Part 34 : Kecurigaan

12 2 0
                                    

Hallo semua readers, akhirnya kali ini bisa update lagi cerita ini. Sorry kalau ghosting beberapa hari ya😭

Semoga kalian masih setia baca cerita ini, bahkan sampai selesainya nanti, ya✌

Oh, ya menurut kalian bagaimana ceritanya sejauh ini?
(feel free untuk kasih saran ya!)

Jangan lupa juga untuk follow, vote, dan comment ya!
Sebarkan juga ke teman-teman kalian🔥🔥🔥

Kita mulaikan aja ya ceritanya?

------------------------------------------------

Dapur di rumah Rini menjadi berantakan sebab berhamburannya beberapa tepung, gula, garam, telur, dan sebagainya. Campur aduk seperti kapal pecah. Hari ini, Rini mencoba membuat makanan favorite yang sangat disukai oleh Kelvin, yaitu donat kentang. Berbekal video tutorial dari YouTube dan niat yang kuat, Rini mencoba untuk membuatnya. Meskipun, dapurnya menjadi sangat berantakan sekarang.

"Nak, buat apa?" Bapak seketika datang karena mendengar suara nyaring dari sebuah piring seng yang jatuh dan bunyinya cukup menggelegar.

"Eh, Bapak." Rini menyerngitkan dahinya, dan memberikan senyuman yang tipis. "Ini Pak, mau coba buat donat kentang." Bapak mengangguk mengerti. "Ya sudah hati-hati buatnya ya, awas juga itu kompor." Ucap Bapak seraya pergi meninggalkannya. Rini mengangguk dan kembali menguleni adonan donat itu.

Kini, donat sudah siap digoreng. Rini menyalakan kompor yang kini berada di depannya. Di atasnya sudah ada wajan yang telah diisi dengan minyak goreng yang cukup. Perlahan-lahan minyak itu mulai panas, dengan hati-hati Rini memasukan adonan kentang ke dalam wajan yang berisi dengan minyak panas agar tidak muncrat ke mana-mana. Tidak semua adonan donat kentang Rini gunakan dan masak hari ini, sisanya ia simpan untuk besok pagi.

Donat itu telah berubah menjadi golden brown yang artinya sudah masak. Senyuman di wajah Rini tak dapat terelakkan karena baru kali ini ia mencoba membuat donat kentang, dan sepertinya akan berhasil. Walaupun dia pun belum mencoba bagaimana rasa dari donat itu.

"Pak, sudah jadi nih, cobain yuk." Teriak Rini dari dapur sembari ia menabur gula halus di atas donat yang masih panas itu. Bapak pun keluar dari kamar dengan wajah yang sumringah.

"Wah, kayaknya enak."

"Semoga ya Pak, dicoba deh."

Bapak mengambil donat itu dan segera melahapnya. Rini tak bisa berhenti deg-degan, sebab bagaimana rasanya? Apakah enak? Apakah sama seperti yang dijual di berbagai warung-warung? Semoga sih iya.

"Gimana Pak," tanya Rini ragu.

"Enak-enak Kok, kamu cobain deh buatan kamu." Ucap Bapak yang sebenarnya tidak jelas sebab sisa-sisa donat yang masih ada di dalam mulutnya. Namun, senyuman indah yang terpancar dari sejak Bapak mencobanya seakan membuat Rini yakin bahwa donat yang dia buat pasti sangat enak.

"Kenapa tiba-tiba mau buat donat Nak?" tanya Bapak sembari mengelap mulutnya yang kotor sebab gula halus yang menempel di bibirnya. Pertanyaan itu seketika membungkam Rini yang tengah mengunyah donat buatannya sendiri.

"T-Tadi resepnya lewat di YouTube Rini Pak, jadi penasaran pengin buat." Ucap Rini sembari cengingisan, kemudian ia melanjutkannya. "Mau sekalian kasih Kelvin juga Pak." Bapak mengangguk dan hanya memberikan senyuman kepada Rini, "dia pasti suka Kok." Rini tak menjawab dan hanya senyuman yang ia tampilkan di wajah.

Rasa & KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang