemulihan Ibunya. Ia amat tak sabar untuk membagikan beberapa ceritanya kepada Ibunya, bercerita banyak hal termasuk sosok yang selalu menemaninya dan menguatkannya hingga sekarang.
***
Waktu telah semakin larut, sepertinya Robi sudah harus pulang. Mengingat keduanya masih harus bersekolah paginya.
"Aku pulang dulu ya, sudah hampir jam 12." ucap Robi setengah berdiri.
"Iya. Terima kasih ya sudah nemenin aku. Maaf banget kalau sampe malam gini." Ucap Rini merasa bersalah.
"Iya, gpp. Kalau gitu aku duluan ya." Robi pun segera pergi meninggalkan Rini dan menuju ke halaman tempat ia memarkirkan mobilnya.
Malam ini bulan bersinar sangat terang, bulan yang menghiasi perjalanan pulang Robi hingga sampai di rumahnya. Ia tersenyum mengingat kejadian tadi, ketika ia dan Rini begitu dekat saat di taman. Sungguh tak tertahankan bagi Robi untuk mengutarakan perasaanya kepada Rini. Melihat reaksi Rini saat di taman, sepertinya Rini juga merasakan getaran yang sama.
Robi sampai di rumahnya, dengan segera ia bergegas menuju kamarnya, meletakkan semua barang-barangnya dan mandi. Robi juga bersiap untuk tidur, mengingat waktu telah menunjukkan pukul 12.30 WIB.
***
Pagi ini sangatlah cerah, bahkan cerah secerahnya dari kemarin-kemarin. Tepat pukul 06.00 alarm Kelvin membangunkannya dari tidur, bukan alarm yang biasa, namun alarm dari pacarnya, Reina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa & Kata
Подростковая литература"Cinta itu soal rasa, bukan sekadar kata-kata!" Mungkin memang benar begitu, bahwa cinta bukanlah sekadar kata-kata dan janji manis, melainkan sebuah rasa yang nyata dan kemudian diimplementasikan Bagi Kelvin Alexandro, dirinya tidak berkilah periha...